Operasional Variabel Perilaku Kepemimpinan

Laurents Sadina, 2015 Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Bagian Produksi Pt. Victori Garmentex Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dapat dimasukan ke dalam indikator untuk diukur secara kuantitatif sehingga dapat digunakan sebagai model uji statistic yang menggunakan statistika. Dari penjelasan tesebut, diharapkan peneliti dapat memperoleh gambaran antara dua variabel yaitu variabel perilaku kepemimpinan dan variabel motivasi kerja karyawan, apakah memiliki pengaruh dan seberapa besar pengaruh dari kedua variabel tersebut. 3.2. Desain Penelitian 3.2.1. Operasionalisasi Variabel Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lain, sedangkan variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Pada penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas X adalah Perilaku Kepemimpinan, dan variabel terikat Y yaitu Motivasi Kerja Karyawan.

3.2.1.1. Operasional Variabel Perilaku Kepemimpinan

Yang dimaksud perilaku kepemimpinan adalah gaya kepemimpinan yang fokusnya tidak hanya pada sifat-sifat atau karakteristik pimpinan tetapi pada tindakan interaksi terhadap orang-orang yang ada disekitar kerjanya dan pada sekelompok bawahan. pendekatan ini menitik beratkan pada pandangan Laurents Sadina, 2015 Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Bagian Produksi Pt. Victori Garmentex Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dalam dua aspek perilaku yaitu perilaku mengarahkan dan perilaku mendukung. Kedua norma perilaku tersebut ditempatkan pada dua poros yang terpisah dan berbeda sehingga dengan demikian dapat diketahui empat perilaku dasar atau gaya dasar kepemimpinan menurut Hersey dan Blanchard. Empat perilaku atau gaya dasar kepemimpinan tersebut yaitu intruksi, konsultasi, patisipasi dan delegasi. Variabel perilaku kepemimpinan dapat diukur melalui indikatornya, yaitu: a. Instruksi, seorang pemimpin menunjukan perilaku yang banyak memberikan pengarahan dan seikit dukungan. Pemimpin ini memberikan pengarahan dan sedikit dukungan. Pemimpin ini memberian instruksi yang spesifik tentang peranan dan tujuan bagi pengikutnya, dan secara ketat mengawasi tugas mereka. Dalam hal ini pemimpin memberikan batasan peranan pengikutnya dan memberitahu mereka tentang apa, bagaimana, bilamana, dan dimana melaksanakan berbagai tugas. Inisiatif pemecahan masalah dan keputusan diumumkan, dan pelaksanaanya diawasi secara ketat oleh pemimpin. b. Konsultasi, pemimpin menunjukan perilaku yang banyak mengarahkan dan banyak memberikan dukungan. Dalam gaya ini dirujuk sebagai konsultasi, karena dalam menggunakan gaya ini, pemimpin masih banyak memberian pengarahan dan masih membuat hampir sama dengan keputusan, tetapi hal ini diikuti dengan meningkatkan banyaknya komunikasi dua arah dan perilaku mendukung dengan berusaha Laurents Sadina, 2015 Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Bagian Produksi Pt. Victori Garmentex Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu mendengarkan perasaan pengikut serta ide-ide dan saran-saran mereka. Tetapi pemimpin harus terus memberikan pengawasan dan pengarahan dalam menyelesaikan tugas-tugas pengikutnya. c. Partisipasi, perilaku pemimpin menekankan pada banyak memberikan dukungan dan sedikit pengarahan. Gaya ini dirujuk sebagai partisipasi, karena posisi kontrol atas pemecahan masalah dan pembuat keputusan yang dipegang secara bergantian. Dengan menggunakan gaya ini, pemimpin dan pengikut saling tukar menukar ide dalam pemecahan masalah, komunikasi dua arah ditingkatkan, dan pemimpin juga mendukung usaha-usaha mereka dalam menyelesaian tugas pengikutnya. d. Delegasi, perilaku pemimpin yang memberikan sedikit dukungan dan sedikit pengarahan. Gaya ini dirujuk sebagai delegasi, karena pemimpin mendiskusikan masalah bersama-sama dengan bawahan sehingga tercapai kesepakatan mengenai definisi masalah yang kemudian proses pembuat keputusan didelegasian secara keseluruhan kepada bawahan. Pemimpin memberikan kesempatan yang luas bagi bawahan untuk melaksanakan pengontrolan atas tugas-tugasnya, karena mereka memiliki kemampuan dan keyakinan untuk mengemban tanggung jawab dalam pengarahan perilaku mereka sendiri. Secara lebih detail, Perilaku Kepemimpinan terdapat pada tabel berikut: Laurents Sadina, 2015 Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Bagian Produksi Pt. Victori Garmentex Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.1 Operasional Variabel Perilaku Kepemimpinan Variabel Indikator Ukuran Skala No. Angket Model Perilaku Kepemimpinan X Instruksi  Tingkat kesediaan pemimpin memberikan arahan.  Tingkat kesediaan pemimpin memberikan penjelasan. interval 1, 2, 3 Konsultasi  Tingkat perhatian pemimpin terhadap bahawan.  Tingkat kesediaan pemimpin memberikan dorongan motivasi Interval 4, 5, 6 Partisipasi  Tingkat kesediaan pimpinan mendorong bawahan untuk mengeluarkan idea tau saran.  Tingkat kesediaan pemimpin meminta dan Interval 7, 8, 9 Laurents Sadina, 2015 Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Bagian Produksi Pt. Victori Garmentex Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu menerima saran dan ide dari bawahan Delegasi  Tingkat pimpinan memberikan wewenang dan tanggung jawab kepada bawahan  Tingkat kesediaan pimpinan memberikan keyakinan dan penguatan kepada bawahan.  Tingkat apresiasi pimpinan terhadap bawahan Interval 10, 11, 12 Sumber : Diadaptasi dari Stephen P.Robbins 2008:448-450

3.2.1.2 Operasional Variabel Motivasi Kerja Karyawan