34
2.1.2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja
Kepuasan merupakan sebuah hasil yang dirasakan oleh karyawan. jika karyawan puas dengan pekerjaannya, maka ia akan betah bekerja pada organisasi
tersebut. Dengan mengerti output yang dihasilkan, maka perlu kita ketahui penyebab yang bisa mempengaruhi kepuasan tersebut. Ada lima faktor penentu
kepuasan kerja yang disebut dengan Job Descriptive Index JDI Luthans dan Spector dalam Robbins, 2006:149, yaitu:
1. Pekerjaan itu sendiri
Tingkat dimana sebuah pekerjaan menyediakan tugas yang menyenangkan, kesempatan belajar dan kesempatan untuk mendapatkan
tanggung jawab. Hal ini mejadi sumber mayoritas kepuasan kerja. Menurut Locke, ciri-ciri intrinsik yang menentukan kepuasan kerja adalah
keragaman, kesulitan, jumlah pekerjaan, tanggung jawab, otonomi, kendali terhadap metode kerja, kemajemukan, dan kreativitas.
2. Gaji
Menurut penelitian Theriault, kepuasan kerja merupakan fungsi dari jumlah absolute dari gaji yang diterima, derajat sejauh mana gaji
memenuhi harapan-harapan tenaga kerja, dan bagaimana gaji diberikan. Upah dan gaji diakui merupakan faktor yang signifikan terhadap kepuasan
kerja.
Universitas Sumatera Utara
35
3. Kesempatan atau promosi Karyawan memiliki kesempatan untuk mengembangkan diri dan
memperluas pengalaman kerja, dengan terbukanya kesempatan untuk kenaikan jabatan.
4. Supervisor Kemampuan supervisor untuk menyediakan bantuan teknis dan
perilaku dukungan. Menurut Locke, hubungan fungsional dan hubungan keseluruhan yang positif memberikan tingkat kepuasan kerja yang paling
besar dengan atasan. 5. Rekan kerja
Kebutuhan dasar manusia untuk melakukan hubungan sosial akan terpenuhi dengan adanya rekan kerja yang mendukung karyawan. Jika
terjadi konflik dengan rekan kerja, maka akan berpengaruh pada tingkat kepuasan karyawan terhadap pekerjaan.
Banyak faktor yang dapat menjadi penentu bagi kepuasan pegawai, salah satunya adalah pekerjaan itu sendiri. Hackman dan Oldham menguraikan yang
dikutip Robbins 2001:447, inti dari pekerjaan adalah sebagai berikut : 1.
Skill Varienty Semakin banyak variasi tugas yang dilakukan oleh pegawai dalam
pekerjaannya, semakin menantang pekerjaan bagi mereka. 2.
Task Identity Sejauh mana pekerjaan menuntut diselesaikannya suatu pekerjaan yang
utuh dan dapat dikenali.
Universitas Sumatera Utara
36
3. Task Significane
Sejauh apa dampak pekerjaan yang dilakukan dapat mempengaruhi pekerjaan atau bahkan kehidupan orang lain. Hal ini akan membawa
dampak penghargaan psikologis. 4.
Autonomy Sejauh mana pekerjaan memberi kebebasan, ketidakketergantungan, dan
keleluasaan untuk memngatur jadwal pekerjaannya, membuat keputusan dan menentukan prosedur pekerjaan yang dipakai.
5. Feedback
Sejauh mana pelaksanaan kegiatan pekerjaan menghasilkan informasi bagi individu mengenai keefektifan kinerjanya.
Kepuasan kerja pegawai dipengaruhi oleh tanggapan terhadap nilai intrinsik dan extrinsik reward. Yang dimaksud dengan nilai intrinsik reward yaitu
timbulnya suatu perasaan dalam diri pegawai karena pekerjaan yang dilakukan. Yang termasuk dalam extrinsik reward adalah perasaan suka akan pekerjaannya,
rasa tanggung jawab, tantangan dan pengakuan. Extrinsik reward adalah situasi yang terjadi diluar pekerjaan, misalnya karena bekerja dengan baik sesuai dengan
apa yang diharapka oleh perusahaan, maka pegawai mendapatkan upah, gaji, dan bonus.
Harold E. Burt dalam Moh As’ad 2003:112, menyatakan bahwa faktor- faktor yang menyebabkan kepuasan kerja karyawan adalah sebagai berikut:
1. Faktor hubungan antar karyawan a. Hubungan antara pimpinan dengan karyawan
Universitas Sumatera Utara
37
b. Faktor fisik dan kondisi kerja c. Hubungan sosial diantara karyawan
d. Sugesti dari teman sekerja e. Emosi dari situasi kerja
2. Faktor Individu a. Sikap orang terhadap pekerjaannya
b. Umur orang sewaktu bekerja c. Jenis kelamin
3. Faktor-Faktor Luar a. Keadaan keluarga karyawan
b. Rekreasi c. Pendidikan dan training
Luthans 2006:243 mengemukakan bahwa kepuasan kerja berpengaruh terhadap:
1. Kinerja Karyawan yang tingkat kepuasannya tinggi, kinerja akan
meningkat, walaupun hasilnya tidak langsung. Ada beberapa variabel moderating yang menghubungkan antara kinerja dengan kepuasan kerja,
terutama penghargaan. Jika karyawan menerima penghargaan yang mereka anggap pantas mendapatkannya, dan puas, mungkin ia menghasilkan kinerja
yang lebih besar.
Universitas Sumatera Utara
38
2. Pergantian karyawan Kepuasan kerja yang tinggi tidak akan membuat pergantian
karyawan menjadi rendah, sebaliknya bila terdapat ketidakpuasan kerja, maka pergantian karyawan mungkin akan tinggi.
2.1.3 Kinerja 2.1.3.1 Pengertian Kinerja
Kinerja adalah hasil yang dicapai melalui serangkaian kegiatan dan tata cara tertentu dengan menggunakan sumber daya perusahaan untuk mencapai
sasaran perusahaan yang ditetapkan Mangkunegara, 2005:43. Kinerja merupakan istilah yang berasal dari kata job performance yang diartikan sebagai
hasil kerja kualitas dan kuantitas yang dicapai karyawan dalam melaksanakan tugasnya per satuan periode waktu sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan
kepadanya. Kinerja merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan
suatu program kegitan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi, dan misi organisasi yang dituangkan melalui perencanaan strategis suatu
organisasi Moeheriono, 2009:60. Kinerja dalam menjalankan fungsinya tidak berdiri sendiri, melainkan selalu berhubungan dengan kepuasan kerja karyawan
dan tingkat besaran imbalan yang diberikan, serta dipengaruhi oleh keterampilan, kemampuan, dan sifat-sifat individu. Oleh karenanya, menurut mitra-lawyer
kinerja individu pada dasarnya dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor:
Universitas Sumatera Utara