B. Keluarga Jawa
1. Pengertian keluarga Jawa
Keluarga merupakan organisasi terkecil yang membangun sebuah masyarakat. Ketika ada moralitas suatu masyarakat dianggap rendah, tentunya kita
patut melihat bagaimana kondisi keluarga-keluarga didalam masyarakat tersebut. Ketika sebuah kampung disebut sebagai kampung ”pencuri”, tentunya kita dapat
melihat dari aspek peran dari tiap keluarga yang berada didaerah tersebut, apakah hanya karena kemiskinan dan terbatasnya mata pencaharian atau karena kondisi
keluarga yang negatif sehingga memicu anggapan tersebut.
a. Pengertian Keluarga
Pengertian keluarga juga dapat ditinjau dari dimensi hubungan darah dan hubungan sosial. Keluarga dalam dimensi hubungan darah merupakan suatu
kesatuan sosial yang diikat oleh hubungan darah antara satu dengan lainnya. Berdasarkan dimensi hubungan ini darah ini, keluarga dapat dibedakan menjadi
keluarga besar dan keluarga inti. Sedangkan dalam dimensi hubungan sosial, keluarga merupakan suatu kesatuan sosial yang diikat oleh adanya saling
berhubungan atau interaksi dan saling mempengaruhi antara satu dengan yang lainnya, walaupun diantara mereka tidak terdapat hubungan darah Shochib,
1998. Dalam pengertian psikologis, keluarga adalah sekumpulan orang yang
hidup bersama dalam tempat tinggal bersama dan masing-masing anggota merasakan adanya pertautan batin sehingga terjadi saling mempengaruhi, saling
memperhatikan, dan saling menyerahkan diri. Sedangkan dalam pengertian
pedagogis, keluarga adalah ”satu” persekutuan hidup yang dijalin oleh kasih sayang antara pasangan dua jenis manusia yang dikukuhkan dengan pernikahan,
yang bermaksud untuk saling menyempurnakan diri. Penyempurnaan diri juga terkandung perealisasian peran dan fungsi sebagai orang tua Soelaeman, 1994.
Dapat disimpulkan keluarga adalah kelompok sosial yang bersifat abadi, dikukuhkan dalam hubungan pernikahan yang memberikan pengaruh keturunan
dan lingkungan sebagai dimensi penting bagi anak. Suatu keluarga yang terdiri dari pribadi-pribadi yakni ayah, ibu dan anak-anak sebagai keluarga inti,
sedangkan kelurga besar selain ada pribadi-pribadi dalam keluarga inti masih ada pribadi lain seperti kakek, nenek, paman dan lain-lain Gunarsa, 1985.
Keluarga disebut sebagai keluarga utuh apabila disamping lengkap anggotanya terdiri dari ayah, ibu dan anak juga dirasakan lengkap oleh
anggotanya Shochib, 1998, dengan kata lain anggota dari keluarga tersebut juga merasakan kehadiran dan fungsi dari anggota keluarga yang lain, sehingga perlu
adanya intensitas dan kualitas komunikasi antar anggota keluarga dengan baik, sehingga tiap anggota keluarga, khususnya anak-anak yang merupakan pribadi
yang sangat membutuhkan sosok ayah dan ibu, dapat merasakan kehadiran anggota keluarga yang lain bukan hanya secara fisik tapi juga secara psikis.
b. Fungsi keluarga menurut Gunarsa 1985 adalah :