Perspektif Nasabah Analisis Ratio

NGR 62,22 37,78 47,06 52,94 AETR 12,55 12,06 15,06 15,80 Sumber : Laporan Keuangan Bank Mandiri dan Bank Syariah Mandiri tahun 2010 dan 2011 yang diolah. Perspektif proses bisnis internal dalam pengukuran kinerja menunjukkan pada perkembangan perluasan jaringan kantor Bank Syariah Mandiri semakin meningkat dan meningkatkan inovasi dalam produk. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan layanan purna jual dan memberikan tambahan manfaat untuk nasabah agar mendapatkan loyalitas terhadap Bank Syariah Mandiri. Rasio AETR menunjukkan Bank Mandiri lebih rendah dalam penggunaan biaya administrasi terhadap pendapatannya, sehingga kesuksesan efisiensi, efektivitas, dan ketepatan proses transaksi yang dilakukan Bank Mandiri lebih baik dibandingkan Bank Syariah Mandiri. 4. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran Tabel 4.5. Perbandingan Produktifitas Karyawan dan Pelatihan Karyawan Terampil Bank Mandiri dan Bank Syariah Mandiri PERSPEKTIF PERTUMBUHAN DAN PEMBELAJARAN Bank Mandiri Bank Syariah Mandiri 2010 2011 2010 2011 Produktifitas Karyawan 0,0040 0,0036 0,013 0,0085 Pelatihan Karyawan Terampil 14,92 53,06 5,96 6,23 Sumber: Laporan Keuangan Bank Mandiri dan Bank Syariah Mandiri tahun 2010 dan 2011 yang diolah. Tabel 4.6. Perbandingan Tingkat Kepuasan Karyawan Bank Mandiri dan Bank Syariah Mandiri PERSPEKTIF PERTUMBUHAN DAN PEMBELAJARAN Tingkat Kepuasan Karyawan Bank Mandiri Bank Syariah Mandiri 85,33 83,78 Sumber: Data primer yang diolah Dalam perspektif pertumbuhan dan pembelajaran menunjukkan Bank Mandiri lebih unggul dibandingkan Bank Syariah Mandiri pada presentase karyawan terampil dan tingkat kepuasan karyawan. Namun dalam produktifitas karyawan Bank Syariah Mandiri lebih unggul, karena Bank Syariah Mandiri yang tidak berprinsip prinsip profit oriented sehingga laba usaha yang diperoleh tidak sebanyak Bank Mandiri dengan jumlah karyawan yang semakin meningkat. V. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

1. Dalam perspektif keuangan, beberapa rasio keuangan yang digunakan dalam mengukur kinerja keuangan Bank Mandiri lebih baik dibandingkan rasio keuangan Bank Syariah Mandiri. Dilihat dari kecukupan modal, rentabilitas ekonomi dan modal saham. Namun pada rasio aktiva produktif, efisiensi operasional dan tingkat likuiditas Bank Syariah Mandiri lebih baik dibandingkan Bank Mandiri. 2. Dalam perspektif pelanggan, menunjukkan bahwa Bank Mandiri lebih unggul pada market share terhadap pertumbuhan aset perbankan nasional . Bank Mandiri dan Bank Syariah Mandiri tetap bertahan dalam persaingan perbankan dan meningkatkan penguasaan segmen pasar untuk memenuhi kebutuhan nasabah. Profitabilitas Bank Syariah Mandiri lebih unggul karena jumlah pelayanan syariah yang beragam dan jumlah pembiayaan konsumen yang besar dengan konsep bagi hasil, sehingga pendapatan yang diperoleh sedikit dibandingkan Bank Mandiri yang menggunakan sistem bunga yang lebih profit pada perusahaan dengan pembatasan biaya konsumen. Hasil penilaian tentang tingkat kepuasan nasabah diperoleh dari survei dengan kuesioner. Hasil penelitian dan preferensi masyarakat terhadap Bank Syariah Mandiri menunjukkan minat masyarakat terhadap bank syariah, namun minat masyarakat terhadap Bank Mandiri masih konsisten. Kedua bank mencapai kategori kepuasan nasabah yang cukup baikpuas dengan presentase tingkat kepuasan diatas 80. 3. Perspektif proses bisnis internal dalam pengukuran kinerja menunjukkan pada perkembangan perluasan jaringan kantor Bank Syariah Mandiri semakin meningkat dan meningkatkan inovasi dalam produk. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan layanan purna jual dan memberikan tambahan manfaat untuk nasabah agar mendapatkan loyalitas terhadap Bank Syariah Mandiri. Rasio AETR menunjukkan Bank Mandiri lebih rendah dalam penggunaan biaya administrasi terhadap pendapatannya, sehingga kesuksesan efisiensi, efektivitas, dan ketepatan proses transaksi yang dilakukan Bank Mandiri lebih baik dibandingkan Bank Syariah Mandiri. 4. Dalam perspektif pertumbuhan dan pembelajaran menunjukkan Bank Syariah Mandiri lebih unggul dalam produktifitas karyawan, sedangkan presentase karyawan terampil Bank Mandiri lebih unggul. Berdasarkan tingkat kepuasan karyawan Bank Mandiri dan Bank Syariah Mandiri yang diperoleh dari kegiatan survei menunjukkan kepuasan yang baikpuas oleh karyawan.

5.2 Keterbatasan Penelitian

1. Sampel yang digunakan dalam penelitian hanya satu bank saja yang melakukan pemisahan spin off terhadap Unit Usaha Syariah-nya. Oleh karena itu, selanjutnya perlu dilakukan penelitian dengan penggunaan sampel yang lebih banyak untuk menghasilkan penelitian yang lebih mendetail. 2. Jangka waktu penelitian selama 2 tahun yaitu dari tahun 2010 hingga tahun 2011, menyebabkan keterkaitan antar tiap perspektif dalam penilaian kinerja tidak dapat dilakukan secara maksimal. Sehingga penelitian berikutnya diharapkan dapat menambah waktu pengamatan sehingga dapat dilakukan evaluasi kinerja yang lebih optimal tiap perspektif dalam konsep Balanced Scorecard . 3. Hasil penelitian ini belum dapat menunjukkan kinerja secara keseluruhan yang dapat menyimpulkan manakah diantara kedua perusahaan tersebut yang kinerjanya lebih baik. Sehingga penelitian berikutnya diharapkan lebih dapat membedakan kinerja antar perusahaan secara keseluruhan pada perspektif Balanced Scorecard.

5.3 Saran

a. Bagi Bank Mandiri dan Bank Syariah Mandiri

1. Upaya- upaya pemulihan dan perbaikan pembiayaan pada Bank Mandiri dan Bank Syariah Mandiri perlu diintensifkan sehingga tidak membebani di masa mendatang. 2. Bank Mandiri dan Bank Syariah Mandiri perlu meningkatkan kualitas pelayanan dan inovasi produk dipengaruhi perubahan selera pasar market driven , kemajuan teknologi technology driven dan kondisi ekonomi economic driven . Hal ini untuk meningkatkan pangsa pasar dan memenuhi kebutuhan perbankan rakyat Indonesia. Selain itu Bank Syariah Mandiri perlu meningkatkan penerimaan masyarakat tentang perbankan syariah untuk meningkatkan market share , karena pemahaman masyarakat tentang perbankan syariah masih kurang. 3. Pertumbuhan jaringan kantor dan meminimalisir jumlah biaya administrasi pada Bank Syariah Mandiri perlu dilakukan untuk meningkatkan kinerja perspektif proses bisnis internal agar dapat bersaing dengan Bank Mandiri sebagai bank konvensional. Bank Mandiri harus konsisten dengan penggunaan biaya administrasi pada pendapatannya agar lebih optimal dalam menjalankan proses transaksinya, selain itu Bank Mandiri juga perlu