104
Pendidikan Agama Islam Kelas VIII
2. Membangun Ekonomi Keluarga
Setelah Muhammad menikah dengan Khadijah pada usia 25 tahun, beliau menjalankan bisnis perniagaannya hingga
berkembang pesat. Berbagai negara didatanginya antara lain Yaman, Oman, dan Bahrain. Dalam berdagang beliau tetap menggunakan
prinsip jujur dan sopan santun. Dari latar belakang ekonomi Khadijah yang sudah konglomerat itu, ditambah kesuksesan
suaminya dalam menjalankan bisnisnya, maka rumah tangga Muhammad tergolong memiliki perekonomian yang mapan, dan
sejarah mencatat bahwa setelah diangkat menjadi rasul pada usia 40 tahun, semua harta yang dimilikinya digunakan untuk biaya
dakwah. Muhammad berhasil membangun perekonomian keluarga dengan cemerlang sebelum berusia 40 tahun.
Setelah Muhammad mendapatkan kepercayaan dan berhasil merukunkan masyarakat Arab terkait peristiwa peletakan Hajar
Aswad pada usia 35 tahun sehingga memperoleh gelar Al-Amin, dan prihatin akan kebobrokan moral bangsa Arab saat itu yang
jahiliyah, maka dengan kehidupan perekonomian keluarga yang dipandang mapan, beliau mulai mengurangi usaha bisnisnya sekitar
usia 37 hingga 40 tahun. Beliau prihatin dan aktif merenungkan diri untuk mendapatkan solusi dari Allah swt. bagaimana agar
kebobrokan moral bangsa Arab yang jahiliyah itu dapat segera dihentikan. Akhirnya beliau diangkat oleh Allah swt. sebagai
Rasulullah pada usia 40 tahun ditandai dengan penerimaan wahyu yang pertama pada tanggal 17 Ramadan, yang tertulis dalam
Al-Qur’an surah Al-‘Alaq ayat 1-5.
3. Membangun Ekonomi dan Perdagangan Umat
Setelah Nabi Muhammad saw diangkat menjadi rasulullah dan melaksanakan dakwah selama 13 tahun di Mekah, kemudian hijrah
ke Yasrib atau Madinah, tiba pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun 1 Hijriah, beliau di samping sebagai Rasulullah juga sebagai Kepala
Pemerintahan di Madinah, maka beliau mulai membangun dan menetapkan berbagai kebijakan, antara lain adalah:
a. Membangun masjid Nabawi sebagai tempat beribadah,
berkumpul dan berinteraksi, dan pada tanggal 12 Rabiulawal tahun 1 hijrah digunakan untuk Salat Jumat yang pertama
kali.
105
Pendidikan Agama Islam Kelas VIII
b. Membangun keharmonisan umat dengan konsep ukhuwah
Islamiyah berupa mempersaudarakan kaum Muhajirin dengan kaum Ansar sehingga terjadi ta’awun tolong menolong di
antara mereka.
c. Membangun perekonomian dan perdagangan dengan
membuat pasar Baqi al Zubair, menetapkan timbangan dan takaran agar tidak merugikan pembeli dan penjual, dan
menetapkan standar dirham dan dinar sebagai alat tukar yang sah.
Memperhatikan uraian di atas, maka dari beberapa kebijakan yang ditetapkan Nabi Muhammad saw itu, terdapat suatu kebijakan
yang terkait persoalan ekonomi dan perdagangan yang didasarkan atas pengalaman yang diperoleh beliau selama bertahun-tahun
sebagai pelaku ekonomi dan perdagangan. Kita tahu bahwa membangun ekonomi merupakan kegiatan perubahan agar
diperoleh pilihan yang terbaik dan menguntungkan. Sedangkan perdagangan merupakan usaha sedemikian rupa agar barang
dagangannya laku keras dan mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Dalam hal ini Islam mengatur bagaimana caranya
agar pilihan yang terbaik dan menguntungkan bagi seseorang itu dilakukan dengan benar atau tidak batil. Begitu pula jika seseorang
melakukan perdagangan dan mendapatkan untung besar, kegiatan yang dilakukannya dengan cara yang benar atau tidak batil.
Tijarah atau Bai’ yakni perekonomian dan perdagangan yang dibangun Rasulullah saw sebagaimana diajarkan Allah SWT dalam
Al-Qur’an adalah berprinsip sebagai berikut: a.
Melarang memakan harta dengan cara batil termasuk di dalamnya adalah perekonomian dan perdagangan yang
dilakukan dengan batil
b. Melaksanakan perdagangan atas dasar‘an tarâdin atau kerelaan
suka sama suka c.
Mencatat akuntansi dalam kegiatan perdagangan. Firman Allah SWT.