PEMBAHASAN Perbedaan Jumlah Koloni Streptococcus Mutans Dalam Saliva Pada Anak Severe – Early Childhood Caries (S-ECC) Dengan Non S-ECC Usia 37-71 Bulan di Kecamatan Medan Selayang

BAB 5 PEMBAHASAN

S-ECC merupakan penyakit karies pada permukaan halus gigi anak yang dapat terjadi pada usia dini, penelitian ini terdiri dari 72 responden, dari karakteristik responden didapat bahwa jumlah anak S-ECC sebanyak 34 orang, dan jumlah anak non S-ECC sebanyak 38 orang Tabel 2. Secara keseluruhan pada penelitian ini diperoleh rerata jumlah koloni Streptococcus mutans dalam saliva pada anak S-ECC berjumah 64,47 ± 21,24 Cfuml dan non S-ECC berjumlah 42,21 ± 18,07 Cfuml. Hasil yang diperoleh p= 0,0001, yaitu terdapat perbedaan yang signifikan antara rerata koloni Streptococcus mutans pada anak S-ECC maupun non S-ECC. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Ayilliath yang mengatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara koloni Streptococcus mutans dengan kelompok anak S-ECC p=0,004. Hasil penelitian Ramamurthy et al juga menunjukkan hal yang sama, bahwa ada hubungan yang signifikan antara jumlah koloni Streptococcus mutans dalam saliva terhadap anak S-ECC, nilai p yang diperoleh adalah p= 0,016 Tabel 3. 14,21 Menurut teori pada penelitian Suryadinata A, Mount and Hume berpendapat bahwa pada kelompok karies tinggi jumlah Streptococcus mutans lebih banyak dari pada penderita karies rendah atau bebas karies. Sejak lahir koloni Streptococcus mutans memang sudah terdapat dirongga mulut akan tetapi apabila jumlahnya terus meningkat karena dipengaruhi oleh faktor-faktor lain maka koloni Streptococcus mutans tersebut dapat menjadi koloni phatogen. Salah satu faktor yang juga dapat mempengaruhi terjadinya karies pada anak adalah asam-asam yang terbentuk. Asam dapat menurunkan pH rongga mulut, hal ini menyebabkan pH rongga mulut pada kelompok S-ECC lebih rendah dari pada kelompok non S-ECC sehingga dengan tingginya jumlah koloni Streptococcus mutans dan pH yang rendah didalam rongga mulut dapat menyebabkan intensitas karies yang lebih tinggi dari pada kelompok bebas karies Tabel 3. 17,20 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan analisis hubungan jenis kelamin dengan jumlah koloni dalam penelitian ini menunjukkan bahwa hasil yang diperoleh adalah tidak ada hubungan yang signifikan yaitu p= 0,290 untuk kategori S-ECC, dan nilai p= 0,765 untuk kategori non S-ECC. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Feldens et al yang mengatakan bahwa jenis kelamin anak tidak menunjukkan hubungan yang signifikan dengan S-ECC p=0,868 Tabel 4. 27 Salah satu faktor risiko yang dapat mempengaruhi terjadinya karies adalah jenis kelamin, pada penelitian ini jumlah koloni Streptococcus mutans lebih tinggi pada anak yang berjenis kelamin laki – laki dari pada perempuan baik pada kategori S- ECC maupun non S-ECC, namun hasil penelitian ini tidak sesuai dengan pernyataan Virdi et al yang mengatakan bahwa jumlah anak berjenis kelamin perempuan yang terkena S-ECC lebih tinggi dibandingkan dengan anak yang berjenis kelamin laki – laki, namun hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa selama masa anak – anak dan remaja, anak yang berjenis kelamin laki – laki lebih banyak gigi yang terkena karies sehingga dengan pengalaman karies yang tinggi maka jumlah koloni Streptococcus mutans akan ikut tinggi. 1,28 Usia anak juga merupakan faktor risiko terhadap terjadinya karies. Hasil analisis dari penelitian ini diperoleh bahwa ada hubungan yang signifikan antara usia dengan jumlah koloni Streptococcus mutans, baik kategori S-ECC p= 0,0001 maupun non S-ECC p= 0,0001. Sesuai dengan teori yang membuktikan bahwa peningkatan karies pada anak akan semakin bertambah seiring dengan bertambahnya usia. Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan karena biasanya gigi anak yang mengalami erupsi akan lebih rentan terhadap terjadinya karies, hal ini disebabkan oleh sulitnya anak dalam membersihkan gigi yang sedang erupsi yang nantinya akan menimbulkan rasa sakit saat penyikatan gigi, sehingga peningkatan karies dan Streptococcus mutans akan semakin bertambah seiring dengan bertambahnya usia Tabel 5. 1 Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian Olmes yang menunjukkan bahwa semakin bertambahnya usia maka jumlah koloni Streptococcus mutans akan semakin tinggi, hal ini dapat kita lihat dari adanya peningkatan jumlah koloni Streptococcus Universitas Sumatera Utara mutans pada anak usia 37-48 bulan, 49-59 bulan sampai usia 60-71 bulan. Penelitian Sharma juga mengatakan bahwa jumlah koloni Streptococcus mutans akan meningkat sesuai dengan pertambahan usia, begitu juga dengan penelitian Sakeenabi yang mengatakan bahwa pengalaman karies sangat mempengaruhi jumlah koloni Streptococcus mutans didalam rongga mulut, jadi dapat disimpulkan bahwa tingginya jumlah koloni Streptococcus mutans dapat mencerminkan aktifitas karies pada anak Tabel 5. 29,30,31 Universitas Sumatera Utara

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen yang terkait

Hubungan perilaku diet anak dengan Early Childhood Caries (ECC) pada anak usia 37-71 bulan di Kecamatan Medan barat

2 44 111

Hubungan perilaku diet anak dengan Early Childhood Caries (ECC) pada anak usia 37-71 bulan di Kecamatan Medan Petisah

10 111 74

Hubungan Karakteristik Saliva Pada Anak Usia 37-71 Bulan Dengan Severe Early Childhood Caries (S-ECC) dan Non S-ECC di Kecamatan Medan Selayang

2 56 76

Perbedaan Jumlah Koloni Streptococcus Mutans Dalam Saliva Pada Anak Severe Early Childhood Caries (S-ECC) Dengan Non S-ECC Usia 36-71 Bulan di Kecamatan Medan Baru

3 57 67

Perbedaan jumlah koloni Streptococcus mutans dalam plak pada anak severe early childhood caries (S-ECC) dan non S-ECC usia 36-71 bulan di Kecamatan Medan Petisah

3 57 65

Hubungan Perilaku Diet Dengan Early Childhood Caries (Ecc) Pada Anak Usia 37-71 Bulan Di Kecamatan Medan Selayang

2 63 94

Hubungan Karakteristik Saliva Pada Anak Usia 37-71 Bulan Dengan Severe Early Childhood Caries (S-ECC) dan Non S-ECC di Kecamatan Medan Selayang

0 0 11

Perbedaan Jumlah Koloni Streptococcus Mutans Dalam Saliva Pada Anak Severe Early Childhood Caries (S-ECC) Dengan Non S-ECC Usia 36-71 Bulan di Kecamatan Medan Baru

0 0 21

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Severe-Early Childhood Caries (S-ECC) - Perbedaan Jumlah Koloni Streptococcus Mutans Dalam Saliva Pada Anak Severe Early Childhood Caries (S-ECC) Dengan Non S-ECC Usia 36-71 Bulan di Kecamatan Medan Baru

0 2 10

Perbedaan jumlah koloni Streptococcus mutans dalam plak pada anak severe early childhood caries (S-ECC) dan non S-ECC usia 36-71 bulan di Kecamatan Medan Petisah

1 1 17