Teori Bank ANALISIS KINERJA BANK UMUM SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL DENGAN PRESPEKTIF BALANCED SCORECARD Analisis Kinerja Bank Umum Syariah Dan Bank Konvensional Dengan Prespektif Balanced Scorecard (Studi Pada Bank Mandiri Dan Bank Syariah Mandiri.

c Unit Usaha Syariah melakukan spin off pelepasan untuk menjadi Bank Umum Syariah.

2.7. Penilaian Kinerja

Kinerja performance dalam kamus istilah akuntansi adalah kuantifikasi dari keefektifan dalam pengoperasian bisnis selama periode tertentu Kusumo, 2008. Kinerja bank secara umum merupakan gambaran hasil prestasi yang dicapai oleh bank dalam kegiatan operasionalnya. Kinerja menunjukkan sesuatu yang berhubungan dengan kekuatan serta kelemahan suatu perusahaan. Kekuatan tersebut dipahami agar dapat dimanfaatkan dan kelemahan juga harus diketahui agar dapat dilakukan langkah-langkah perbaikan Lestari dan Sugiharto, 2007 dalam Kusumo, 2008.

2.8. Teori

Balanced Scorecard Balanced scorecard terdiri dari dua suku kata yaitu scorecard kartu nilai dan balanced berimbang. Yang dimaksud scorecard adalah kartu nilai untuk mengukur kinerja personil yang dibandingkan dengan kinerja yang direncanakan, serta dapat digunakan sebagai evaluasi. Serta balanced berimbang artinya kinerja personil diukur secara berimbang dari dua aspek: keuangan dan nonkeuangan, jangka pendek dan jangka panjang, intern dan ekstern. Karena itu jika kartu skor personil digunakan untuk merencanakan skor yang hendak diwujudkan di masa depan, personil tersebut harus memperhitungkan keseimbangan antara pencapaian kinerja keuangan dan nonkeuangan, kinerja jangka pendek dan jangka panjang, serta antara kinerja bersifat internal dan kinerja yang bersifat ekstern Mulyadi, 2001. 1. Manfaat Balanced Scorecard Kaplan dan Norton 2000 mengemukakan beberapa manfaat dari konsep pengukuran kinerja balance scorecard , yaitu: a. Mengklarifikasi dan mengahasilkan konsensus mengenai strategi. b. Mengkomunikasikan strategi ke seluruh perusahaan. c. Menyelaraskan berbagai tujuan departemen dan pribadi dengan strategi perusahaan. d. Mengkaitkan berbagai tujuan strategis dengan sasaran jangka panjang dan anggaran tahunan. e. Mengidentifikasikan dan menyelaraskan berbagai inisiatif strategis. f. Melaksanakan peninjauan ulang strategis secara periodik dan sistematis. g. Mendapatkan umpan balik yang dibutuhkan untuk mempelajari dan memperbaiki strategi.

2. Empat Prespektif dalam

Balanced Scorecard

a. Perspektif Keuangan

Tujuan finansial menjadi fokus tujuan dan ukuran di semua perspektif lainnya. Setiap ukuran terpilih harus merupakan hubungan sebab akibat yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan kinerja keuangan. Tujuan dan ukuran finansial harus memainkan peran ganda, yakni: menentukan kinerja finansial yang diharapkan dari strategi dan menjadi sasaran akhir tujuan dan ukuran perspektif balanced scorecard lainnya.

b. Perspektif Pelanggan

Dalam perspektif pelanggan, para manajer mengidentifikasi pelanggan dan segmen pasar dimana unit bisnis tersebut bersaing. Perspektif pelanggan memfokuskan pada bagaimana organisasi memperhatikan pelanggannya agar berhasil. Menurut Kaplan dan Norton 2000, kelompok pengukuran pada perspektif pelanggan pada umumnya sama untuk semua jenis perusahaan, yaitu: pangsa pasar, retensi pelanggan, akuisisi pelanggan, kepuasan dan profitabilitas pelanggan. c. Prespektif Proses Bisnis Internal Proses bisnis internal adalah serangkaian aktivitas yang ada dalam bisnis kita secara internal yang kerap disebut dengan rantai nilai value chain . Pada umumnya rantai nilai terdiri dari pengembangan produk baru, produksi, penjualan dan marketing, distribusi product delivery , layanan purna jual after sales service serta keamanan dan kesehatan lingkungan enviroment safety and health Luis, 2009 dalam Zudia, 2010.