175
Pendidikan Agama Islam Kelas VIII
f. Ilmu Nahwu, ilmu ini berkembang di Basrah dan Kuffah.
Tokoh pelopor pertama dalam bidang ini adalah Ali bin Abi Thalib.
g. Ilmu Sastra, pertumbuhan sastra pada masa Khulafaur
Rasyidin sangat dipengaruhi dengan Al-Qur’an sebagai sumber inspirasi untuk kegiatan sastra, karena dalam berdakwah
diperlukan bahasa yang indah.
h. Ilmu arsitektur, dimulai dari masjid Quba oleh Rasulullah.
Beberapa bangunan kota yang didirikan pada masa Khulafaur Rasyidin adalah kota Basrah tahun 14-15 H dengan arsitek
Utbah Ibnu Gazwah, kota Kufah dibangun pada tahun 17 H dengan arsitek Salman al-Farisi, serta kota Fustat yang dibangun
pada tahun 21 H atas usulan Khalifah Umar bin Khattab.
3. Ilmu Pengetahuan Masa Dinasti Umayyah
Masa keemasan pertumbuhan ilmu pengetahuan masa dinasti Umayyah 661-750 M adalah pada masa Umar bin Abdul ‘Aziz,
seorang khalifah Umayyah yang dikategorikan sebagai penerus Khilafah Rasyidah, hadits-hadits Rasul mulai dikodifikasi dan
dibukukan untuk menjaga keaslian dan otentisitasnya. Selain itu, Aswad al-Du’ali w. 681 M, seorang ulama, menyusun gramatika
Arab dengan memberi titik pada huruf-huruf hijaiyah yang tadinya gundul tak bertitik. Usaha ini merupakan revolusi linguistik yang
luar biasa, karena dapat memudahkan pengguna ‘ajam non-Arab dalam membaca teks kitab suci.
Beberapa kebijakan dinasti Umayyah yang patut dicatat adalah: a.
Ditetapkannya bahasa Arab sebagai bahasa resmi negara oleh khalifah Abdul Malik, yang kemudian menjadi bahasa ilmiah.
b. Menetapkan dinar dan dirham sebagai mata uang resmi.
c. Penyeberangan ke Andalusia oleh Thariq bin Ziyad dan Musa
bin Nushair melalui selat Gibraltar pada tahun 711 M, serta
Muhammad bin Qasim
membawa Islam sampai di lembah Indus pada tahun berikutnya.
176
Pendidikan Agama Islam Kelas VIII
4. Ilmu Pengetahuan Masa Dinasti Abbasiyah
Beberapa hal yang dilakukan Abbasiyah 750-1258 M dalam menampilkan diri sebagai dinasti yang berkuasa adalah dengan
memberikan berbagai kebijakan antara lain: a.
Menampilkan diri sebagai pelindung agama. Khalifah adalah bayang-bayang Tuhan di muka bumi, mereka menggunakan
gelar agamis seperti: al-Hadi, al-Rasyid, al-Ma’mun, al-Amin, dan sebagainya.
b. Islam mengajarkan persamaan, tiada beda antara Arab dan non-
Arab. Bahkan orang Persia yang menjadi tulang punggung negara dan wazir dari keluarga Barmaki.
c. Abbasiyyah menghentikan perluasan wilayah. Bahkan otonomi
daerah semakin diperbesar, yang bisa dikatakan federasi “negara” muslim. Mulailah dikenal istilah Malik dan Sultan
sebagai penguasa yang dilantik oleh Khalifah.
d. Al-Ma’mun menjadikan pemikiran Mu’tazilah sebagai mazhab
negara. Hal ini berimplikasi luas, yaitu proses masuknya pemikiran intelektual Yunani ke dalam dunia Islam. Di sinilah
mulai kebangkitan peradaban dan intelektual Islam, sehingga dunia Barat belajar banyak dari Islam.
Tahun 750 sampai 850 adalah masa penerjemahan karya-karya Yunani dan peradaban lain. Khalifah mengeluarkan biaya besar
untuk menghimpun manuskrip dari penjuru dunia, membangun perpustakaan-perpustakaan, laboratorium, observatorium, dan
melakukan berbagai eksperimen. Muncullah filosof Islam seperti al-Kindi, al-Farabi, Ibn Sina, Ibn Miskawaih dan Ibn Rusyd, di
Sumber:
http:2.bp.blogspot.com
Gambar 15.2
Al-Kindi pada sebuah perangko terbitan negara Syria