Kegiatan Awal Putaran I

mempunyai tenaga pengajar atau pembina sebanyak 36 orang yang mencakup seluruh mata pelajaran dan 10 sebagai staf tata uasaha. Kebanyakan siswa berasal dari sekitar sekolah tersebut. Hal ini dikarenakan lokasi yang kurang strategis dan agak jauh dari perkotaan. Lingkungan belajar SMP Negeri 2 Gondangrejo cukup nyaman karena terletak disekitar persawahan dan tidak terletak dijalan besar sehingga udara masih sangat segar dan tidak terganggu bisingnya suara kendaraan bermotor. Keadaan ini sangat mendukung terjadinya suasana kondusif dalam belajar serta siswa bisa berkonsentrasi dalam mengikiti pelajaran.

B. Deskripsi Data

1. Kegiatan Awal

Tindakan yang disepakati untuk mengidentifikasi masalah adalah diskusi antara guru kelas, kepala sekolah, dan peneliti. Dalam hal ini sudah dilakukan pada waktu dialog awal. Masalah yang perlu segera diatasi dalam tindakan penelitian ini adalah rendahnya keaktifan belajar siswa dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu perlu dilaksanakan pembelajaran matematika dengan menggunakan suatu strategi atau metode pembelajaran yang baru untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa. Analisis kolaboratif menyimpulkan akar permasalahan rendahnya keaktifan belajar siswa adalah sebagai berikut: a kebosanan siswa, anggapan siswa matematika suatu mata pelajaran yang sulit, b teknik pembelajaran kurang inovatif c rendahnya penguasaan siswa terhadap materi pelajaran matematika. Penggunaan metode pembelajaran yang baru merupakan suatu usaha untuk mengatasi atau paling tidak mengurangi permasalahan yang ada. Salah satu metode yang dapat diggunakan yaitu dengan metode concept mapping. Dengan metode concept mapping diharapkan akan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, menumbuhkan semangat belajar siswa dan meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran. Keaktifan belajar disini dilihat dari empat macam aspek indikator yaitu aktif mengajukan pertanyaan, mengerjakan soal-soal latihan, mengerjakan soal-soal di depan kelas dan menjawab pertanyaan. Berdasarkan hasil observasi dan dialog awal dengan guru mitra diperoleh beberapa keterangan atau gambaran bahwa dari sejumlah 30 siswa yang mengajukan pertanyaan hanya sebanyak 5 siswa 16.7, siswa yang mengerjakan soal-soal latihan di depan kelas sebanyak 5 siswa 16.7, siswa yang mengerjakan soal-soal latihan 9 30, siswa yang menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru sebanyak 6 siswa 20.

2. Putaran I

a. Perencanaan Tindakan Kelas Putaran I Perencanaan tindakan kelas putaran I dilaksanakan sesuai dengan pedoman Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP selama 2 jam pelajaran 90 menit , dengan materi ajar yang disampaikan yaitu pengertian kubus dan balok serta mengenalkan diagonal bidang maupun diagonal ruang. b. Pelaksanaan Tindakan Kelas Putaran I Pada tindakan putaran I dilaksanakan hari kamis pada tanggal 13 Mei 2010 mulai pukul 07.00 sampai dengan 08.20 WIB. Pada putaran ini pemberi tindakan adalah peneliti sebagai guru matematika sedangkan penerima tindakan adalah seluruh siswa kelas VIII-E yang berjumlah 30 siswa. Sesuai dengan hasil dialog awal materi yang digunakan adalah mengenal dan menyebutkan bidang, rusuk, diagonal bidang, bidang diagonal, serta diagonal ruang kubus dan balok. Selama proses pembelajaran peneliti juga melakukan observasi dengan menggunakan lembar observasi yang telah disepakati bersama lembar observasi terlampir. Kegiatan tersebut dilanjutkan dengan proses refleksi, evaluasi, dan revisi. Dengan lembar observasi dan catatan lapangan yang tersedia peneliti mencatat hasil-hasil proses pembelajaran yang akan digunakan sebagai bahan refleksi. a. Hasil Tindakan Kelas Putaran I 1 Tindakan Mengajar Proses pembelajaran dimulai dengan salam dan menanyakan adakah tugas atau pekerjaan rumah yang diberikan pada pertemuan sebelumnya. Sebelum materi selanjutnya diberikan, guru menyampaikan tentang pembelajaran menggunakan metode concept mapping. Kemudian guru menjelaskan materi yang akan dibahas selanjutnya dengan metode yang telah diterangkan sebelumnya. Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan metode concept mpping ditekankan untuk meningkatkan keaktifan siswa dla belajar. Guru mulai menjelaskan materi pembelajaran tentang mengenal dan menyebutkan bidang, rusuk, diagonal bidang, bidang diagonal, serta diagonal ruang kubus dan balok dengan menggunakan contoh real nyata yang ada di sekitar siswa agar siswa dapat memahami materi dengan mudah misalnya dengan memberi contoh bentuk ruang kelas atau meja. Kemudian meminta siswa untuk menyimpulkan materi yang sudah dipelajari dalam bentuk peta konsep sesui dengan kemauan siswa pada lembar kertas serta meminta siswa untuk mempresentasikan di depan kelas. Setelah siswa mempresentasikan, guru dan siswa kembali menyimpulkan hal-hal yang sekiranya tidak perlu ditulis dalam peta konsep materi yang sudah dipelajari. Memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum di mengerti. Pada saat siswa menyelesaikan soal, guru mengelilingi kelas untuk melihat pekerjaan siswa dan membimbing siswa bila masih ada yang binggung. Kegiatan selanjutnya adalah guru memberikan soal-soal latihan. Setelah siswa selesai mengerjakan soal latihan guru menyuruh siswa mengumpulkan hasil pekerjaan mereka. Kemudian dengan melihat hasil pekerjaan siswa yang berbeda maka guru meminta siswa mengerjakan soal didepan kelas dan meminta siswa menjelaskannya. Dengan demikian siswa dapat mengetahui kenapa jawaban bisa berbeda dan mengetahui letak kesalahannya. Terakhir guru memberikan soal latihan mandiri. Soal ini dikerjakan secara mandiri, dimana hasilnya akan dijadikan untuk mengukur sejauh mana kemampuan siswa dalam memahami materi ajar yang diberikan pada tindakan I. Pada akhir pembelajaran, guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang materi yang baru saja dipelajari. Untuk lebih memantapkan materi dan agar siswa tetap belajar maka guru memberikan pekerjaan rumah atau PR. 2 Tindakan Belajar Siswa mengikuti proses pembelajaran dengan tertib, hal ini terlihat dari kondisi kelas yang tenang. Beberapa siswa tampak mendominasi untuk bertanya maupun menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Pada putaran I ini siswa yang aktif mengajukan pertanyaan sebanyak 7 siswa, siswa yang aktif mengerjakan soal-soal latihan di depan kelas sebanyak 8 siswa, siswa yang menjawab pertanyaan 7 siswa dan siswa yang aktif menyelesaikan soal-soal latihan 10 siswa. b. Refleksi Putaran I Perenungan, penelaahan atau refleksi terhadap tindakan kelas putaran I dilaksanakan pada hari kamis tanggal 13 Mei 2010. Kegiatan refleksi ini mendiskusikan hasil observasi tindakan kelas putaran I. Berdasarkan hasil kolaborasi diperoleh beberapa hal yang dapat dicatat sebagai masalah untuk perbaikan pada putaran II yaitu siswa masih belum aktif dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini terlihat dari ketidak aktifan siswa dalam proses pembelajaran dan kebanyakan siswa masih malas untuk bertanya, mengerjakan latihan soal, mengemukakan pendapat atau ide, menjawab pertanyaan. c. Evaluasi Putaran I Berdasarkan hasil refleksi diatas dapat dikatakan bahwa kegiatan yang dilakukan pada tindakan putaran I dalam pembelajaran belum mengalami peningkatan yang berarti, hal ini terlihat dari adanya beberapa siswa yang mendominasi untuk bertanya maupun menjawab sehingga hal ini menunjukkan semangat belajar belum muncul pada semua siswa. Pada putaran I berdasarkan hasil catatan lapangan didapatkan bahwa siswa yang aktif mengajukan pertanyaan sebanyak 7 siswa 23.3, siswa yang mengerjakan soal-soal latihan di depan kelas sebanyak 8 siswa 26.7, siswa yang menjawab pertanyaan sebanyak 7 siswa 23.3, dan siswa yang aktif mengerjakan soal-soal latihan 10 siswa 33.3. Kesimpulan yang dapat diambil dari keseluruhan tindakan yang telah dilakukan pada putaran I ini masih perlu diadakan perbaikan pada putaran selanjutnya karena hasil yang dicapai belum memuaskan. Rencana tindakan I perlu direvisi, dan hasilnya akan digunakan sebagai acuhan dalam pelaksanaan tindakan putaran II. Revisi yang disepakati oleh peneliti dan mitra kolaborasi adalah dalam pertemuan berikutnya guru perlu mengoptimalkan pemberian motivasi kepada siswa pentingnya pendidikan dan memberikan contoh berdsarkan pengalaman kesuksesan berawal dari pendidikan untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran

3. Putaran II

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN PETA KONSEP (CONCEPT MAPPING) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMK MUHAMMADIYAH II MALANG

0 6 2

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS CONCEPT MAP DAN MIND Eksperimen Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Saintifik Berbasis Concept Map Dan Mind Mapping Ditinjau Dari Komunikasi Matematis Kelas VIII SMP Negeri 1

0 2 16

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN COLLABORATIVE CONCEPT PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN COLLABORATIVE CONCEPT MAPPING WITH CO TEACHING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP (PTK Kelas VIII SMP Negeri 3 Colomadu Tahun Ajar

0 1 14

PENDAHULUAN PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN COLLABORATIVE CONCEPT MAPPING WITH CO TEACHING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP (PTK Kelas VIII SMP Negeri 3 Colomadu Tahun Ajaran 2010/2011).

0 1 7

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP TEOREMA PYTHAGORAS (PTK Pembelajaran Matematika kelas VIII SMP Muhammadiyah 9 Gemolong).

0 1 7

IMPLEMENTASI IMPROVING LEARNING DENGAN METODE JIGSAW DAN RESITASI SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA (PTK Pembelajaran Matematika di SMP Negeri 2 sawit Kabupaten Boyolali ).

0 1 12

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA ( PTK Pembelajaran Matematika kelas VII C SMP Muhammadiyah 2 Surakarta ).

0 0 8

PENGARUH PENGGUNAAN CONCEPT MAPPING DENGAN METODE PROBLEM POSING DALAM PENGARUH PENGGUNAAN CONCEPT MAPPING DENGAN METODE PROBLEM POSING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA.

0 0 17

PENDAHULUAN PENGARUH PENGGUNAAN CONCEPT MAPPING DENGAN METODE PROBLEM POSING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA.

0 0 8

IMPLEMENTASI METODE CONCEPT MAPPING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEBAGAI IMPLEMENTASI METODE CONCEPT MAPPING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEBAGAI UPAYAPENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA (PTK Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Gondangrejo).

0 1 9