Keteladanan Nabi Muhammad saw dalam membangun ekonomi dan perdagangan

110 Pendidikan Agama Islam Kelas VIII ia bersedekah”. Mereka bertanya:”Kalau ia tidak sanggup atau tidak melakukannya?” Rasul menjawab:”Ia membantu orang yang menderita dan memerlukan bantuan”. Mereka bertanya:”Kalau tidak dilakukannya?” Rasul menjawab:”Ia menyuruh melakukan kebaikan”. Mereka bertanya:”Kalau ia tidak melakukannya”. Beliau menjawab:”Ia menahan diri untuk tidak melakukan kejahatan. Itu berarti sedekah baginya”. H.R. al-Bukhari, IV:1706 Perekonomian dan perdagangan dengan salah satunya mengembangkan jiwa kewirausahaan ini, yang dibangun dengan menggerakkan segenap masyarakat, akan mewujudkan masyarakat ekonomi yang gemar bersedekah. Jika benar-benar terwujud, maka akan kita temukan suatu masyarakat yang tekun beribadah, giat berwirausaha, serta rajin bersedekah. Dan itu artinya semakin sulit mendapatkan orang yang mau menerima sedekah, karena banyaknya orang yang suka bersedekah dan secara ekonomi telah berkehidupan yang lebih baik. Rasulullah bersabda: Artinya : Dari Harisah bin Wahab r.a. katanya: Saya mendengar Rasulullah saw bersabda: “Bersedekahlah kamu, karena nanti akan datang suatu masa bagi manusia, di mana seseorang berjalan membawa sedekahnya, tetapi tidak diperolehnya orang yang menerimanya”. H.R. al-Bukhari, IV:1883

2. Keteladanan Para Sahabat dalam Kegiatan Ekonomi dan Perdagangan

Dalam sejarah tercatat, para sahabat Nabi Muhammad saw yang berhasil membangun ekonomi dan perdagangan dalam kehidupannya sehingga menjadi milyarder, antara lain adalah Umar bin Khatab r.a, Usman bin Affan r.a, Zubair bin Awwam r.a, Amr bin Al-Ash r.a, dan Abdurrahman bin Auf r.a. Dikisahkan ketika Umar bin Khatab r.a sebagai Khalifah 13- 23 H634-644 M, keadaan perekonomian rakyatnya berkecu- kupan, sebagaimana Mu’adz bin Jabal mengatakan bahwa di Yaman sampai kesulitan menemukan seorang miskin pun yang layak diberi 111 Pendidikan Agama Islam Kelas VIII zakat Al-Amwal, hal 596. Setiap Guru di Madinah mendapatkan gaji sebesar 15 dinar atau + 18 jutabulan Ash-Shinnawi, 2006. Beliau meninggalkan harta warisan berupa ladang pertanian sebanyak 70.000 ladang, yang rata-rata harga ladangnya sebesar Rp 160 juta perkiraan konversi ke dalam rupiah. Itu berarti, beliau meninggalkan warisan sebanyak Rp 11,2 Triliun. Setiap tahun, rata- rata ladang pertanian saat itu menghasilkan Rp 40 juta, “Berarti Umar ra mendapatkan passive income sebanyak Rp 2,8 Triliun setiap tahun, atau 233 Miliar sebulan”. Fikih Ekonomi Umar ra, penerbit Khalifa, hal. 47 99, konversi pada saat harga dinar Rp 1,2 juta. Usman bin Affan r.a terkenal sebagai sahabat yang berhasil dalam menjalankan bisnisnya dan terkenal dermawan. Kekayaan beliau yang berupa simpanan uang = 151 ribu dinar plus seribu dirham, mewariskan properti sepanjang wilayah Aris dan Khaibar, beberapa sumur senilai 200 ribu dinar Rp 240 M. sumber: http: www.facebook.com. Kekayaan sahabat lainnya yakni Zubair bin Awwam r.a adalah 50 ribu dinar, 1000 ekor kuda perang, dan 1000 orang budak; kekayaan Amr bin Al-Ash ra adalah 300 ribu dinar; sedangkan Abdurrahman bin Auf ra memiliki kekayaan melebihi seluruh kekayaan sahabat, karena dalam satu kali duduk saja, pada masa Rasulullah saw, Abdurrahman bin Auf berinfaq sebesar 64 Milyar 40 ribu dinar. sumber: http:www.facebook.com. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok mendiskusikan hal-hal berikut. 1. Mengapa bisnis yang dilakukan Rasulullah selalu berhasil? 2. Apa keteladanan Rasulullah dalam membangun ekonomi dan perdagangan umat? 3. Jelaskan para sahabat Nabi Muhammad saw yang berhasil dalam perekonomian dan perdagangan sehingga patut kita teladani? Tugas di Sekolah