1
Penerapan layanan ramah sosial di SMA Berbasis Keungulan Lokal dan Pembelajaran Berbasis TIK difokuskan pada:
a. Mengalokasikan tempat bagi calon peserta didik berkewarganegaraan Indonesia, yang memiliki potensi akademik memadai dan kurang mampu
secara ekonomi, paling sedikit 20 dari jumlah keseluruhan peserta didik baru.
b. Menyediakan beasiswa atau bantuan biaya pendidikan bagi peserta didik warga negara Indonesia yang memiliki potensi akademik tinggi tetapi
kurang mampu secara ekonomi paling sedikit 20 dari jumlah seluruh peserta didik
c. Pengembangan kultur sekolah meliputi: 1. Mengembangkan lingkungan sekolah yang bersih, tertib, indah,
rindang, aman, sehat, bebas asap rokok dan narkoba, bebas budaya kekerasan dan berbudaya akhlak mulia
2. Proses pendidikan berpusat pada pengembangan peserta didik, lingkungan belajar yang kondusif, penekanan pada pembelajaran,
profesionalisme, harapan tinggi, keunggulan, respek terhadap setiap individu dan komunitas sosial warga sekolah
3. Mengembangkan budaya kompetitif dan kolaboratif serta jiwa kewirausahaan yang dilandasi oleh moral dan etika yang tinggi
4. Membangun kultur yang mengarah pada peningkatan kemampuan di bidang bahasa inggris danatau bahasa asing lainnya, teknologi
informasi dan komunikasi, dan budaya lintas bangsa.
C. Sasaran
Sasaran program pembinaan SMA Berbasis Keunggulan Lokal dan Pembelajaran Berbasis TIK dimulai sebanyak 132 SMA yang tersebar di 116 kabupatenkota, di
33 provinsi.
BAB IV PENGELOLAAN DANA BANTUAN
A. Mekanisme Penyaluran
Agar penyaluran dana bantuan sosial dapat berjalan dengan baik, perlu ditetapkan mekanisme penyaluran bantuan sosial sebagai berikut:
1. Pengajuan ProposalProgram Kerja dan Rencana Anggaran Biaya RAB Sekolah mengajukan proposalprogram kerja sekolah dan rencana anggaran
biaya bantuan sosial pembinaan SMA Berbasis Keunggulan Lokal dan Pembelajaran Berbasis TIK di 132 SMA tahun 2012 yang disusun dengan
mengacu pada: a. Hasil analisis konteks
©2012, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
1
b. Hasil supervisi dan evaluasi keterlaksanaan program kerja sekolah, yang telah dilaksanakan oleh Direktorat Pembinaan SMA pada bulan Oktober-
Desember 2011. c. Naskah “Petunjuk Teknis Penyusunan Program Kerja Sekolah” dan
“Panduan Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah RKAS” yang diterbitkan oleh Direktorat Pembinaan SMA tahun 2010.
d. Contoh proposalprogram kerja penyelenggaraan SMA Berbasis Keunggulan Lokal dan Pembelajaran Berbasis TIK tahun 2012, terlampir
pada Lampiran 2. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun proposalprogram
kerja antara lain: a. Rencana kerja sekolah menggambarkan tujuan yang akan dicapai dalam
kurun waktu tertentu sebagai dasar pengelolaan sekolah dalam mendukung peningkatan mutu lulusan Lampiran Permendiknas Nomor
19 Tahun 2007 bagian A 4; b. Sekolah menyusun rencana kerja jangka menengah RKJM yang
menggambarkan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu empat tahun yang berkaitan dengan mutu lulusan yang ingin dicapai dan
perbaikan komponen yang mendukung peningkatan mutu lulusan; dan rencana kerja tahunan yang dinyatakan dalam Rencana Kegiatan dan
Anggaran Sekolah RKAS yang disusun berdasarkan RKJM Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007, Bagian A.4 Rencana
Kerja Sekolah butir A.1 dan A.2;
c. Rencana kerja jangka menengah dan tahunan sekolah disetujui rapat dewan guru setelah memperhatikan pertimbangan dari komite sekolah
dan disahkan berlakunya oleh dinas pendidikan kabupatenkota. Pada sekolah swasta rencana kerja ini disahkan berlakunya oleh
penyelenggara sekolah;
d. Program kerja sekolah disusun secara menyeluruh dan komprehensif, baik yang dibiayai melalui dana rutin maupun bantuan sosial, sesuai
dengan karakteristik masing-masing sekolah. e. Program kerja harus difokuskan untuk memenuhi 8 SNP dan penerapan
PBKL serta pembelajaran berbasis TIK, sesuai dengan prioritas programkegiatan yang telah ditetapkan.
f.Prioritas programkegiatan pencapaian SNP, pelaksanaan PBKL dan pembelajaran berbasis TIK yang akan diprogramkan pada RKAS program
tahunan ditetapkan dengan mempertimbangkan: 1
Standar yang pengelolaan dan penyelenggaraannya sepenuhnya menjadi kewenangan sekolah sesuai prinsip MBS dan tidak
tergantung pada kebijakan daerah atau pusat, seperti: Standar Isi, Standar Kompetensi Lulusan, Standar Proses, Standar Penilaian dan
Standar Pengelolaan.
2 Optimalisasi sumber daya yang tersedia antara lain mencakup:
tenaga, sarana dan prasarana serta pembiayaan baik yang tersedia di masing-masing sekolah internal maupun di luar sekolah pemda,
dunia usaha, perguruan tinggi, lembaga pendidikan lain dan masyarakat.
2. Asistensi dan Sinkronisasi Program Kerja dan RAB Bantuan Sosial a. Dilaksanakan oleh Direktorat Pembinaan SMA, melalui kegiatan
workshop di tingkat Pusat dengan tujuan untuk: 1 Meningkatkan pemahaman tentang kebijakan pembinaan SMA tahun
2012, dan peningkatan mutu pendidikan di SMA melalui manajemen mutu.
©2012, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
1
2 Menyamakan persepsi dan pemahaman terhadap hasil supervisi dan evaluasi keterlaksanaan program SMA Berbasis Keunggulan Lokal
dan Pembelajaran Berbasis TIK di 132 SMA pada tahun 2011. 3 Memantapkan dan melakukan sinkronisasi program tindaklanjut
program SNP, PBKL dan pembelajaran berbasis TIK yang harus dilaksanakan oleh masing-masing sekolah pada tahun 2012,
berdasarkan hasil evaluasi tahun 2011. 4 Menyepakati pelaksanaan program pembinaan SNP, PBKL dan
pembelajaran berbasis TIK dan penggunaan bantuan sosial tahun 2012, yang dituangkan dalam naskah kesepahaman MoU.
b. Pada kegiatan ini sekaligus akan dilakukan penandatanganan MoU antara Direktorat Pembinaan SMA dengan 132 pengelola sekolah penyelenggara
dan penerima bantuan sosial program pembinaan SNP, PBKL, dan pembelajaran berbasis TIK, sebagai bukti adanya kesepakatan dalam
penyelenggaraan dan penggunaan dana program pembinaan SNP, PBKL, dan pembelajaran berbasis TIK pada tahun 2012 di masing-masing
sekolah.
c. Sekolah mengirimkan program kerja RKJM dan RKAS yang telah dibahas bersama dengan Direktorat PSMA, kepada Kepala Dinas Pendidikan
kabupatenKota yang terkait, dengan tembusan kepada Kepala Dinas Provinsi setempat.
3. Penyaluran Dana Bantuan Sosial a. Mendukung pelaksanaan program pembinaan SMA Berbasis Keunggulan
Lokal dan Pembelajaran Berbasis TIK, Direktorat Pembinaan SMA mengalokasikan dana bantuan sosial untuk 132 SMA masing-masing
sebesar Rp. 100.000.000,00 seratus juta rupiah. b. Dana bantuan sosial dimaksud, bersumber dari APBN Direktorat
Pembinaan SMA Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional tahun anggaran 2012.
c. Jangka waktu penggunaan dana bantuan sosial Program Pembinaan SNP, PBKL, dan pembelajaran berbasis TIK di 132 SMA di atas, mulai
diterimanya dana s.d. 30 Juni 2013. d. Dana bantuan sosial akan disalurkan dengan cara pembayaran langsung
ke nomor rekening sekolah penerima bantuan sosial melalui KPPN setempat, oleh Pejabat Pembuat Komitmen Kegiatan Penyediaan dan
Peningkatan Pelayanan Pendidikan SMA Model Direktorat Pembinaan SMA tahun anggaran 2012.
e. Penyaluran bantuan sosial ke setiap sekolah dilakukan satu tahap sebesar 100 dari jumlah dana bantuan sosial, setelah sekolah
penerima dan pemberi bantuan sosial menandatangani naskah perjanjian dan kuitansi penerimaan bantuan serta melengkapi seluruh
persyaratan administrasi.
Contoh MoU dan RAB pada Lampiran 3
B. Persyaratan Penyaluran