Tujuan Pembelajaran Metode Pembelajaran

Berdasarkan gambar 1.1 dapat diketahui sifat–sifat dari kubus adalah : 7 Memiliki 6 sisi berbentuk persegi yang saling kongruen. Sisi tersebt adalah bidang ABCD, ABFE, BCGF, CDHG, ADHE dan EFGH. 8 Memiliki 12 rusuk yang sama panjang, yaitu AB, BC, CD, AD, EF, FG, GH, EH, AE, BF, CG, dan DH Rusuk-rusuk AB, BC, CD, dan AD disebut rusuk alas Rusuk-rusuk AE, BF, CG, dan DH disebut rusuk tegak Rusuk-rusuk EF, FG, GH dan EH disebut rusuk atas Rusuk-rusuk yang sejajar diantaranya ABDCEFHG 9 Memiliki 8 titik sudut, yaitu A, B, C, D, E, F, G, dan H 10 Memiliki 12 diagonal bidang yang sama panjang, diantaranya AC, BD, BG, dan CF 11 Memiliki 4 diagonal ruang yang sama panjang, yaitu AG, HB, CE, dan DF 12 Memiliki 6 bidang diagonal berbentuk persegi panjang yang saling kongruen, diantaranya bidang ACGE, BGHA, AFGD dan BEHC Jaring – Jaring Kubus jaring – jaring kubus adalah bidang datar yang diperoleh dengan cara membuka bidang – bidang sisi suatu kubus menjadi sebidang dengan sisi alas. Gambar 1.2

2. BALOK

Balok ialah suatu benda yang dibatasi oleh enam buah persegi panjang yang masing – masing bidangnya disebut bidang sisi atau sisi balok. Seperti pada kubus, bidang – bidang sisi balok juga diberi nama bidang alas, bidang atas, dan bidang – bidang sisi tegak. Gambar 1. 3 Jaring – Jaring Balok Jaring – jaring balok hampir sama dengan jaring – jaring pada kubus, hanya dibedakan oleh bidang – bidang balok yang bukan persegi. Gambar 1.4

C. Metode Pembelajaran

Pembelajaran menggunakan metode concept mapping.

D. Langkah-langkah Kegiatan

Pendahuluan Apersepsi : Mengingat kembali tentang bangun datar pada persegi dan persegi panjang yang berkaitan dengan rusuk, diagonal dan luas. Motivasi : Mengaitkan materi yang akan dipelajari dengan kehidupan nyata sehari-hari, misalnya dengan meminta siswa memperhatikan kumpulan benda-benda yang ada di ruang kelas, di rumah, dilingkungan sekitar, dan sebagainya.. Kegiatan Inti 1. Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari yakni tentang bangun ruang kubus dan balok. 2. Meminta siswa untuk mengemukakan ide atau gagasan tentang materi pokok yang akan dipelajari sebanyak mungkin dalam betuk konsep- konsep. 3. Kemudian meminta siswa untuk memilih-milih konsep yang utama dari ide atau gagasan yang telah dikemukakan sebelumnya. 4. Meminta siswa untuk menulis kembali konsep-konsep utama ke dalam bentuk peta konsep pada kertas kosong. 5. Setelah ditulis mintalah siswa menggambarkan konsep-konsep yang saling berhubungan. 6. Setelah semua konsep telah digambarkan pastikan para siswa memberi garis tanda saling berhungan antar konsep. 7. Guru mengajak seluruh siswa untuk menyimpulkan terhadap materi yang dipelajari dalam bentuk peta konsep tertentu sesuai keinginan masing- masing siswa sehingga yang mudah mereka pahami. 8. Guru memberikan soal-soal latihan dan meminta siswa mengerjakannya. 9. Guru meminta siswa mengerjakan soal di depan kelas dan menjelaskannya. 10. Guru dan siswa mengevaluasi jawaban bersama Penutup 1. Guru menyampaikan rangkuman dan klarifikasi dari jawaban-jawaban dari penjelasan siswa. 2. Guru meminta siswa merangkum materi pelajaran yang sudah dipelajari. 3. Guru memberikan pekerjaan rumah.

E. Alat dan Sumber Belajar

Sumber : 1. Nuharini, Dewi dan Tri Wahyuni. 2008. Matematika Konsep dan Aplikasinya Untuk Kelas VIII SMP MTS. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. 2. Adiawan Sugiyono, M. Cholik. 1995.Matematika untuk SLTP Jilid 2A, Jakarta: Erlangga.

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN PETA KONSEP (CONCEPT MAPPING) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMK MUHAMMADIYAH II MALANG

0 6 2

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS CONCEPT MAP DAN MIND Eksperimen Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Saintifik Berbasis Concept Map Dan Mind Mapping Ditinjau Dari Komunikasi Matematis Kelas VIII SMP Negeri 1

0 2 16

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN COLLABORATIVE CONCEPT PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN COLLABORATIVE CONCEPT MAPPING WITH CO TEACHING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP (PTK Kelas VIII SMP Negeri 3 Colomadu Tahun Ajar

0 1 14

PENDAHULUAN PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN COLLABORATIVE CONCEPT MAPPING WITH CO TEACHING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP (PTK Kelas VIII SMP Negeri 3 Colomadu Tahun Ajaran 2010/2011).

0 1 7

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP TEOREMA PYTHAGORAS (PTK Pembelajaran Matematika kelas VIII SMP Muhammadiyah 9 Gemolong).

0 1 7

IMPLEMENTASI IMPROVING LEARNING DENGAN METODE JIGSAW DAN RESITASI SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA (PTK Pembelajaran Matematika di SMP Negeri 2 sawit Kabupaten Boyolali ).

0 1 12

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA ( PTK Pembelajaran Matematika kelas VII C SMP Muhammadiyah 2 Surakarta ).

0 0 8

PENGARUH PENGGUNAAN CONCEPT MAPPING DENGAN METODE PROBLEM POSING DALAM PENGARUH PENGGUNAAN CONCEPT MAPPING DENGAN METODE PROBLEM POSING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA.

0 0 17

PENDAHULUAN PENGARUH PENGGUNAAN CONCEPT MAPPING DENGAN METODE PROBLEM POSING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA.

0 0 8

IMPLEMENTASI METODE CONCEPT MAPPING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEBAGAI IMPLEMENTASI METODE CONCEPT MAPPING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEBAGAI UPAYAPENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA (PTK Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Gondangrejo).

0 1 9