176
Pendidikan Agama Islam Kelas VIII
4. Ilmu Pengetahuan Masa Dinasti Abbasiyah
Beberapa hal yang dilakukan Abbasiyah 750-1258 M dalam menampilkan diri sebagai dinasti yang berkuasa adalah dengan
memberikan berbagai kebijakan antara lain: a.
Menampilkan diri sebagai pelindung agama. Khalifah adalah bayang-bayang Tuhan di muka bumi, mereka menggunakan
gelar agamis seperti: al-Hadi, al-Rasyid, al-Ma’mun, al-Amin, dan sebagainya.
b. Islam mengajarkan persamaan, tiada beda antara Arab dan non-
Arab. Bahkan orang Persia yang menjadi tulang punggung negara dan wazir dari keluarga Barmaki.
c. Abbasiyyah menghentikan perluasan wilayah. Bahkan otonomi
daerah semakin diperbesar, yang bisa dikatakan federasi “negara” muslim. Mulailah dikenal istilah Malik dan Sultan
sebagai penguasa yang dilantik oleh Khalifah.
d. Al-Ma’mun menjadikan pemikiran Mu’tazilah sebagai mazhab
negara. Hal ini berimplikasi luas, yaitu proses masuknya pemikiran intelektual Yunani ke dalam dunia Islam. Di sinilah
mulai kebangkitan peradaban dan intelektual Islam, sehingga dunia Barat belajar banyak dari Islam.
Tahun 750 sampai 850 adalah masa penerjemahan karya-karya Yunani dan peradaban lain. Khalifah mengeluarkan biaya besar
untuk menghimpun manuskrip dari penjuru dunia, membangun perpustakaan-perpustakaan, laboratorium, observatorium, dan
melakukan berbagai eksperimen. Muncullah filosof Islam seperti al-Kindi, al-Farabi, Ibn Sina, Ibn Miskawaih dan Ibn Rusyd, di
Sumber:
http:2.bp.blogspot.com
Gambar 15.2
Al-Kindi pada sebuah perangko terbitan negara Syria
177
Pendidikan Agama Islam Kelas VIII
samping ulama sains semacam al-Farghani dan al-Biruni dalam astronomi; al-Khawarizmi, ‘Umar Khayyam dan al-Thusi dalam
matematika; al-Thabari, al-Razi, ibn Sina dalam kedokteran; Jabir bin Hayyan dan al-Razi dalam kimia; Abu Ali al-Hasan Ibnu
al-Hasan Ibnu al-Haitham Basrah, Persia dalam optika; al-Ya’qubi dan al-Mas’udi dalam geografi; Ikhwan al-Shafa dan Amr ibn Bahr
al-Jahiz 776-868 M dalam ilmu hewan. Kata kamera yang digunakan saat ini berasal dari bahasa Arab, yakni qamara ? Istilah
itu muncul berkat kerja keras al-Hatham, Bapak fisika modern.
Dalam bidang sains timbul saintis atau ulama dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan. Karena pada zaman klasik itu filsafat
belum dipisahkan dari sains, tetapi keduanya merupakan kesatuan yang tak dapat dipisahkan, maka filosof-filosof, di antaranya Ibn
Sina dan Ibn Rusyd adalah pula dokter-dokter yang meninggalkan ensiklopedia dalam ilmu kedokteran yang pada abad kedua belas
diterjemahkan ke dalam ilmu kedokteran di dunia Barat zaman pertengahan Eropa. Ensiklopedia-ensiklopedia dalam ilmu
kedokteran yang dikarang dokter-dokter Islam itu sampai abad ke delapan belas Masehi, masih dipakai di universitas-universitas
Eropa.
Matematika, bersama ilmu kedokteran yang besar perannya dalam kehidupan modern sekarang, juga berkembang di tangan
ulama-ulama Islam. Nama ulama Islam yang termasyhur dalam bidang matematika adalah al-Khawarizmi. Dialah yang pertama
mengarang buku dalam ilmu hitung dan aljabar. Istilah algorisma atau algoritme berasal dari nama al-Khawarizmi. Umar al-Khayyam
dan al-Thusi adalah ulama yang terkenal dalam bidang matematika. Angka nol 0 adalah ciptaan ulama-ulama Islam. Pada tahun 873 M,
angka itu telah dipakai di dunia Islam, sedang di India baru tiga tahun kemudian. Angka-angka yang dipakai ulama Islam dalam
matematika dibawa orang Eropa pada tahun 1202 M. Oleh karena itu angka 0, 1, 2, hingga 9, yang dipakai sekarang dalam ilmu hitung
di Eropa dikenal dengan nama angka Arab.
Dalam astronomi, buku-buku karangan ilmuwan Yunani seperti Ptolomeus dan Archimedes diterjemahkan ke dalam bahasa
Arab. Ulama astronomi Islam yang terkenal antara lain adalah al-Fazzari dan Umar al-Khayyam. Mereka juga mengarang buku-
buku astronomi yang – sebagaimana buku-buku dalam cabang sains lain – diterjemahkan dalam bahasa Latin untuk diajarkan di
Eropa. Observatorium didirikan di berbagai kota seperti Bagdad, Damsyik, Kairo di dunia Islam bagian timur dan Sevilla serta kota-
kota lain di Andalusia, dunia Islam bagian barat. Kalender yang dibuat Umar al-Khayyam ternyata lebih akurat dari yang dibuat
Paus Gregorius. Kalau yang disebut terakhir ini membuat