10
Gambar 2.5 Mekanisme Propagasi Gelombang Radio [9]
2.3 Karakteristik Propagasi Gelombang Radio
Ada beberapa karakteristik propagasi gelombang radio yaitu fast fading, shadow fading, redaman propagasi path loss.
2.3.1 Fast Fading
Fast Fading adalah fluktuasi fasa, polarisasi atau level daya terima sebagai fungsi waktu. Umumnya fast fading disebabkan oleh pengaruh mekanisme
propagasi terhadap gelombang radio seperti: refleksi, refraksi, difraksi, dan lain- lain. Faktor yang mempengaruhi fading antara lain :
a. Propagasi multipath. b. Kecepatan pergerakan receiver.
c. Kecepatan gerak objek lain. d. Bandwidth transmisi dari sinyal.
Dengan kata lain fast fading diakibatkan oleh kondisi geometri dan meteorologi lingkungan. Fast fading menyebabkan suatu kondisi dimana sinyal
yang diterima terlalu buruk untuk dilakukan pemrosesan sinyal[7].
Universitas Sumatera Utara
11
2.3.2 Shadow Fading
Shadow fading atau shadowing merupakan fluktuasi daya rata-rata sinyal terima disekitar letak kejadian fluktuasi cepat, dengan perubahan sinyal yang
lambat. Fenomena shadowing terjadi karena adanya penghalang antara pemancar dan penerima dilingkungan yang memiliki kontur menonjol seperti: pegunungan,
hutan, bangunan dan persimpangan jalan. Sinyal yang terhalangi akan mengalami redaman karena sinyal mengalami reflection, difraction dan scatter. Variasi
sinyal karena shadowing, sebanding dengan panjang objek penghalang antara pemancar dan penerima, yang terjadi pada jarak 10 sampai 100 m [7].
2.3.3 Redaman Propagasi
Path Loss
Redaman propagasi Path Loss adalah besarnya daya yang hilang dalam menempuh jarak tertentu. Besarnya redaman ditentukan oleh kondisi alam seperti
tidak adanya halangan antara pemancar dengan penerima. Redaman sangat dipengaruhi oleh jarak antara pemancar dengan penerima dan frekuensi yang
digunakan. Adanya pemantulan dari beberapa objek dan pergerakan mobile station menyebabkan kuat sinyal yang diterima oleh mobile station bervariasi dan
sinyal yang diterima tersebut mengalami path loss. Path loss dipengaruhi pula oleh kontur medan, kondisi lingkungan, udara
sekitar, jarak antara transmitter dan receiver, juga tinggi dan lokasi antena. Level daya yang diterima antena penerima akan lebih kecil dari pada level daya antena
pemancar sehingga kualitas telekomunikasi nirkabel menurun. Nilai path loss eksponen
� diperlukan untuk menentukan kualitas jaringan pada suatu tipe daerah karena adanya penghalang sinyal yang akan diterima[8].
Universitas Sumatera Utara
12
2.4 Model Pengukuran Level Sinyal