Jesica Anggita Sari, 2015 PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN
KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA DI KELAS III SDN CIGADUNG 3 Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
2 Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan ini, guru melaksanakan rancangan pembelajaran yang telah disusun ulang menjadi berbeda dari
siklus I dengan menggunakan strategi pembelajaran yang berbeda pula.
3 Observasi
Kegiatan ini di lakukan untuk mengamati proses kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada siklus II. Apakah ada
perubahan atau tidak pada aktivitas siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung, dan juga untuk mengemukakan hal
yang baru sebagai bahan perbandingan dengan pelaksanaan siklus I serta sebagai evaluasi dan refleksi siklus II.
4 Refleksi
Kegiatan refleksi ini adalah upaya untuk merefleksikan dan membandingkan hasil kegiatan belajar mengajar pada siklus I
dan siklus II.
B. Instrumen Penelitian
1. Alat Pengumpul Data
a.
Observasi
Menurut Arikunto 2012:45 pengamatan atau observasi adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan
pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematik. Dalam penelitian ini, peneliti akan mengamati pembelajaran
menulis karangan sederhan di kelas III SDN Cigadung 3. Disini peneliti melakukan pengamatan pada saat guru melakukan proses
mengajar, yaitu menyampaikan materi tentang menulis karangan sederhana. Kemudian, mengamati metode atau strategi yang
digunakan guru pada saat pembelajaran berlangsung. Media juga menjadi perhatian peneliti untuk bahan penelitian. Tidak hanya guru,
peneliti juga mengamati sikap siswa ketika menanggapi guru yang sedang menyampaikan materi pada saat proses belajar berlangsung.
Jesica Anggita Sari, 2015 PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN
KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA DI KELAS III SDN CIGADUNG 3 Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Bagaimana siswa menerima materi dari guru pada saat belajar, fokus atau tidak pada saat guru menyampaikan materi. Dan keaktifan siswa
dalam pembelajaran, menjadi bahan pertimbangan pada penelitian ini.
Tabel 3.1 Pedoman Observasi Guru
No Aspek yang diamati
Penilaian Ya
Tidak
1 Guru menyampaikan materi tentang menulis
karangan sederhana pada siswa
2 Guru menjelaskan tanda baca apa saja yang
harus diperhatikan ketika menulis karangan sederhana.
3 Guru membagi siswa ke dalam dua kelompok
4 Guru menyuruh kedua kelompok tersebut baris
di depan kelas, dan saling berhadapan antara kelompok A dan kelompok B.
5 Guru membagikan kartu pertanyaan kepada
kelompok A dan kartu jawaban kepada kelompok B
6 Guru menyampaikan kepada siswa bahwa
mereka harus mencarimencocokkan kartu yang dipegang dengan kartu kelompok lain
7 Guru meminta semua anggota kelompok A
untuk mencari pasangannya di kelompok B 8
Guru memanggil satu pasangan untuk presentasi 9
Guru memberikan konfirmasi tentang kebenaran dan kecocokan pertanyaan dan jawaban dari
pasangan yang memberikan presentasi
10 Guru memanggil pasangan berikutnya, begitu
seterusnya sampai seluruh pasangan melakukan presentasi
Jumlah Persentase
Dari data tabel pedoman observasi di atas, peneliti akan mudah untuk mengetahui hasil dan kekurangan guru pada saat pembelajaran
Jesica Anggita Sari, 2015 PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN
KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA DI KELAS III SDN CIGADUNG 3 Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
berlangsung. Dari hasil tersebut, akan diperoleh jumlah aspek yang tercapai dan yang tidak tercapai pada saat guru melakukan proses
pembelajara. Kemudian dapat diketahui juga jumlah prosentasinya, apakah sudah sesuai dengan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan.
Tabel 3.2 Pedoman Observasi Siswa
No Aspek yang diamati
Penilaian Ya
Tidak
1 Siswa memperhatikan dan mendengarkan
materi yang disampaikan guru. 2
Siswa memperhatikan apa yang dijelaskan guru, dan mencatatnya di buku
tulis.
3 Siswa membuat dua kelompok.
4 Setiap kelompok baris di depan kelas,
dan saling berhadapan antar kelompoknya.
5 Siswa yang berada dikelompok A
menerima kartu pertanyaan, dan siswa yang dikelompok B menerima kartu
jawaban yang diberikan oleh guru.
6 Siswa mendengarkan instruksi guru dan
aturan permainannya. 7
Setiap kelompok mencari pasangan dari kartu yang dipegangnya ke kelompok
yang lain.
8 Siswa maju ke depan dengan teman
pasangannya, dan mempresentasikan hasil dari mencocokkan kartu tersebut.
9 Siswa yang lain mengoreksi atau menilai
pasangan yang sedang presentasi. Apakah kartu mereka sesuai atau tidak dengan
pasangannya.
10 Pasangan yang lain maju satu per satu,
sampai semua pasangan mempresentasikan hasil dari
mencocokkan kartu tersebut.
Jumlah Persentase
Jesica Anggita Sari, 2015 PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN
KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA DI KELAS III SDN CIGADUNG 3 Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Dari data tabel pedoman observasi di atas, peneliti akan mudah untuk mengetahui hasil dan aktivitas siswa pada saat pembelajaran
berlangsung, sudah mencapai indikator keberhasilan atau tidak. b.
Tes Menurut Arikunto 2012:47 tes adalah suatu alat pengumpul
informasi atau pun data, tetapi jika dibandingkan dengan alat-alat lain, tes disini bersifat lebih resmi karena penuh dengan batasan-batasan.
Tes yang digunakan oleh peneliti yaitu tes tertulis. Tes ini diberikan pada saat pretes dan postes. Bentuk tes tersebut diberikan
ketika proses belajar mengajar berlangsung, agar mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam menyimak dan menguasai
pembelajaran yang telah diberikan oleh guru selama proses belajar mengajar. Sehingga dapat mempermudah peneliti untuk meliahat hasil
belajar siswa, sudah mencapai target yang telah ditentukan atau tidak. Tidak hanya itu, dengan adanya tes juga dapat mengetahai
keterampilan guru dalam menguasai metode Cooperative Learning tipe Make a Match pada pembelajarn menulis karangan sederhana.
Dengan demikian, dapat diketahui kekurangan dalam menyampaikan pembelajaran tersebut, sehingga dapat juga diketahui hal-hal yang
harus diperbaiki dalam penyampaian pembelajaran tersebut dan mencapai tujuan yang telah ditargetkan sebelumnya.
Dengan adanya tes ini juga, setelah kita mengetahui hasil dari kemampuan masing-masing siswa, dan berhasil atau tidaknya guru
dalam mengajar, jika hasil dari tes tersebut masih belum sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka peneliti dapat menambah
strategi atau media yang lainnya. Tes ini juga dapat mempermudah peneliti untuk mengetahui kekurangan apa yang terdapat selama
proses pembelajaran berlangsung. Sehingga untuk pertemuan atau siklus berikutnya, dapat lebih baik lagi dan berhasil sesuai dengan
hasil yang diharapkan.
Jesica Anggita Sari, 2015 PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN
KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA DI KELAS III SDN CIGADUNG 3 Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Maka dari itu, untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam menulis karangan sederhana, dan sesuai dengan aspek yang sudah
ditentukan oleh peneliti, peneliti membuat pedoman tes hasil belajar siswa untuk mempermudah peneliti dalam melakukan penelitian ini
yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.3 Aspek Penilaian Menulis Karangan Sederhana
No Aspek
Penilaian Deskriptor Tingkat Kemampuan
4 sangat baik
3 baik
2 cukup
1 kurang
1 Ide Gagasan
Ide gagasan
sesuai dengan
gambar seri,
sesuai dengan
urutan, dan
bahasanya mudah dimengerti
Ide gagasan sesuai
dengan gambar seri,
sesuai dengan
urutan, bahasanya
kurang dipahami
Ide gagasan
kurang sesuai
dengan gambar seri,
kurang sesuai
dengan urutan,
bahasanya kurang
dimengerti. Ide
gagasan tidak
sesuai dengan
gambar seri, tidak
sesuai dengan
urutan, bahasanya
tidak dimengerti
2 Diksi
Apabila tidak ada kesalahan dalam
pemilihan kata Terdapat
kesalahan dalam
pemilihan kata antara 1-
2 Terdapat
kesalahan dalam
pemilihan kata antara 3-4
Terdapat kesalahan
dalam pemilihan
kata lebih dari 4
3 Penulisan
kalimat Penulisan kalimat
efektif, untuk 1 gambar
dibuat lebih
dari 2
kalimat, kalimat dalam karangan
sesuai dengan tema
Ada 1-2
kalimat yang digunakan
tidak efektif, 1
gambar dibuat
2 kalimat,
kalimat dalam
karangan sesuai
dengan tema Ada 3-4 kalimat
yang tidak
efektif, 1
gambar dibuat 1 kalimat, ada 1
kalimat dalam
karangan yang tidak
sesuai dengan tema
Apabila ada
lebih dari 4 kalimat yang
tidak efektif, kalimat yang
dibuat kurang dari
jumlah gambar yang
ada dan lebih dari 2 kalimat
dalam karangan
tidak
sesuai dengan tema
4 Struktur
karangan Judul
sesuai dengan karangan,
penulisan rapi
sudah berupa
paragraf Judul sesuai
karangan, penulisan
rapi namun
belum berbentuk
paragraf Judul
kurang sesuai
dengan karangan, atau
penulisan kurang rapi
Tidak ada
judul dan
tulisan tidak rapi
5 Ejaan huruf
Penggunaan Terdapat
Terdapat Terdapat
Jesica Anggita Sari, 2015 PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN
KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA DI KELAS III SDN CIGADUNG 3 Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
kapital, tanda titik dan
tanda hubung huruf
kapital, tanda titik dan
tanda hubung
tepat semua kesalahan
dalam penggunaan
huruf kapital, tanda
titik dan
tanda hubung
antara 1-2 kesalahan
penggunaan huruf
kapital, tanda titik dan
tanda hubung
antara 3-4 kesalahan
penggunaan huruf kapital,
tanda titik dan tanda hubung
lebih dari 4.
2. Alat Pengolahan DataAnalisis Data