11
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Keefektifan kinerja karyawan merupakan masalah yang harus dihadapi oleh perusahaan, di mana organisasi harus lentur dan efisien supaya dapat
berkembang dengan pesat. Tujuan perusahaan pada umumnya adalah mencapai keuntungan dan berusaha untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam
jangka panjang. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut maka perusahaan melaksanakan kegiatannya dalam menggunakan faktor produksi yaitu alam,
modal, skill, teknologi, ketrampilan, tenaga kerja dan lain-lain. Salah satu faktor yang paling penting adalah tenaga kerja, karena teknologi yang sempurna bila
tidak didukung oleh sumber daya alam yang berkualitas, maka perusahaan tidak akan mampu berjalan dengan baik.
Kinerja merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu program kegitan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi,
dan misi organisasi yang dituangkan melalui perencanaan strategis suatu organisasi Moeheriono, 2009:60. Kinerja dalam menjalankan fungsinya tidak
berdiri sendiri, melainkan selalu berhubungan dengan kepuasan kerja karyawan dan tingkat besaran imbalan yang diberikan atau motivasi, serta dipengaruhi oleh
keterampilan, kemampuan, dan sifat-sifat individu. Kinerja yang tinggi dapat tercipta apabila karyawan merasa senang dan
nyaman dalam bekerja. Dengan demikian karyawan mendapatkan apa yang diperolehnya dan dengan kinerjanya yang tinggi tersebut perusahaan dapat
memperoleh keuntungan yang diinginkan.
Universitas Sumatera Utara
12
Salah satu pendorong sumber daya manusia untuk bekerja adalah motivasi, adanya pemberian motivasi ini berarti telah memberikan kesempatan terhadap
karyawan yang menjadi bawahannya sehingga karyawan bisa dan mampu mengembangkan kemampuannya. Robin dan Judge 2008:222, mendefinisikan
motivasi sebagai suatu proses yang menjelaskan intensitas, arah dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. Dari definisi tersebut dapat dicermati
bahwa motivasi menjadi bagian yang sangat penting yang mendasari individu atau seseorang dalam melakukan sesuatu atau mencapai tujuan tertentu yang
diinginkan. Perusahaan yang siap berkompetisi harus memiliki manajemen yang
efektif. Selain motivasi, untuk meningkatkan kinerja karyawan dalam manajemen efektif memerlukan dukungan karyawan yang cakap dan kompeten di bidangnya.
Di sisi lain pembinaan para karyawan termasuk yang harus diutamakan sebagai aset utama perusahaan. Proses belajar harus menjadi budaya perusahaan sehingga
keterampilan para karyawan dapat dipelihara, bahkan dapat ditingkatkan. Dalam hal ini loyalitas karyawan yang kompeten harus diperhatikan.
Salah satu faktor yang mempengaruhi loyalitas karyawan adalah kepuasan kerja karyawan. Menurut Handoko 2000:193 ”Kepuasan kerja job satisfaction
adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan bagaimana para karyawan memandang pekerjaan mereka. Kepuasan kerja
mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya.
Universitas Sumatera Utara
13
Seseorang cenderung bekerja dengan penuh semangat apabila kepuasan dapat diperoleh dari pekerjaannya dan kepuasan kerja karyawan merupakan kunci
pendorong moral, kedisiplinan, dan prestasi kerja karyawan dalam mendukung terwujudnya tujuan perusahaan Hasibuan, 2003:203. Ketidakpuasan karyawan
dapat dinyatakan dalam berbagai cara misalnya; berhenti bekerja, karyawan mengeluh, tidak patuh, atau mengelakkan sebagian dari tanggung jawab kerjanya.
Sementara kepuasan kerja merupakan salah satu tujuan yang ingin dicapai oleh setiap karyawan di tempat kerjanya.
Perusahaan PT. Sri Rahayu Agung PT. SRA sebagai salah satu perusahaan swasta Nasional yang berlokasi di Desa Kotarih Baru Kec. Kotarih,
Kab. Sergei Sumatera Utara yang merupakan perusahaan penghasil karet dan kelapa sawit dengan total luas HGU 2.092,92 Ha bermaksud membangun
perkebunan karet melalui proses replanting penanaman kembali areal bekas tanaman karet tua. Perusahaan ini menerapkan motivasi dengan tolak ukur
penilaian kinerja berdasarkan kondisi lingkungan kerja, fasilitas, jaminan, penghargaan, kehadiran, kemampuan berkomunikasi, dan tanggung jawab yang
dimiliki setiap karyawan agar dapat mempermudah di dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara efektif yang dapat dijadikan sebagai dasar
pengembangan sumber daya manusia. Untuk mengetahui sejauh mana kinerja karyawan pada PT. Sri Rahayu
Agung Desa Kotarih Baru Kec. Kotarih Kab. Sergei-Sumatera Utara, maka dapat dilihat dari tingkat keberhasilan perusahaan dalam mengelola sumber daya yang
perusahaan miliki, dalam hal ini sumber daya manusia khususnya karena kinerja
Universitas Sumatera Utara
14
yang dicapai sumber daya manusia atau karyawan pada akhirnya akan memberikan kontribusi yang besar terhadap kinerja perusahaan. Pada Tabel 1.1
dapat dilihat PT. Sri Rahayu Agung mengalami masalah penurunan hasil produksi dan produksi yang diperoleh tidak mencapai target yang diinginkan perusahaan.
Tabel 1.1 Realisasi Produksi Latek Kering
PT. Sri Rahayu Agung Desa Kotarih Baru Kec. Kotarih Kab. Sergei-Sumatera Utara
Tahun 2012 No.
Bulan Target
Realisasi Kg Kering
Persentase 1
Januari 120,356.00
140,618.00 16,83
2 Februari
128,356.00 120,239.79
6,32 3
Maret 136,712.00
122,116.54 10,68
4 April
146,712.00 112,817.77
23,1 5
Mei 158,934.00
125,351.70 21,12
6 Juni
171,156.00 170,021.00
0,66
7 Juli
183,378.00 191,588.00
4,48
8 Agustus
195,600.00 150,276.53
23,17 9
September 207,822.00
189,997.14 8,58
10 Oktober
220,044.00 195,898.00
10,97 11
November 232,266.00
191,417.61 17,59
12 Desember
244,488.00 196,807.00
19,5
Total 2,070,000.00
1,907,149.08 7,88
Sumber: Personalia PT. Sri Rahayu Agung Desa Kotarih Baru Kec. Kotarih Kab. Sergei- Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa realisasi produksi PT. Sri Rahayu Agung Desa Kotarih Baru Kec. Kotarih Kab. Sergei-Sumatera Utara di
bulan Januari memenuhi target bahkan melebihinya, dibandingkan bulan Februari sampai Juni mengalami penurunan meskipun realisasinya juga hampir mendekati
target. Kemudian pada bulan Juli realisasi produksi mengalami pertumbuhan mencapai target bahkan melebihinnya. Jika dilihat pada bulan Agustus sampai
Desember 2012 mengalami penurunan bahkan tidak mencapai target
.
Universitas Sumatera Utara
15
Ketidaksesuaian antara target produksi dengan realisasi yang diperoleh tersebut diduga karena menurunnya kinerja karyawan. Masalah penelitian ini adalah
bagaimana cara meningkatkan kinerja karyawan pada PT. Sri Rahayu Agung. Peningkatan kinerja karyawan bukanlah suatu hal yang mudah, karena banyak
faktor yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan antara lain: kompensasi, promosi, rekan sekerja, kondisi kerja, dan lain-lain. Dalam penelitian ini variabel
yang akan dipakai adalah variabel motivasi dan kepuasan kerja. Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan pada karyawan PT. Sri
Rahayu Agung Desa Kotarih Baru Kec. Kotarih Kab. Sergei-Sumatera Utara, terjadinya penurunan tingkat kinerja karyawan disebabkan oleh kurang
tersedianya peralatan kerja untuk karyawan. Misalnya pada karyawan penderes mereka harus membeli pisau deres dengan biaya sendiri karena tidak disediakan
oleh perusahaan. Kemudian pemberian gaji yang tidak terjadwal. Masalah ini membuat karyawan tidak semangat untuk bekerja karena karyawan merasa
terbebani dengan biaya sendiri tersebut dan karyawan merasa tidak puas dengan gaji yang tidak terjadwal karena karyawan menganggap bahwa perusahaan telah
melanggar perjanjian yang telah disepakati bersama mengenai jatuh tempo pembayaran gaji tersebut, hal ini sangat mempengaruhi kinerja karyawan.
Berdasarkan uraian tersebut peneliti tertarik melakukan penelitian dan kajian yang lebih mendalam tentang pengaruh motivasi, kepuasan kerja, dan
kinerja karyawan. Selanjutnya dijadikan sebagai penelitian dengan judul
“Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada
Universitas Sumatera Utara
16
PT. Sri Rahayu Agung Desa Kotarih Baru Kec. Kotarih Kab. Sergei- Sumatera Utara”
1.2 Perumusan Masalah