Sampel Kuat Sinyal METODOLOGI PENELITIAN

28 D BTS1 268,1268 BTS2 2000,1 BTS3 2000,2001 MODEL SEL Gambar 3.1 Model Lintasan Dalam Sistem Kartesian Pada Gambar 3.1, MS bergerak mengikuti garis berwarna merah sesuai dengan arah panah. Setiap jarak sampling � � , kuat sinyal yang diterima oleh MS ketika berada pada jarak � 1, � , � 2, � , dan � 3, � dari ��� 1 , ��� 2 , dan ��� 3 yang diukur secara diskrit, masing-masing sebesar � 1, � , � 2, � , dan � 3, � .

3.3 Sampel Kuat Sinyal

Pengukuran kuat sinyal dilakukan dengan mengambil setiap unit sampel kuat sinyal dari BTS secara diskrit setiap waktu � � = �� � , dimana � � adalah periode waktu sampling. Jarak antara setiap titik sampel adalah � � = �� � . Kuat sinyal yang diukur secara diskrit � �,� , dari ��� � setiap waktu ke- � dalam satuan dB, dimodelkan dengan Persamaan 3.4 [11]. � �,� = � �,� + � �,� + � �,� 3.4 Universitas Sumatera Utara 29 Dimana � �,� , � �,� , dan � �,� masing-masing mewakili komponen path loss, efek shadow fading, dan fast fading. Besar nilai � �,� ditulis dengan Persamaan 3.5. � �,� = � ��,� − 10η log � �,� 3.5 Dimana: � ��,� : kuat sinyal yang dikirim oleh ��� � R dalam satuan dB. η : faktor eksponen untuk path loss yang bergantung pada tipe lingkungan sistem propagasi. � �,� : jarak MS dari ��� � R pada sampel ke- �. Faktor eksponen η ditentukan berdasarkan perkiraan daerah referensi lingkungan sistem propagasi. Pada Tabel 3.1 mengelompokkan faktor eksponen � berdasarkan tipe lingkungan sistem propagasi. Tabel 3.1 Faktor eksponen η untuk pathloss berdasarkan tipe lingkungan [8]. Tipe lingkungan Path loss eksponen Ruang Bebas 2 Area Perkotaan Seluler Radio 2,7 - 3,5 Area Pinggiran Kota Seluler Radio 3 – 5 Bangunan Bebas Hambatan 1,6 – 1,8 Bangunan Penghalang 4 – 6 Area Pabrik 2 – 3 Model log-normal autoregressive pertama AR-1 diasumsikan sebagai shadow fading. � �,� yang diwakili oleh zero-mean AR-1 proses stasioner Universitas Sumatera Utara 30 Gaussian dikarakteristikkan sebagai fungsi autokorelasi, yang ditulis dengan Persamaan 3.6 [20,21]. ��� �,� � �+�,� � = � � 2 � � | �| 3.6 Sehingga � �,� dapat ditulis secara rekursif pada Persamaan 3.7 [21]. � 0, � = � � 2 � �,0 � �+1,� = � � � �,� + � � �1 − � � 2 � �,� 3.7 Dimana, � �,� 0,1 : variabel acak � � : korelasi jarak � � 2 : variansi shadow fading � � : koefisien korelasi dari � �,� ; � � = exp ⁡−�� � �. Dengan mengeliminasi komponen fading cepat � �,� , maka kuat sinyal � �,� yang diterima oleh MS dari ��� � pada sampel ke- �, ditulis dengan Persamaan 3.8 [7]. � �,� = � 1 − � 2 ����� �,� � + � �,� 3.8

3.4 Rata-Rata Kuat Sinyal