tinggi. Pandangan terhadap dunia sekelilingnya ditinjau dan diterima secara objektif.
4. Masa keempat usia sembilan sampai tiga belas tahun
Keinginan maju dan memahami kenyataan mencapai puncaknya. Pertumbuhan jasmani sangat subur pada usia sepuluh sampai usia dua belas tahun.
Kejiwaannya tampak tenang, seakan-akan ia bersiap-siap untuk mengahadapi perubahan yang akan datang. Ketika anak perempuan berusia dua belas sampai
tiga belas tahun, anak laki-laki berusia tiga belas sampai empat belas tahun, mereka mengalami masa krisis dalam proses perkembangannya. Pada masa ini
mulai timbul kriktik terhadap diri sendiri, disertai berbagai pertentangan yang timbul dengan dunia lingkungan dan sebagainya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penguasaan tugas-tugas perkembangan baik yang menghalangi maupun yang membantu penguasaan tugas perkembangan
menurur Hurlock 1997 adalah :
1. Faktor-faktor yang menghalangi penguasaan tugas perkembangan adalah,
a. Tingkat perkembangan yang mundur. b. Tidak ada kesempatan untuk mempelajari tugas-tugas perkembangan atau
tidak ada bimbingan untuk dapat menguasainya. c. Tidak ada motivasi
d. Kesehatan yang buruk e. Cacat tubuh
f. Tingkat kecerdasan yang rendah
2. Faktor-faktor yang membantu penguasaan tugas perkembangan adalah,
a. Tingkat perkembangan yang normal atau yang diakselerasikan b. Kesempatan-kesempatan untuk mempelajari tugas-tugas dalam perkembangan
dan bimbingan untuk menguasainya c. Motivasi
d. Kesehatan yang baik dan tidak ada cacat tubuh e. Tingkat kecerdasan yang tinggi
f. Kreatifitas
4. Faktor – faktor yang mempengaruhi perkembangan anak
Menurut Kartini 1995, Perkembangan anak tidak berlangsung secara- mekanis otomatis sebab perkembangan tersebut sangat bergantung pada beberapa
faktor secara simultan yaitu : 1. Faktor herediter warisan sejak lahir;bawaan
2. Faktor lingkungan yang menguntungkan atau yang merugikan 3. Kematangan fungsi-fungsi organis dan fungsi-fungsi psikis dan
4. Aktifitas anak sebagai subyek bebas yang berkemauan, kemampuan seleksi, bisa menolak atau menyetuju, punya emosi, serta usaha membangun diri
sendiri. Menurut Hurlock 1993 keluarga juga memiliki peranan atau sumbangsih
pada perkembangan anak yaitu : a. Perasaan aman karena menjadi anggota kelompok yang stabil.
b. Orang-orang yang dapat diandalkannya dalam memenuhi kebutuhan fisik dan psikologis.
c. Sumber kasih sayang dan penerimaan yang tidak terpengaruh oleh apa yang mereka lakukan.
d. Model pola perilaku yang disetujui guna belajar menjadi sosial. e. Bimbingan dalam pengembangan pola perilaku yang disetujui secara sosial.
f. Orang-orang yang dapat diharapkan bantuanya dalam memecahkan masalah yang dihadapi tiap anak dalam penyesuaian pada kehidupan.
g. Bimbingan dan bantuan dalam mempelajari kecakapan-motorik, verbal dan sosial, yang diperlukan untuk penyesuaian.
h. Perangsang kemampuan untuk mencapai keberhasilan di sekolah dan kehidupan sosial.
i. Bantuan dalam menetapkan aspirasi yang sesuai dengan minat dan kemampuan.
j. Sumber persahabatan sampai mereka cukup besar untuk mendapatkan teman di luar rumah atau bila teman di luar tak ada.
Dari uraian mengenai tugas dan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan anak di atas, tentunya menjadi suatu bahan pertimbangan penting
dalam orang tua menilai perkembangan anaknya secara umum. Secara tidak langsung uraian diatas juga dapat dihubungkan dalam penilaian anak apakah anak
akan tumbuh menjadi anak baik walaupun perkembangan tiap anak berbeda tetapi tentunya uraian diatas dapat menjadi pertimbangan yang penting.
B. Keluarga Jawa
1. Pengertian keluarga Jawa
Keluarga merupakan organisasi terkecil yang membangun sebuah masyarakat. Ketika ada moralitas suatu masyarakat dianggap rendah, tentunya kita
patut melihat bagaimana kondisi keluarga-keluarga didalam masyarakat tersebut. Ketika sebuah kampung disebut sebagai kampung ”pencuri”, tentunya kita dapat
melihat dari aspek peran dari tiap keluarga yang berada didaerah tersebut, apakah hanya karena kemiskinan dan terbatasnya mata pencaharian atau karena kondisi
keluarga yang negatif sehingga memicu anggapan tersebut.
a. Pengertian Keluarga
Pengertian keluarga juga dapat ditinjau dari dimensi hubungan darah dan hubungan sosial. Keluarga dalam dimensi hubungan darah merupakan suatu
kesatuan sosial yang diikat oleh hubungan darah antara satu dengan lainnya. Berdasarkan dimensi hubungan ini darah ini, keluarga dapat dibedakan menjadi
keluarga besar dan keluarga inti. Sedangkan dalam dimensi hubungan sosial, keluarga merupakan suatu kesatuan sosial yang diikat oleh adanya saling
berhubungan atau interaksi dan saling mempengaruhi antara satu dengan yang lainnya, walaupun diantara mereka tidak terdapat hubungan darah Shochib,
1998. Dalam pengertian psikologis, keluarga adalah sekumpulan orang yang
hidup bersama dalam tempat tinggal bersama dan masing-masing anggota merasakan adanya pertautan batin sehingga terjadi saling mempengaruhi, saling
memperhatikan, dan saling menyerahkan diri. Sedangkan dalam pengertian