Metode Histeresis Tetap Metode Histeresis Adaptif

35 Maka sinyal degradasi rata-rata �̅ ��� dari sejumlah s lintasan l dirumuskan dengan Persamaan 3.19. Jika � ��� level sinyal minimum yang melayani MS berada dibawah ambang batas maka kualitas sinyal akan semakin memburuk. �̅ ��� = 1 � ∑ � ��� � �=1 l 3.19

3.6 Metode Handoff

Jika dalam keadaan awal MS dilayani oleh ��� 1 , maka kuat sinyal yang melayani MS adalah �̅ �,� �� 1, � �. Seiring pergerakan MS kuat sinyal dari BTS tetangga ��� 2 dan ��� 3 juga diukur untuk dibandingkan hasilnya. Hasil perbandingan didasarkan atas metode handoff. Ada 2 metode handoff untuk melakukan inisiasi handoff yang digunakan dalam Tugas Akhir ini yaitu:

3.6.1 Metode Histeresis Tetap

Pada metode Histeresis, inisiasi handoff akan terjadi ketika kuat sinyal dari BTS aktif lebih tinggi dari kuat sinyal BTS kandidat sebesar nilai histeresis �, dinotasikan dengan �̅ �������� �̅ ����� + �, dimana � adalah nilai dari histeresis yang ditentukan. Strategi ini dapat mencegah efek ping-pong, mengurangi jumlah handoff tetapi dapat menambah delay [5,22,23]. Berdasarkan konsep metode Histeresis diatas, maka metode Histeresis Tetap pada 3 BTS yaitu: 1. Mengasumsikan keadaan sebelumnya ��� 1 menangani MS a. Syarat handoff : ��� 1 →��� 2 �̅ 1, � + � ≤ �̅ 2, � ∩ �̅ 2, � �̅ 3, � Universitas Sumatera Utara 36 b. Syarat handoff : ��� 1 →��� 3 �̅ 1, � + � ≤ �̅ 3, � ∩ �̅ 2, � �̅ 3, � 2. Mengasumsikan keadaan sebelumnya ��� 2 menangani MS a. Syarat handoff : ��� 2 →��� 1 �̅ 2, � + � ≤ �̅ 1, � ∩ �̅ 1, � �̅ 3, � b. Syarat handoff : ��� 2 →��� 3 �̅ 2, � + � ≤ �̅ 3, � ∩ �̅ 1, � �̅ 3, � 3. Mengasumsikan keadaan sebelumnya ��� 3 menangani MS a. Syarat handoff : ��� 3 →��� 1 �̅ 3, � + � ≤ �̅ 1, � ∩ �̅ 1, � �̅ 2, � b. Syarat handoff : ��� 3 →��� 2 �̅ 3, � + � ≤ �̅ 2, � ∩ �̅ 1, � �̅ 2, � Dimana: �̅ �,� : sinyal rata-rata ��� � pada sampel sinyal ke- �. handoff : ��� 3 →��� 1 menyatakan kejadian handoff dari ��� 3 ke ��� 1 .

3.6.2 Metode Histeresis Adaptif

Pada metode Histeresis Adaptif, kejadian handoff diawali ketika kuat sinyal BTS kandidat yang lebih tinggi dari sinyal BTS aktif yang sedang melayani MS sebesar nilai histeresis adaptif, ditulis dengan: �̅ �������� ≥ �̅ ����� + � ������� . Histeresis adaptif berubah-ubah berdasarkan fungsi jarak. Histeresis adaptif pada persamaan 2.5 ditulis kembali pada Persamaan 3.20[18]. � = ��� �20 �1 − � �� � � 4 � , 0� 3.20 Universitas Sumatera Utara 37 Dimana, ��: jarak antara MS terhadap BTS yang sedang melayani. � : radius sel. � ������� berubah-ubah diantara 0 sampai 20 ��, histeresis semakin kecil ketika MS mendekati perbatasan sel. Metode ini dapat mengoptimalkan area handoff dan mengurangi handoff tidak perlu [18]. Diasumsikan kuat sinyal terima Received Signal Strength RSS merupakan efek dari path loss dan shadowing. Transmisi daya dibuat menjadi 0 dB, kuat sinyal terima dari BS kandidat dan BS aktif dinotasikan menjadi R c , dan R i dapat dirumuskan sebagai berikut : R c = -K log d c + ud c 3.21 R i = -K log d i + v i d i , i = 1,2,3 3.22 Dimana : k = merupakan faktor path loss. d i ,d c = merupakan jarak antara BS aktif dan BS kandidat. ud, v i d = variable shadowing. R c dan R i merupakan proses gaussian dengan standart deviasi dan diartikan sebagai m c dan m i , dapat dirumuskan sebagai berikut : m c = -K log dc 3.23 m i = -K log di , i= 1,2,3 3.24 handoff dapat dikondisikan sebagai berikut : [ R i R c + H] , i=1,2 3 3.25 Dimana R i dan R c adalah kuat sinyal terima dari BS aktif dan BS kandidat dimana MS berada dan H merupakan histeresis adaptif. Probabilitas handoff P ho dapat dirumuskan sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 38 P ho = P{ ⋃ [�� �� + �]} 3 �=1 = 1 – ∏ 3 �[�� �=1 ≤ Rc+H] 3.26 Dimana P[.] dinotasikan sebagai probabilitas dari kejadian [.] R i = 1,2,3 dan Rc = diasumsikan bebas. P [ Ri ≤ Rc + H] = ∫ ��� � ∫ ������ �� �+� −∞ + ∞ −∞ = ∫ 1 √2�� + ∞ −∞ ₑ� �−�� 2 2 � 2 [ 1-Q �+ℎ−�� � ]dx 3.27 Dimana : fRcx dan fRix dinotasikan sebagai probabilitas density function pdf dari Rc dan Ri dan Q. adalah Q-Function komplementari distribusi function. Metode Histeresis Adaptif untuk inisiasi handoff pda 3 BTS, diperlihatkan sebagai berikut: 1. Mengasumsikan keadaan sebelumnya ��� 1 menangani MS a. Syarat handoff : ��� 1 →��� 2 �̅ 1, � + � ���� ≤ �̅ 2, � ∩ �̅ 2, � �̅ 3, � b. Syarat handoff : ��� 1 →��� 3 �̅ 1, � + � ���� ≤ �̅ 3, � ∩ �̅ 2, � �̅ 3, � 2. Mengasumsikan keadaan sebelumnya ��� 2 menangani MS a. Syarat handoff : ��� 2 →��� 1 �̅ 2, � + � ���� ≤ �̅ 1, � ∩ �̅ 1, � �̅ 3, � b. Syarat handoff : ��� 2 →��� 3 �̅ 2, � + � ���� ≤ �̅ 3, � ∩ �̅ 1, � �̅ 3, � Universitas Sumatera Utara 39 3. Mengasumsikan keadaan sebelumnya ��� 3 menangani MS a. Syarat handoff : ��� 3 →��� 1 �̅ 3, � + � ���� ≤ �̅ 1, � ∩ �̅ 1, � �̅ 2, � b. Syarat handoff : ��� 3 →��� 2 �̅ 3, � + � ���� ≤ �̅ 2, � ∩ �̅ 1, � �̅ 2, � Universitas Sumatera Utara 40

BAB 4 HASIL DAN ANALISA SIMULASI