9. 2 Analisis Regresi Linier 10 Uji Signifikan 10. 1 Uji Parsial Uji-t 10. 2 Koefisien Determinasi R

3. 9. 2 Analisis Regresi Linier

Untuk mendapatkan hasil yang lebih terarah, penulis menggunakan bantuan program software SPSS Statistical Product and Solution versi 20.0. Model analisis data yang digunakan adalah menggunakan statistik Regresi Linier Sederhana RLS antara pemanfaatan perpustakaan dengan ketersediaan koleksi. Model Regresi Linier Sederhana RLS dirumuskan sebagai berikut : Ŷ = α + βX Dimana : Ŷ = Pemanfaatan Perpustakaan X = Ketersediaan Koleksi α = Intercep Konstanta β = Koefisien regresi 3. 10 Uji Signifikan 3. 10. 1 Uji Parsial Uji-t Uji parsial merupakan pengujian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh antar variabel. Untuk mengetahui pengaruh ketersediaan koleksi terhadap tingkat pemanfaatan perpustakaan keliling dilakukan pengujian secara parsial. Pengujian secara parsial dilakukan dengan uji-t yaitu dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel pada tingkat kepercayaan 95 α = 0.05 . Jika t hitung t tabel pada α = 0.05 artinya secara parsial ketersediaan koleksi tidak berpengaruh signifikan terhadap pemanfaatan perpustakaan keliling. Jika t hitung t tabel pada α = 0.05 artinya secara parsial ketersediaan koleksi berpengaruh signifikan terhadap pemanfaatan perpustakaan keliling. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

3. 10. 2 Koefisien Determinasi R

2 Pengujian kontribusi pengaruh variabel bebas X terhadap variabel terikat Y dapat dilihat dari koefisien determinasi R 2 dimana 0 R 2 1. Hal ini menunjukkan nilai R 2 semakin mendekati nilai 1, maka pengaruh variabel bebas X terhadap variabel Y semakin kuat. Sebaliknya jika nilai R 2 semakin dekat pada nilai 0 maka pengaruh variabel bebas X terhadap variabel terikat Y semakin lemah. Untuk mengukur kekuatan pengaruh ketersediaan koleksi terhadap pemanfaatan perpustakaan keliling KPAD Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat berpengaruh kuat atau lemah, maka dapat berpedoman pada tabel berikut: Tabel 3.3 Pedoman Pemberian Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai Interpretasi 0,0 – 0,19 0,2 – 0,39 0,4 – 0,59 0,6 – 0,79 0,8 – 0,99 Sangat Tidak Erat Tidak Erat Cukup Erat Erat Sangat Erat Situmorang, 2014: 163 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN