Jenis Penelitian Tempat dan Waktu penelitian Populasi dan Sampel Variabel Penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah rancangan penelitian Cross-sectional.

3.2 Tempat dan Waktu penelitian

a. Tempat penelitian 1. Penelitian ini dilakukan di TK Khansa, TK Namira dan TK Dharma Pancasila di Kecamatan Medan Selayang. 2. Laboratorium Mikrobiologi FK USU. b. Waktu penelitian Proposal dilakukan pada minggu pertama bulan Juli 2013 sampai Februari 2014.

3.3 Populasi dan Sampel

a. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah anak usia 37 – 71 bulan pada TK Namira dan TK Dharma Pancasila di kecamatan Medan Selayang. b. Sampel Jumlah sampel penelitian ini diambil dengan cara menggunakan rumus uji hipotesis dua kelompok data. √ √ n = √ √ Universitas Sumatera Utara n = [ 0,989 + 0,647] 2 0,09 n = 30 n = 36 Keterangan : n = jumlah sampel Z 5 = 1,96 Z 10 = 1,282 P1 proporsi S-ECC, prevalensi S-ECC dikota Medan = 16 0,16 P1-P2 = 30 0,3 P2 proporsi yang diharapkan peneliti = 14 0,14 P = P1 + P2 2 Q = 1-P Berdasarkan rumus minimal jumlah sampel untuk tiap kelompok adalah 30 orang anak dan penambahan sampel untuk 20 drop out. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi apabila sampel tidak mau diperiksa, sehingga jumlah keseluruhan sampel pada masing-masing kelompok S-ECC dan non S-ECC menjadi 36 anak. Jumlah keseluruhan sampel adalah 72 sampel, dengan 70 data sekunder penelitian Alfina dan 2 data primer yang diambil secara random purposive sampling yaitu sampel diambil dengan pertimbangan tertentu berdasarkan ciri atau sifat yang telah diketahui peneliti sebelumnya. Kriteria Inklusi 1. Keadaan umum anak baik. 2. Usia anak 37 – 71 bulan 3. Anak dalam masa gigi desidui Universitas Sumatera Utara Kriteria Ekslusi 1. Orang tua tidak mengizinkan anaknya untuk menjadi sampel penelitian. 2. Anak menolak untuk diperiksa.

3.4 Variabel Penelitian

a Variabel terikat : Pengalaman karies S-ECC dan non S-ECC. b Variabel bebas : Jumlah koloni Streptococcus mutans S-ECC dan non S-ECC.

3.5 Definisi Oprasional

Dokumen yang terkait

Hubungan perilaku diet anak dengan Early Childhood Caries (ECC) pada anak usia 37-71 bulan di Kecamatan Medan barat

2 44 111

Hubungan perilaku diet anak dengan Early Childhood Caries (ECC) pada anak usia 37-71 bulan di Kecamatan Medan Petisah

10 111 74

Hubungan Karakteristik Saliva Pada Anak Usia 37-71 Bulan Dengan Severe Early Childhood Caries (S-ECC) dan Non S-ECC di Kecamatan Medan Selayang

2 56 76

Perbedaan Jumlah Koloni Streptococcus Mutans Dalam Saliva Pada Anak Severe Early Childhood Caries (S-ECC) Dengan Non S-ECC Usia 36-71 Bulan di Kecamatan Medan Baru

3 57 67

Perbedaan jumlah koloni Streptococcus mutans dalam plak pada anak severe early childhood caries (S-ECC) dan non S-ECC usia 36-71 bulan di Kecamatan Medan Petisah

3 57 65

Hubungan Perilaku Diet Dengan Early Childhood Caries (Ecc) Pada Anak Usia 37-71 Bulan Di Kecamatan Medan Selayang

2 63 94

Hubungan Karakteristik Saliva Pada Anak Usia 37-71 Bulan Dengan Severe Early Childhood Caries (S-ECC) dan Non S-ECC di Kecamatan Medan Selayang

0 0 11

Perbedaan Jumlah Koloni Streptococcus Mutans Dalam Saliva Pada Anak Severe Early Childhood Caries (S-ECC) Dengan Non S-ECC Usia 36-71 Bulan di Kecamatan Medan Baru

0 0 21

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Severe-Early Childhood Caries (S-ECC) - Perbedaan Jumlah Koloni Streptococcus Mutans Dalam Saliva Pada Anak Severe Early Childhood Caries (S-ECC) Dengan Non S-ECC Usia 36-71 Bulan di Kecamatan Medan Baru

0 2 10

Perbedaan jumlah koloni Streptococcus mutans dalam plak pada anak severe early childhood caries (S-ECC) dan non S-ECC usia 36-71 bulan di Kecamatan Medan Petisah

1 1 17