95
independen dan perhitungan nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor VIF pada Tabel berikut :
Tabel 4.12 Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficients
a
Berdasarkan Tabel 4.12 dapat dilihat bahwa : 1.
Nilai VIF dari motivasi dan kepuasan kerja lebih kecil atau dibawah 5 VIF5, ini berarti tidak terdapat multikolinieritas antar variabel
independen dalam model regresi. 2.
Nilai Tolerance dari motivasi dan kepuasan kerja lebih besar dari 0,1 Tolerance0,1, ini berarti tidak terdapat multikolinieritas antar variabel
independen dalam model regresi.
4.2.5 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Metode ini digunakan penulis untuk mengetahui pengaruh hubungan dari variabel-variabel independen, yaitu motivasi X1, dan kepuasan kerja X2
terhadap variabel dependen yaitu kinerja karyawan Y. Metode regresi linear berganda dalam penelitian ini menggunakan bantuan SPSS 18,00 for Windows.
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity
Statistics B
Std. Error Beta
Tolerance VIF
1 Constant
3,471 2,411
1,440 ,155
Motivasi ,001
,086 ,001
,008 ,994
,453 2,209 Kepuasan
kerja ,866
,069 ,920
12,512 ,000
,453 2,209 a.
Dependent Variable: Kinerja karyawan
Sumber: Data Primer 2014
Universitas Sumatera Utara
96
Adapun model persamaan yang digunakan Sugiyono, 2006:211 yaitu: Y = a + β1X1 + β2X2 + e
Analisis regresi linear berganda dalam penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS 18,00 for Windows, dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.13 Analisis Regresi Linear Berganda
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 3,471
2,411 1,440
,155 Motivasi
,001 ,086
,001 ,008
,994 Kepuasan kerja
,866 ,069
,920 12,512
,000
a. Dependent Variable: Kinerja karyawan
Sumber : Data Primer 2014
Berdasarkan hasil pengolahan data seperti terlihat pada Tabel 4.13 kolom Unstandardized Coefficients bagian B diperoleh persamaan regresi berganda
sebagai berikut : Y = 3.471 + 0.001X1 +0.866X2 + e
Berdasarkan persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: 1.
Konstanta a = 3.471 ini menunjukkan nilai konstan, dimana jika variabel motivasi X1, kepuasan kerja X2 = 0, maka kinerja karyawan Y =
3.471. 2.
Koefisien X1 b1 = 0.001 ini menunjukkan bahwa variabel motivasi X1 berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Jika motivasi meningkat
maka kinerja karyawan akan bertambah sebesar 0.001 atau dengan kata lain jika variabel motivasi X1 ditingkatkan maka kinerja karyawan akan
meningkat.
Universitas Sumatera Utara
97
3. Koefisien X2 b2 = 0.866 ini menunjukkan bahwa variabel kepuasan
kerja X2 berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Jika kepuasan kerja meningkat maka kinerja karyawan akan bertambah sebesar 0.866
atau dengan kata lain jika variabel kepuasan kerja X2 ditingkatkan maka kinerja karyawan akan meningkat.
4.2.6 Pengujian Hipotesis 4.2.6.1 Uji Signifikan Serentak Uji-F