8 Calon responden yang bersedia dikunjungi akan dijelaskan tentang tujuan, manfaat, dan proses pengisian kuesioner.
Proses selanjutnya sama dengan responden yang hadir di YPAC Medan.
9 Selanjutnya data yang diperoleh dikumpulkan untuk dianalisa.
4.4.2. Data sekunder Data mengenai kategori keterbatasan pada anak tunagrahita,
tunadaksa, atau gabungan berasal dari data siswa di YPAC Medan.
4.5. Pengolahan dan Analisa Data
Pengolahan data dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu: 1. Editing
Meneliti kembali kelengkapan data yang telah terkumpul dari setiap jawaban kuesioner dan apakah data telah terisi dengan lengkap dan
jelas. 2. Coding
Mengklasifikasikan data dan memberikan kode untuk untuk masing- masing kelas sesuai dengan tujuan dikumpulkannya data.
3. Entry Memasukkan data dari kuesioner ke dalam program komputer.
4. Cleaning Meneliti kembali data yang telah di-entry untuk mengetahui ada
kesalahan atau tidak Wahyuni, 2007.
Universitas Sumatera Utara
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Yayasan Pembinaan Anak Cacat YPAC Medan yang berlokasi di Jalan Adinegoro No. 2, Kec. Medan Timur, Medan.
YPAC Medan merupakan sekolah yang dikhususkan untuk anak berkebutuhan khusus dengan spesialisasi tunagrahita retardasi mental dan tunadaksa cacat
fisik. Pelayanan mulai dari kelas terapi, TKLB, SDLB, SMPLB, dan SMALB, kelas keterampilan, dan Seltered Workshop. YPAC Medan juga menyediakan
kegiatan ekstrakulikuler untuk para siswa antara lain kelas seni dan musik, olahraga, dan kegiatan lainnya.
Pelayanan rehabilitasi anak yang tersedia di YPAC Medan antara lain fisioterapi, terapi okupasi, terapi wicara, pelayanan pemeriksaan dan konsultasi
psikologi, pembuatan alat bantu. Pelayanan sekolah aktif pada hari Senin sampai Sabtu. Senin sampai Kamis dilakukan kegiatan sekolah dengan proses belajar di
kelas sesuai dengan tingkatan masing-masing. Jumat merupakan hari olahraga di mana semua siswa, guru, bahkan orang tua dapat berpartisipasi dalam kegiatan
olahraga di lapangan sekolah. Sabtu diadakan kegiatan ekstrakulikuler sesuai dengan minat dan bakat siswa didik .
5.2. Karakteristik Responden
Penelitian dilakukan pada orang tua ayah dan ibu siswa didik YPAC Medan. Pada awalnya penelitian dilakukan secara total sampling pada seluruh
orang tua siswa didik YPAC Medan dan direncanakan untuk melakukan home visit ke rumah orang tua setiap siswa didik. Namun dikarenakan keterbatasan
waktu, tenaga, dan masalah etik terhadap orang tua yag memiliki anak berkebutuhan khusus, maka home visit tidak dapat dilakukan. Pada awalnya
kuesioner telah diberikan pada 144 orang tua yang bersedia dari 72 siswa, namun hanya 123 orang tua yang mengembalikan kuesioner dari 67 siswa.
Universitas Sumatera Utara
Karakteristik responden dibagi berdasarkan jenis kelamin orang tua, usia orang tua, pendidikan terakhir orang tua, pekerjaan orang tua, pendapatan orang
tua, jenis kelamin anak, tipe kelainan anak, dan pendidikan anak.
5.2.1. Data Karakteristik Responden
Tabel 5.1. Data Karakteristik Responden 1.
Responden
Ayah N 56
46 Ibu N
67 54
2. Usia Responden
Ayah mean 46
Ibu mean 44
3. Pendidikan Responden
SMASMK N 73
59,3 Diploma N
15 12,1
S1 N 33
27 S2 N
2 1,6
S3 N
4. Pekerjaan Responden
Profesional N 4
3,2 Pegawai negeriswasta N
28 22,8
Wiraswasta N 39
31,7 Ibu Rumah Tangga N
52 42,3
5. Penghasilan Responden
Rp 1.000.000 N 44
35,8 Rp 1.000.000 – Rp 5.000.000 N
64 52
Rp 5.000.000 – Rp 10.000.000 N 9
7,3 Rp 10.000.000 N
6 4,9
Tabel 5.1 menunjukkan bahwa responden ibu lebih banyak berpartisipasi dalam penelitian ini sejumlah 67 orang 54 dibandingkan responden ayah
sejumlah 56 orang 46. Usia responden ayah berada pada rerata usia 46 tahun, dan responden ibu berada pada rerata usia 44 tahun. Responden mayoritas
berpendidikan terakhir SMASMK sejumlah 73 orang 59,3. Pekerjaan responden mayoritas adalah ibu rumah tangga bagi responden ibu sejumlah 52
orang 42,3 dan minoritas adalah bekerja sebagai profesional sejumlah 4 orang
Universitas Sumatera Utara
3,2. Penghasilan responden mayoritas adalah berkisar Rp 1.000.000 – Rp
5.000.000 sejumlah 64 orang 52.
5.2.2. Data Karakteristik Anak Responden
Tabel 5.2. Data Karakteristik Anak Responden 1.
Jenis kelamin Anak
Laki-laki N 59
48 Perempuan N
64 52
2. Tipe Kelainan Anak
Tunagrahita N 98
80 Tunadaksa N
25 20
3. Pendidikan Anak
TK – SD N 85
69 SMP N
23 19
SMA N 11
9 Terapi N
4 3
Tabel 5.2 menunjukkan bahwa mayoritas jenis kelamin anak responden adalah perempuan sejumlah 64 orang 52 sedagkan laki-laki sejumlah 59 orang
48. Tipe kelainan anak responden mayoritas adalah tunagrahita sejumlah 98 orang 80 sedangkan tunadaksa sejumlah 25 orang 20. Mayoritas
pendidikan anak responden adalah TK-SD sejumlah 85 orang 69.
5.3. Gambaran Tingkat Stres Orang Tua Parenting Stress Responden
5.3.1. Distribusi Tingkat Stres
Tabel 5.3. Distribusi Tingkat Stres Responden
Tingkat Stres Orang Tua Ayah
Ibu N
N Stres Ringan
25 44.6
32 47.8
Stres Sedang 31
55.4 35
52.2
Stres Berat Total
56 100
67 100
Universitas Sumatera Utara
Tabel di atas menunjukkan tingkat stres terbanyak yang dialami oleh responden Ibu dan responden Ayah adalah stres sedang dengan jumlah responden
Ibu 35 orang 52.2 dan responden Ayah 31 orang 55.4. Tabel tersebut juga menunjukkan bahwa para orang tua tidak ada yang mengalami stres berat.
Penelitian ini juga dapat memperlihatkan perbandingan mean dimensi mana yang paling tinggi pada responden penelitian yang diambil dari nilai rerata
skor berdasarkan dimensi pertanyaan. Berikut ini adalah hasil perhitungan mean terhadap kedua dimensi tersebut.
Tabel 5.4. Nilai Mean Skor Tiap Dimensi
Dimensi Mean Skor Tiap Dimensi
Ayah Ibu
1. Pleasure
11.86 11.46
2. Strain
17.93 17.93
3. Total Mean Skor
29,79 29,37
Tabel di atas menunjukkan bahwa mean skor pada dimensi strain lebih besar dibandingkan mean skor pada dimensi pleasure. Berdasarkan hasil tersebut,
disimpulkan bahwa responden penelitian cenderung menunjukkan komponen negatif parenting stress yang melibatkan tuntutan akan berbagai sumber seperti
waktu, tenaga, dan uang, serta adanya larangan, perasaan malu, dan kontrol.
5.3.2. Gambaran Stres Responden
Tabel-tabel di bawah ini menunjukkan distribusi tingkat stres orang tua berdasarkan karakteristik responden yaitu usia, pendidikan, pekerjaan, dan
penghasilan responden. Selanjutnya berdasarkan karakteristik anak responden yaitu jenis kelamin, tipe kelainan, dan pendidikan anak responden.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.5.
Gambaran Stres Berdasarkan Usia Responden Rentang
Usia Ayah
Rentang Usia
Ibu Stres
Ringan Stres
Sedang Stres
Ringan Stres
Sedang 34 – 38
4 40 6 60
32 – 36 5 36
9 64
Mean
30,40 30,93
39 – 43 7 50
750 37 – 41
9 47 10 53
Mean
30,43 29,68
44 – 48 5 39
8 61 42 – 46
4 36 7 64
Mean
31,15 31,18
49 – 53 2 33
4 68 47 – 51
7 58 5 42
Mean
27,50 28,08
54 – 58 3 60
2 40 52 – 56
3 43 4 57
Mean 27,80
28,29 59 – 63
3 60 2 40
57 – 61 2 100
0 0
Mean
28,60 22,50
64 – 68 1 33
2 67 62 – 66
1 100 0 0
Mean
28,67 23,00
67 – 71 1 100
0 0
Mean
25,00
Total
25 45 3155
Total
32 48 35 52
Tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah terbanyak responden ayah yang mengalami stres sedang adalah dengan rentang umur 49 - 53 tahun 68.
Jumlah terbanyak responden ibu yang mengalami stres sedang adalah dengan rentang umur 32 - 36 tahun dan 42 – 46 64. Nilai rerata total skor yang
ditampilkan dalam bentuk nilai mean menunjukkan bahwa tingkat stres yang paling tinggi pada responden ayah dengan rentang umur 44- 48 tahun 31,15 dan
responden ibu dengan rentang umur 42 – 46 tahun 31,18.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.6.
Gambaran Stres Berdasarkan Karakteristik Responden Ayah
Ibu Mean
Stres Ringan
Stres Sedang
Stres Ringan
Stres Sedang
Ayah Ibu
1. Pendidikan
SMASMK 16 53 14 47 21 49 22 51 29,27 29,84
Diploma 2 33
4 67 5 56
4 44 30,00 26,11
S1 7 35
13 65 5 39
8 61 30,50 30,15
S2 0 0
0 0 1 50
1 50 -
29,00
2. Pekerjaan
Profesional 2 67
1 33 1 100
0 0 29,33 28,00
Pegawai negeriswasta
8 40 12 60
3 38 5 62
29,70 29,38 Wiraswasta
15 46 18 54 2 33
4 67 29,88 30,67
Ibu Rumah Tangga
- -
26 50 26 50 -
29,25
3. Penghasilan
Rp 1 juta 8 57
6 43 16 53 14 47 26,79 27,77
Rp 1 juta – Rp 5 juta
13 38 21 62 11 37 19 63 31,21 31,60 Rp 5 juta –
Rp 10 juta 2 40
3 60 2 50
2 50 29,80 28,00
Rp 10 juta 2 67
1 33 3 100
0 0 27,67 25,00
Tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah responden Ayah terbanyak yang mengalami stres sedang adalah dengan pendidikan terakhir S1 65, pekerjaan
wiraswasta 60, dan penghasilan Rp 1 juta – Rp 5 juta 62. Jumlah responden Ibu terbanyak yang mengalami stres sedang dengan pendidikan
terakhir SMASMK 51, ibu rumah tangga 50, dan penghasilan Rp 1 juta – Rp 5 juta 63.
Nilai rerata total skor yang ditampilkan dalam bentuk nilai mean menunjukkan bahwa tingkat stres yang paling tinggi pada responden ayah dengan
pendidikan S1 30,50, pekerjaan wiraswasta 29,88, dan penghasilan Rp 1 juta – Rp 5 juta 31,21. Responden ibu dengan pendidikan S1 30,15, pekerjaan
wiraswasta 30,67 dan penghasilan Rp 1 juta – Rp 5 juta 31,60.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.7.
Gambaran Stres Berdasarkan Karakteristik Anak Responden Ayah
Ibu Mean
Stres Ringan
Stres Sedang
Stres Ringan
Stres Sedang
Ayah Ibu
1. Kelamin
Laki-laki 11 38 18 62 12 40 18 60
30,45 30,80
Perempuan 14 52 13 48 20 54 17 46
29,07 28,22
2. Tipe Kelainan
Tunagrahita 17 38 28 62 26 49 27 51
30,13 29,60
Tunadaksa 8 72
3 27 6 43
8 57
28,36 28,50
3. Pendidikan
TK – SD 18 45 22 55 18 40 27 60
30,13 30,47
SMP 5 50
5 50 9 69
4 31 27,90
26,92 SMA
1 25 3 75
4 57 3 43
30,25 27,29
Terapi 1 50
1 50 1 50
1 50 31,50
28,00 Tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah responden Ayah terbanyak yang
mengalami stres sedang adalah dengan anak berjenis kelamin laki-laki 62,1, tipe kelainan tunagrahita 62, dan pendidikan anak TK-SD 71. Jumlah
responden Ibu terbanyak yang mengalami stres sedang adalah dengan anak berjenis kelamin laki-laki 60, tipe tunagrahita 51, dan pendidikan anak
TK-SD 55. Nilai rerata total skor yang ditampilkan dalam bentuk nilai mean
menunjukkan bahwa tingkat stres yang paling tinggi pada responden ayah dengan jenis kelamin anak laki-laki 30,45, tipe tunagrahita 30,13, dan anak terapi
31,50. Responden ibu dengan jenis kelamin anak laki-laki 30,80, tipe tunagrahita 29,60, dan pendidikan anak TK-SD 30,47.
5.4. Perbedaan Parenting Stress Berdasarkan Data Kontrol
Analisis data penelitian ini berupa ada tidaknya perbedaan parenting stress yang ditinjau berdasarkan nilai rerata total skor yang ditampilkan dalam nilai
mean pada setiap data kontrol. Perhitungan statistik yang digunakan antara lain one way ANOVA dan independent t-test. Berdasarkan hasil dari perhitungan
tersebut didapatkan nilai p 0,05 dari setiap perhitungan nilai mean yang
Universitas Sumatera Utara
menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan di antara setiap kategori data kontrol.
5.5. Pembahasan