25
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau Classrom Action Research CAR. Penelitian tindakan
kelas merupakan
suatu penelitian
yang besifat
refleksi dengan
mengembangkan dan meningkatan praktek-praktek pembelajaran. Penelitian ini dilakukan melalui proses kerja kolaborasi antara kepala
sekolah, guru matematika, dan peneliti di lingkungan sekolah. Pada tahap awal kepala sekolah, guru matematika, dan peneliti melakukan diskusi dan
menentukan tujuan penelitian, permasalahan penelitian, dan rencana tindakan.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini adalah di SMP Negeri 2 Gondangrejo yang beralamat di jatikuwung, Gondangrejo,
Karanganyar. Peneliti mengambil sekolah ini sebagai tempat penelitian dengan pertimbangan lokasi dekat dengan tempat tinggal peneliti sehingga
memudahkan bagi peneliti melakukan penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada tahun ajaran 20092010, adapun rincian waktu
penelitian sebagai berikut:
Tabel 3.1 Rincian Waktu Penelitian
April Mei
Juni Kegiatan
1 2
3 4
1 2
3 4
5 1
2 3
4 Tahap
Perencanaan Tahap
Pelaksanaan Tahap
Analisis Data Tahap
Pelaporan
C. Subjek Penelitian
Guru matematika adalah sebagai subjek pelaku tindakan. Kepala sekolah membantu dalam perencanaan dan pengumpulan data penelitian.
Objek dalam penelitian ini adalah keaktifan belajar siswa .
Peneliti tidak hanya sebagai observer tetapi juga bertugas mendiagnosis, membuat konsep
dan rancangan tindakan bersama guru matematika.
D. Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bersifat kolaboratif dan reflektif, bertujuan untuk melakukan perbaikan terus–menerus
dalam praktis pembelajaran. Penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat menghasilkan strategi
pembelajaran matematika yang efektif dan menjamin diperolehnya manfaat
yang baik. Dalam penelitian ini peneliti terlibat dalam rangkaian sejak 1 dialog awal, 2 Perencanaan tindakan, 3 Pelaksanaan tindakan, 4 Observasi
dan Monitoring, 5 Refleksi dan 6 Evaluasi. Rancangan penelitian ini akan disusun menggunakan siklus perlakuan
pembelajaran matematika sebagai berikut :
Observasi Refleksi
Pembahasan Siklus I
Pembahasan Observasi
Siklus II Selesai
Selesai Permasalahan
Siklus I Rencana
Pelaksanaan
Observasi Refkeksi
Pembahasan Siklus III
Selesai
Pembahasan Pembahasan
Selesai
Pembahasan Ya
Ya Tidak
Tidak
Gambar 3.1 Proses Penelitian Tindakan
Sumber : Zainal Aqib 2008 : 308.
Penjelasan tentang siklus pada gambar 3.1: 1.
Dialog Awal Dialog awal adalah pertama dalam penelitian sebagai upaya
merekam segala peristiwa untuk mengetahui permasalahan sehingga fokus penelitian dapat ditentukan, selain ini bertujuan untuk mengetahui fakta-
fakta yang dapat digunakan untuk melengkapi kajian teori yang ada Pelaksanaan dialog awal dilakukan peneliti sebanyak dua kali yang
pertama pada tanggal 12 April 2010 dengan kepala sekolah SMP Negeri 2 Gondangrejo. Dari dialog pertama ini peneliti kesepakatan bahwa 1
kepala sekolah menyetujui dan bersedia membantu peneliti dalam melaksanakan penelitian di sekolah tersebut, 2 peneliti mendapatkan
informasi kondisi sekolah secara menyeluruh dari segi perkembangan infrastruktur yang sudah berjalan selami ini.
Peneliti melakukan dialog yang kedua pada tanggal 13 April 2010 dengan guru pengampu matematika di kelas yang akan diteliti yaitu pada
kelas VIII E. Dari dialog yang dilakukan peneliti dengan guru pengampu matematika peneliti mendapatkan informasi tentang kondisi kelas, maslah-
masalah yang dialami siswa dalam proses pembelajaran dan pengalaman mengajar selama ini. Setelah peneliti melakukan lebih lanjut peneliti dapat
mengetahui fakta-fakta masalah nyata yang masih dihadapi dan dapat dijadikan sebagai fokus dalam penelitian. Dari beberapa masalah nyata
tersebut peneliti ingin berupaya mengurangi masalah yang masih dialami siswa dalam proses pembelajaran yaitu dengan menggunakan metode
concept mapping sebagai upaya meningkatkan keaktifan belajar siswa
yang menjadi salah satu fokus permasalahan nyata. Hasil dialog awal yang dilakukan dua kali oleh peneliti
menghasilkan beberapa hal sebagai berikut : a.
Identifikasi Masalah dan Penyebabnya Berdasarkan hasil pengamatan kelas yang dilakukan oleh guru
matematika selama ini sebagian besar siswa masih memiliki keaktifan belajar matematika yang rendah. Siswa malas mengajukan pertanyaan,
mengerjakan soal-soal latihan di depan kelas, mengemukakan ide dan menjawab
perrtanyaan. Walaupun
guru sudah
memberikan kesempatan siswa untuk bertanya dan mengerjakan soal di depan kelas
tapi siswa tidak menggunakan kesempatan tersebut bahkan siswa cenderung hanya mendengarkan guru menjelaskan materi sehingga
pembelajaran menjadi membosankan. b.
Perencanaan Solusi Masalah Diskusi perencanaan solusi masalah bersama guru pengampu
matematika bersepakat penggunaan metode concept mapping dilaksanakan sebagai upaya meningkatkan keaktifan belajar siswa.
Penggunaan metode concept mapping ini lebih mengutamakan aktivitas siswa dan menyelesaikan permasalahan dengan ide yang
mereka kembangkan sendiri sehingga diharapkan siswa menjadi tertarik dan senang belajar matematika yang akhirnya dapat melatih
siswa untuk aktif dalam menyelesaikan setiap masalah yang dihadapi.
2. Perencanaan Tindakan
Penyusunan perencanaan tindakan dipacu dari hasil dialog awal yang telah dilakukan yaitu fokus permasalahan dalam proses
pembelajaran. Dalam dialog awal telah terindentifikasi permasalahan dalam pembelajaran matematika terutama keaktifan belajar siswa. Kerja
sama kolaboratif antara guru dan peneliti menyusun langkah-langkah dan cara untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam proses
pembelajaran matematika. Berdasarkan kesepakatan kolaborasi, maka tindak pembelajaran
yang dilakukan adalah : a.
Putaran I Perencanaan tindakan kelas putaran 1 dilaksanakan pada hari
Kamis 13 Mei 2010. Pembelajaran yang direncanakan pada putaran I yaitu dengan menggunakan metode concept mapping yaitu guru
menciptakan suasana kondusif, menyenangkan, menghubungkan materi yang akan diajarkan dengan apa yang sudah diketahui siswa
atau yang pernah dilakukan siswa, memberikan gambaran besar tentang materi yang akan dipelajari, memberitahu kepada siswa
tentang tujuan apa yang akan diperoleh, pemasukan informasi, melakukan aktivasi, demonstrasi, ulangi dan jangkarkan.
Ulangi dan jangkarkan yang di maksud disini adalah melakukan pengulangan dan penjangkaran pada akhir sesi dan
sekaligus membuat kesimpulan dari apa yang telah dipelajari. Materi
yang akan di bahas yaitu pengertian kubus dan balok, memberikan contoh nyata yang ada di sekitar lingkungan siswa sehingga siswa
dapat memahami materi secara menyeluruh. Sebagai pemantapan guru memberikan soal-soal untuk latihan,
dalam kesempatan ini guru berkeliling memantau untuk membimbing siswa yang belum bisa atau yang mendapat kesulitan. Setelah selesai
mengerjakan soal di depan kelas kemudian siswa yang maju tersebut diharapkan dapat dapat menjelaskan maka siswa yang di belakang
dapat membantu, jika masih belum bisa menjelaskan maka guru memberikan penjelasan. Sebagai penutup, guru menyampaikan poin-
poin utama dari materi yang telah dijelaskan kemudian memberikan pekerjaan rumah.
b. Putaran II
Perencanaan tindakan kelas putran II dilaksanakan pada hari Jum’at 14 Mei 2010. Tindakan ini diambil sama dengan putaran I yang
sudah direvisi. Dengan kegiatan awal guru membuka pelajaran dengan membahas pekerjaan rumah yang diberikan pada pertemuan
sebelumnya dengan meminta siswa untuk mengerjakan di depan kelas serta menjelaskannya dengan tujuan agar siswa yang lain paham
tentang perbedaan jawaban dan kesalahan. Pada putaran II ini guru menjelaskan materi selanjutnya yaitu tentang cara menghitung panjang
diagonal sisi dan diagonal bidang kubus dan balok. Setelah itu siswa diberikan latihan soal yang berkaitan dengan materi tersebut.
Dengan memperbanyak latihan soal-soal maka diharapkan dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika.
Siswa akan termotivasi untuk mengerjakan soal latihan, di depan kelas, dan siswa akan menemukan soal-soal yang ditanyakan. Kemudian
guru memberikan poin-poin utama kemudian meminta siswa untuk merangkum materi yang sudah dipelajari dan memberi pekerjaan
rumah. c.
Putaran III Perencanaan tindakan kelas putaran III dilaksanakan pada hari
Senin 17 Mei 2010. langkah-langkah pembelajaran sama seperti yang dilakukan seperti pada dua putaran sebelumnya. Guru membuka
pelajaran dengan membahas pekerjaan rumah dengan meminta siswa untuk mengerjakan tugas rumah tersebut di depan kelas dan
menjelaskan agar siswa yang lain paham apa yang dikerjakan di depan kelas dan tahu letak kesalahan. kemudian guru menjelaskan materi
selanjutnya yaitu luas permukaan dan volume kubus dan balok. 3.
Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan merupakan tindak lanjut dari recana tindakan
yang sudah dirancang sebelumnya. Namun, dalam pelaksanaan tindakan tidak sepenuhnya berpacu pada rencana tindakan yang sudah disusun
sebelumnya. Karena dalam pelaksanaan yang sesungguhnya belum tentu sesuai dengan rencana yang sudah dirancang sebelunya. Oleh karena itu,
recana tindakan hanya bersifat fleksibel yang dapat diubah setiap saat menyesuaikan kondisi nyata yang dihadapi.
Pelaksana tindakan adalah peneliti yang bertindak sebagai guru matematika yang lansung mengamati kondisi fakta yang berkaitan dengan
fokus dalam kelas. Dalam tindakan ini memuat pembaharuan atau inovasi pembelajaran untuk melihat hasil dari penggunaan metode concept
mapping dalam meningkatkan keaktifan belajar siswa kelas VIII E di SMP
Negeri 2 Gondangrejo. 4.
Observasi Observasi adalah upaya merekam segala sesuatu peristiwa dan
kegiatan yang terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Pengamatan ini harus bersifat fleksibel dan terbuka untuk merekam dan
mencatat hal-hal yang tidak direncanakan. Dalam observasi inilah dapat dilihat, apakah rencana awal yang disusun sesuai dengan kondisi yang
sesungguhnya dan adakah penyimpangan terhadap rencana tersebut. Maka flesibilitas dari rencana tindakan memang mutlak untuk menghindari
penyimpagan tindakan yang akan menyebabkan tidak maksimal dalam pencapaian tujuan awal.
5. Refleksi
Refleksi merupakan upaya untuk mengkaji atau menelaah apa yang telah atau belum terjadi, apa yang dihasilkan, kenapa hal tersebut
terjadi demikian dan apa yang perlu dilakukan selanjutnya untuk menghasilkan perbaikan. Hasil dari refleksi tersebut digunakan untuk
menetapkan tujuan lebih lanjut dalam upaya mencapai tujuan penelitian. Maka dapat disimpulkan refleksi merupakan pengkajian keberhasilan atau
kegagalan pencapaian tujuan sementara. 6.
Evaluasi Evaluasi merupakan langkah lanjut setelah dilaksanakannya
refleksi. Tujuan diadakan evaluasi adalah untuk mengkaji atau menelaah hasil perencanaan, observasi dan refleksi pada setiap pelaksanaan
penelitian. Evaluasi yang dilakukan mencakup evaluasi tindakan, evaluasi hasil, evaluasi penggunaan strategi atau metode concept mapping, evaluasi
keadaan siswa dan evaluasi lingkungan kelas. Evaluasi diarahkan pada penemuan bukti-bukti dari peningkatan keakatifan siswa dalam
pembelajaran matematika yang terjadi setelah dilaksanakan serangkaian tindakan.
Hasil evaluasi diharapkan dapat memberi gambaran keberhasilan tindakan yang telah dilakukan serta dapat mengetahui sejauh mana tujuan
penelitian yang telah dicapai. Tindakan dinyatakan berhasil bila setelah dilakukan tindakan terjadi perubahan perilaku positif lebih baik dari
sebelumnya. Jika perilaku belajar tidak berbeda bahkan lebih buruk, maka tindakan dinyatakan belum berhasil.
E. Metode Pengumpulan Data