Pengertian KONSEP DAN STRATEGI PEMBINAAN SMA

1

C. Tujuan

Panduan Pelaksanaan Program Pembinaan SMA Berbasis Keunggulan Lokal dan Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi bertujuan: 1. Memberikan infomasi kepada pemangku kepentingan tentang konsep dan strategi Pelaksanaan Program Pembinaan SMA Berbasis Keunggulan Lokal dan Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. 2. Memberikan acuan bagi institusi pembina yaitu Direktorat Pembinaan SMA, Dinas Pendidikan Provinsi, Dinas Pendidikan KabupatenKota dalam memberikan bantuan teknis, manajerial dan pendanaan untuk mendukung terwujudnya SMA berbasis keunggulan lokal dan pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi. 3. Memberikan arahan bagi SMA dalam melaksanakan keunggulan lokal dan pembelajaran berbasis TIK. 4. Memberikan acuan bagi SMA lain yang berkeinginan untuk merintis keunggulan lokal dan pembelajaran berbasis TIK. 5. Memberikan acuan bagi pengelola SMA penerima dana bantuan sosial dalam pengelolaan dana bantuan sosial program pembinaan SMA berbasis keunggulan lokal dan pembelajaran berbasis TIK di 132 SMA tahun 2012 mulai dari proses pengusulan dan evaluasi program kerjaRAB, penyaluran, penggunaan, pengawasan sampai dengan pelaporan penggunaan dana.

BAB II KONSEP DAN STRATEGI PEMBINAAN SMA

BERBASIS KEUNGGULAN LOKAL DAN PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

A. Pengertian

Standar nasional pendidikan merupakan kriteria minimal sebagai dasar bagi pembina dan sekolah dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan penyelenggaraan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan yang bermutu. Standar nasional pendidikan meliputi standar isi, standar kompetensi lulusan, standar proses, standar pengelolaan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pembiayaan, dan standar penilaian. Pada dasarnya penyelenggaraan pendidikan di SMA mengacu dan melaksanakan SNP sebagai bentuk penjaminan mutu dalam rangka menghasilkan lulusan yang bermutu, berdaya saing global dan berbasis keunggulan lokal. Penjaminan mutu pendidikan oleh satuan atau program pendidikan ditujukan untuk memenuhi tiga tingkatan acuan mutu yaitu SPM Standar Pelayanan Minimal, SNP dan standar mutu pendidikan di atas SNP. Standar mutu pendidikan di atas SNP dapat berupa standar mutu di atas SNP yang berbasis keunggulan lokal, dan standar mutu di atas SNP yang mengadopsi danatau mengadaptasi standar internasional tertentu Permendiknas No. 63 Tahun 2009, Bab III, Pasal 10. Oleh karena itu untuk mencapai kondisi tersebut, disamping SNP sebagai penjaminan mutu penyelenggaraan pendidikan, Direktorat Pembinaan SMA mengembangkan juga pendidikan berbasis keunggulan lokal dengan didukung pembelajar berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Satuan pendidikan berbasis keunggulan lokal merupakan satuan pendidikan yang telah memenuhi Standar Nasional Pendidikan dan diperkaya dengan keunggulan kompetitif danatau komparatif daerah di bidang seni, pariwisata, pertanian, kelautan, perindustrian, dan bidang lain yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global ©2012, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 1 dapat merupakan bagian dari semua mata pelajaran dan juga dapat menjadi mata pelajaran muatan lokal. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan yang bersangkutan atau dari satuan pendidikan nonformal yang sudah memperoleh akreditasi. Standar mutu di atas SNP yang berbasis keunggulan lokal dapat dirintis pemenuhannya oleh satuan pendidikan yang telah memenuhi SPM dan sedang dalam proses memenuhi SNP. Sebagaimana dijelaskan di atas bahwa SNP merupakan bentuk penjaminan mutu dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan. Suatu pendidikan dapat dikatakan bermutu, jika proses pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik PP No. 19 Tahun 2005, Pasal 19 Ayat 1. Pembelajaran merupakan sebuah proses interaksi antara peserta didik dengan sumber belajar dalam suatu lingkungan yang dikelola dengan sengaja agar tercapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan. Proses pembelajaran seperti harapan tersebut dapat dikembangkan dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi TIK. Pembelajaran berbasis TIK diharapkan mampu membantu peserta didik menggambarkan sesuatu yang abstrak tersebut, misalnya dengan penggunaan gambar, foto, bagan, skema, dll. Demikian pula materi yang rumit, harus dapat dijelaskan dengan cara yang sederhana, sesuai dengan tingkat berfikir peserta didik, sehingga menjadi lebih mudah dipahami. Berdasarkan pada pengertian SNP, PBKL, dan pembelajaran berbasis TIK di atas maka pada dasarnya program pembinaan SMA berbasis keunggulan lokal dan pembelajaran berbasis TIK merupakan model pembinaan yang diberikan pada sejumlah SMA baik negeri maupun swasta dalam melaksanakan SNP yang berbasis keunggulan lokal dengan didukung pembelajaran berbasis TIK. Sedangkan SMA berbasis keunggulan lokal dan pembelajaran berbasis TIK merupakan SMA yang melaksanakan pemenuhan SNP, menyelenggarakan pendidikan berbasis keunggulan lokal dan pembelajaran berbasis TIK. Pembinaan SMA berbasis keunggulan lokal dan pembelajaran berbasis TIK merupakan kelanjutan dari pembinaan SMA Pelaksana SKM-PBKL-PSB yang telah dilakukan sejak tahun 2010 dengan memfokuskan pada pendidikan berbasis keungulan lokal dan pembelajaran berbasis TIK. Pengembangan kebijakan tersebut dilakukan dengan pertimbangan bahwa pada umumnya 132 SMA Pelaksana SKM-PBKL-PSB telah mampu melaksanakan SNP sesuai dengan ketentuan. Keterkaitan SNP, PBKL dan pembelajaran berbasis TIK dalam SMA berbasis keunggulan lokal dan pembelajaran berbasis TIK dapat dijelaskan dalam Gambar 1 di bawah ini. ©2012, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah Standar Proses Standar Proses Standar Kompetensi Lulusan Standar Kompetensi Lulusan Standar Isi Standar Isi TIK Standar Pengelolaan Standar Pengelolaan PBKL Standar Sarpras Standar Sarpras Standar Pembiayaan Standar Pembiayaan Standar Pendidik dan Tendik Standar Pendidik dan Tendik Standar Penilaian Standar Penilaian 1 Gambar 1. Keterkaitan SNP, PBKL, dan Pembelajaran Berbasis TIK

B. Tujuan