1
SMA memberikan bantuan sosial kepada 132 SMA, masing-masing sebesar Rp. 100.000.000,00 seratus juta rupiah.
b. Dana bantuan sosial dimaksud, bersumber dari APBN Direktorat Pembinaan SMA Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan tahun anggaran 2012. c. Jangka waktu penggunaan dana bantuan sosial Program Pembinaan SMA
Berbasis Keunggulan Lokal dan Pembelajaran Berbasis TIK di 132 SMA di atas, mulai diterimanya dana s.d. akhir Juni 2013.
d. Bantuan sosial akan disalurkan dengan cara pembayaran langsung ke nomor rekening sekolah penerima bantuan sosial melalui KPPN
setempat, oleh Pejabat Pembuat Komitmen Kegiatan Penyediaan dan Peningkatan Layanan Pendidikan SMA Model Direktorat Pembinaan SMA
tahun anggaran 2012.
e. Penyaluran bantuan sosial ke setiap sekolah dilakukan satu tahap sebesar 100 dari jumlah dana bantuan sosial, setelah sekolah
penerima dan pemberi bantuan sosial menandatangani naskah perjanjian dan kuitansi penerimaan bantuan serta melengkapi seluruh
persyaratan administrasi.
3. Workshop Pembelajaran Workshop pembelajaran dilakukan dalam rangka meningkatkan mutu
pembelajaran di SMA dengan peserta Wakil Kepala Sekolah bidang kurikulum, Tujuan dari kegiatan ini adalah melakukan pembinaanbimbingan
kepada Wakil Kepala Sekolah bidang kurikulum dalam mengelola kegiatan yang telah diprogramkan untuk mencapai SNP, pelaksanaan PBKL dan
pembelajaran berbasis TIK sehingga dapat dilaksanakan dengan sebaik- baiknya.
4. Supervisi dan Evaluasi Pengendalian pelaksanaan program kerja sekolah dan pemanfaatan dana
bantuan sosial dilakukan melalui supervisi dan evaluasi. Kegiatan supervisi dan evaluasi bertujuan untuk memperoleh data dan informasi tentang
ketercapaian program, keberhasilan, kendala dan permasalahan yang dihadapi sekolah dalam pemenuhan SNP, pelaksanaan PBKL dan
pembelajaran berbasis TIK serta program tindak lanjut yang harus dilakukan oleh sekolah sesuai dengan hasil supervisi. Supervisi dan evaluasi akan
dilaksanakan satu kali. Agar pelaksanaan supervisi dapat terlaksana secara efektif, Direktorat Pembinaan SMA akan melaksanakan kegiatan pendukung
sebagai berikut: a. Menyiapkan perangkat pendukung supervisi dan evaluasi keterlaksanaan
program pembinaan SMA Berbasis Keunggulan Lokal dan Pembelajaran Berbasis TIK di 132 SMA;
b. Menyiapkan Tim Supervisi melalui kegiatan workshopTOT di tingkat Pusat yang akan melibatkan tim pusat dan tim daerah.
5. Monitoring Kegiatan monitoring dilaksanakan terhadap keterlaksanaan program dan
penggunaan dana bantuan sosial, baik dana bantuan sosial maupun dana untuk pengembangan fisik dan peralatan sekolah.
B. Program Sekolah
©2012, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
1
Program SMA Berbasis Keunggulan Lokal dan Pembelajaran Berbasis TIK tahun 2012 diprioritaskan pada:
1. Peningkatan mutu sekolah Target pencapaian mutu pendidikan pada SMA Berbasis Keunggulan Lokal
dan Pembelajaran Berbasis TIK difokus pada peningkatan kualitas hasil belajar lulusan dengan aktifitas pokok sebagai berikut:
a. Membuat program unggulan peningkatan mutu dengan target yang
jelas, terukur dengan indikator utama sebagai berikut: 1. Prestasi hasil belajar siswa yang terus meningkat dari tahun ke
tahun, ditampilkan dengan Nilai Rapor dan UN minimal setara danatau di atas KKM Nasional 75,00 dengan penetapan kelulusan
UN menggunakan kriteria kelulusan di atas standar kelulusan nasional.
2. Tingkat keterserapan lulusan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi PTN PTLNPTS yang terus meningkat secara signifikan
dibandingkan tahun sebelumnya. 3. Karya prestatif siswa dalam berbagai kompetisi lokal, nasional dan
internasional OSN, O2SN, FL2SN, Karya Inovatif, dsb, minimal memperoleh 1 medali tingkat nasional.
4. Aktifitas pembelajaran yang dapat menumbuhkan kemampuan berfikir kritis, kreatif dan inovatif dengan memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi. 5. Aktifitas pembelajaran dan layanan pendidikan yang menumbuhkan
kebiasaan positif peserta didik dalam kehidupan nyata displin, kejujuran, 18 karakter bangsa
6. Pengakuan pihak eksternal terhadap kualitas hasil belajar peserta didik.
b. Program peningkatan kompetensi akademik dan strategi pembelajaran bagi pendidik secara berkesinambungan melalui berbagai pelatihan
internal, kelompok kerja MKKS, MGMP dan lembaga akademik lainnya PT, P4TK, dsb.
c. Program review dan penyempurnaan silabusRPP secara berkesinambungan sesuai dengan kebutuhan belajar, karakteristik
peserta didik dan perkembangan IPTEK. d. Pengembangan materi ajar dan instrumen penilaian hasil belajar
berbasis TIK e-learning untuk semua mata pelajaran, khususnya mata
pelajaran yang di UN-kan. e. Program pemenuhan sarana pembelajaran dan buku-buku rujukan
cetakan danatau digital sesuai dengan kebutuhan belajar, karakteristik peserta didik dan perkembangan IPTEK.
f. Peningkatan frekuensi kompetisi mata pelajaran, seni budaya, dan olah
raga di lingkungan sekolah sebagai bentuk aktifitas rekreatif dan pengembangan diri.
g. Peningkatan kualitas kegiatan ekstrakurikuler sebagai media pembinaan karakter bangsa.
2. Pengembangan keunggulan lokal sekolah Fokus utama program keunggulan adalah pengembangan kompetensi
peserta didik dengan learning outcome sebagai muara akhirnya. Bentuk
keunggulan lokal yang dapat dikembangkan diantaranya adalah keunggulan lokal dibidang ekonomi, budaya, bahasa, TIK, ekologi dan lain-lain. Langkah-
langkah implementasi program keunggulan dapat dilakukan sebagai berikut: a. Melakukan analisis kondisi internal dan eksternal yang merupakan
bagian dari analisis konteks terhadap 8 SNP. Fokus analisis dilakukan
©2012, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
1
terhadap potensi keunggulan lokal, tingkat kesiapan sumber daya yang dimiliki, dan daya dukung eksternal.
b. Penentuan bidang keunggulan lokal yang akan dijadikan sebagai keunggulan sekolah, antara lain bidang aspek ekonomi, budaya, bahasa,
TIK, ekologi dan lain-lain. c. Penyusunan program atau kegiatan yang akan dilaksanakan terkait
dengan bidang keunggulan lokal yang ditentukan dengan memperhatikan; tujuan, sasaran, waktu pelaksanaan, personel yang
bertanggungjawab, pembiayaan, sarana dan prasarana. d. Sosialisasi program keunggulan lokal keseluruh warga sekolah, orang
tua, masyarakat, dinasinstansi terkait, atau dunia usahadunia industri. e. Pelaksanaan program keunggulan lokal di sekolah dengan melibatkan
masyarakat, pemerintah daerah, instansi lain, atau dunia usahaindustri. f.
Pengawasan dan evaluasi dilakukan untuk memantau keterlaksanaan serta hambatan-hambatan yang terjadi pada pelaksanaan program
keunggulan. Hasil dari kegiatan ini berupa informasi riil tentang hasil pelaksanaan program dan kesiapan sumber daya sekolah yang ada
untuk dijadikan bahan acuan penyusunan dan pelaksanaan program selanjutnya.
3. Pengembangan kemitraan Kemitraan adalah suatu kegiatan kerja sama dengan prinsip saling
menguntungkan antara sekolah yang mempunyai keunggulan dan prestasi dikategorikan sebagai mampu melakukan pendampingan dan fasilitasi dan
sekolah yang berpotensi untuk mencapai keunggulan dan prestasi tersebut. Sebagai acuan pelaksanaan kemitraan antar sekolah sebagai berikut:
a. Sasaran kemitraan tahun 2012 sekurang-kurangnya 5 SMA disekitarnya
dengan mempertimbangkan kondisi geografis dan jumlah SMA disekitarnya.
b. Kegiatan kemitraan diantaranya meliputi: 1. Bidang akademik
a. Workshop bersama pengembangan perangkat pembelajaran b. Workshop bersama pengembangan materi ajar berbasis IT
e- learning
c. Workshop pengembangan sistem dan instrumen penilaian hasil belajar
d. Workshoplokakarya pengembangan keunggulan lokal sekolah mitra
e. Pertukaran peserta didik dan pendidik sesama sekolah mitra f. Olimpiade bidang akademik antar sekolah mitra
2. Bidang non akademik a. Pelaksanaan Latihan Dasar Kepemimpinan Sekolah LDKS OSIS
bersama outbound, motivasi, dsb
b. Pertandingan persahabatan bidang seni dan olah raga pendidiktenaga kependidikan dan peserta didik
c. Pengembangan wawasan tentang implementasi pendidikan abad 21
3. Manajemen a. Pelatihan pengembangan materi ajar berbasis IT e.learning
b. Pelatihan peningkatan kompetensi manajemen perkantoran berbasis IT
kepegawaian, tata persuratan, keuangan, kesiswaan, dsb
4. Pengembangan layanan ramah sosial
©2012, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
1
Penerapan layanan ramah sosial di SMA Berbasis Keungulan Lokal dan Pembelajaran Berbasis TIK difokuskan pada:
a. Mengalokasikan tempat bagi calon peserta didik berkewarganegaraan Indonesia, yang memiliki potensi akademik memadai dan kurang mampu
secara ekonomi, paling sedikit 20 dari jumlah keseluruhan peserta didik baru.
b. Menyediakan beasiswa atau bantuan biaya pendidikan bagi peserta didik warga negara Indonesia yang memiliki potensi akademik tinggi tetapi
kurang mampu secara ekonomi paling sedikit 20 dari jumlah seluruh peserta didik
c. Pengembangan kultur sekolah meliputi: 1. Mengembangkan lingkungan sekolah yang bersih, tertib, indah,
rindang, aman, sehat, bebas asap rokok dan narkoba, bebas budaya kekerasan dan berbudaya akhlak mulia
2. Proses pendidikan berpusat pada pengembangan peserta didik, lingkungan belajar yang kondusif, penekanan pada pembelajaran,
profesionalisme, harapan tinggi, keunggulan, respek terhadap setiap individu dan komunitas sosial warga sekolah
3. Mengembangkan budaya kompetitif dan kolaboratif serta jiwa kewirausahaan yang dilandasi oleh moral dan etika yang tinggi
4. Membangun kultur yang mengarah pada peningkatan kemampuan di bidang bahasa inggris danatau bahasa asing lainnya, teknologi
informasi dan komunikasi, dan budaya lintas bangsa.
C. Sasaran