Hipotesis Tindakan KAJIAN TEORITIS

Jesica Anggita Sari, 2015 PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA DI KELAS III SDN CIGADUNG 3 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Kerangka Penelitian

Pembelajaran yang ada di sekolah saat ini pada umumnya masih banyak yang terpusat pada gurunya saja. Maksudnya hanya gurunya saja yang aktif, sedangkan muridnya hanya diam saja pasif. Guru masih saja menggunakan metode ceramah dalam pembelajarannya, disini murid hanya mendengarkan gurunya berbicara. Selain metode ceramah, guru juga hanya menggunakan metode tanya jawab. Tidak menggunakan metode-metode yang lebih bervariasi dan menarik. Oleh karena itu, guru menerapkan metode Cooperative Learning tipe Make a Match dalam pembelajaran menulis karangan sederhana, agar siswa merasa senang dan lebih aktif lagi, karena tipe ini yaitu tipe permainan yang mencari pasangan dari setiap pertanyaan dengan jawaban yang cocok. Kemudian, siswa banyak berlatih untuk menulis karangan sederhana sehingga nantinya terbiasa untuk menulis sebuah karangan. Selain itu, siswa juga dilatih tampil berani untuk mempresentasikan setiap pertanyaan dan jawaban tersebut. Sehingga tujuan peneliti menerapkan metode Cooperative Learning tipe Make a Match bisa meningkatkan keterampilan menulis karangan sederhana.

D. Hipotesis Tindakan

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap persoalan yang diajukan oleh penelitian tindakan kelas PTK, jawaban itu masih bersifat teoritik, dan dianggap benar sebelum terbukti salah benarnya data empirik yang didapatkan di kelas dalam penelitian tindakan kelas PTK. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, maka hipotesis yang didapat adalah “Jika metode Cooperative Learning tipe Make a Match diterapkan maka keterampilan menulis karangan sederhana siswa akan meningkat”. Jesica Anggita Sari, 2015 PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA DI KELAS III SDN CIGADUNG 3 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas PTK. Penelitian Tindakan Kelas PTK dapat diidentifikasikan sebagai suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktek-praktek pembelajaran di kelas secara lebih profesional. Oleh karena itu PTK terkait erat dengan persoalan praktek pembelajaran sehari-hari yang dihadapi oleh guru. Metode Penelitian Tindakan Kelas PTK ini juga dilakukan untuk mengetahui kekurangan pada saat guru melakukan proses mengajar. Biasanya apa yang sudah guru ajarkan atau sampaikan pada siswanya, hasil evaluasi siswa tidak sesuai dengan tujuan yang diharapkan atau yang ditentukan oleh guru. Maka dari itu peneliti menggunakan Penelitian Tindakan Kelas PTK yang dilakukan di dalam kelas pada saat proses siswa belajar. Tujuannya agar guru mengetahui sebab dari hasil evaluasi siswa yang tidak sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Setelah mengetahui kekurangan dan masalahnya, maka guru akan mencari solusi dari masalah tersebut, yaitu dengan menggunakan media, metode, atau strategi yang baru dan lebih efektif yang belum pernah diterapkan sebelumnya. Menurut Kemmis dan Mc Taggart 2008, untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas PTK harus melalui 4 tahap, yaitu: melakukan Perencanaan planning, Tindakan action, Pengamatan observation, dan Refleksi reflection, dan seterusnya sampai perbaikan atau peningkatan yang diharapkan tercapai kriteria keberhasilan. Pada penelitian tindakan kelas ini, peneliti melakukan beberapa tahapan siklus yaitu pra siklus, siklus I dan siklus II. Langkah-langkah pelaksanaan penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada gambar berikut :