Teori sosialisasi dalam keluarga

menimbulkan kontradiksi karena pada hakekatnya tidak ada keluarga. Rumah hanya sebagai terminal dan tempat berteduh oleh individu-individu. 5 Keluarga simbiotis Keluarga yang dicirikan oleh orientasi dan perhatian keluarga yang bahkan hampir seluruhnya terpusat pada anak-anak. Keluarga ini berlebihan dalam melakukan relasi. Orang tua sering merasa terancam karena meletakkan diri sepenuhnya pada anak-anak dengan alasan ”demi keselamatan”. Orang tua banyak menghabiskan waktu untuk memikirkan dan memenuhi keinginan anak-anaknya. Anak dewasa dalam keluarga ini belum memperlihatkan perkembangan sosialnya. Dalam kesehariannya, dinamika keluarga ditandai oleh rutinitas kerja. Rumah dan keluarga mendominasi para anggota keluarga.

e. Teori sosialisasi dalam keluarga

Sebuah keluarga tentunya memiliki harapan dan impian bagaimana anaknya kelak akan tumbuh dewasa. Diperlukan proses sosialisasi orang tua kepada anak agar apa yang diharapkan juga dimengerti dan dijalani oleh anak. Menurut Grusec dan Davidov 2001, proses sosialisasi adalah proses penerimaan nilai-nilai, standar, dan kebiasaan masyarakat serta kemampuan untuk berfungsi dalam cara yang adaptif dalam konteks sosial yang lebih luas. Orang tua adalah agen paling penting dalam sosialisasi dengan anak, ada empat alasan kenapa orang tua merupakan agen terpenting dalam sosialisasi pada anak Colins dkk, 2001 : 1 Orang tua dan anak merupakan bagian dari sistem biososial yang berfungsi untuk melindungi keturunan dan memastikan bahwa mereka mampu menghadapi tuntutan kehidupan sosial. Orang tua dan anak secara biologis dipersiapkan untuk tetap tertarik dan dekat satu dengan yang lainnya. 2 Kebutuhan manusia yang kuat untuk saling berkaitan memainkan peran penting dalam proses sosialisasi, dan kesempatan untuk keterkaitan tersebut berlimpah dalam hubungan orangtua-anak sebagai orang tua yang melindungi, memelihara, dan mengekspresikan kasih sayang dan kehangatan kepada keturunanya. Selain itu, ikatan antara anak dan orangtua tidak pernah bisa secara resmi untuk putus, tidak seperti antara teman sebaya, guru dan individu-individu biologis yang tidak terkait lainya. 3 Dalam sebagian besar masyarakat, orangtua secara formal ditugaskan berperan sebagai agen utama sosialisasi. 4 Alasan praktis memfasilitasi motivasi orang tua untuk mensosialisasikan anak-anak mereka, mengingat bahwa mereka harus hidup didekat anak-anak ini dan bahwa kehidupan akan lebih nyaman bila ada kesepakatan tentang sifat perilaku yang sesuai. Dalam pengertian, fungsi dan kategori keluarga diatas, penulis menyimpulkan bahwa pusat perhatian dari sebuah keluarga adalah seorang anak. Bagaimana fungsi keluarga adalah meneruskan keturunan lalu merawatnya dan tiap kategori selalu melihat suatu kondisi keluarga yang dibuat oleh orang tua dan berakibat pada anak dan dengan kategori keluarga seimbanglah anak yang paling baik dalam mengembangkan potensi anak. Menurut Ki hajar Dewantara 1962 dalam Shochib 1998 keluarga merupakan ”pusat pendidikan” yang pertama dan terpenting, karena sejak timbulnya adab kemanusiaan sampai kini, keluarga selalu mempengaruhi pertumbuhan budi pekerti tiap-tiap manusia. Sehingga dapat dikatakan bagaimanakah pribadi-pribadi orang dewasa merupakan pengaruh dan pendidikan dari orang tua dalam keluarga. Pada tahun-tahun pertama anak, sebelum mereka memahami sesuatu dengan cara yang koheren, faktor psikologis anak sudah siap untuk menerima nilai-nilai dari orang tua Geertz, 1961 Dalam Al Quran pun banyak ayat yang menjelaskan kewajiban orang tua dalam mendidik anak, seperti pendidikan kepribadian Luqman: 12-19. Dari kutipan ayat tersebut sudah jelas bahwa keluarga bertujuan untuk mendidik anak dan orang tua wajib mengusahakanya.

2. Budaya Jawa