2.2.2. Faktor-faktor Parenting Stress
Stres yang dialami orang tua atau parenting stress diartikan oleh Richard Abidin 1995 sebagai kecemasan atau ketegangan berlebihan yang secara khusus
berkaitan dengan peran orang tua dan interaksi orang tua dengan anak. Dalam modelnya, stresor yang dialami oleh orang tua berpengauh dengan perilaku orang
tua yang selanjutnya akan berdampak pada adaptasi psikososial dari anak. Stresor yang dihadapi antara lain stigma masyarakat, biaya perawatan, dan harus
bernegosiasi dengan sistematis kerja yang bermacam-macam Hung et al, 2010. Faktor-faktor yang meningkatkan resiko stres pada orang tua banyak
dikemukakan. Gerstein et al 2009 mengemukakan terdapat tiga faktor yang khususnya menonjol dan dapat disesuaikan yaitu: kesehatan psikolohgis orang
tua, pasangan yang suportif atau mesra, dan hubungan positif orang tua-anak. Beberapa penelitian lain menunjukkan bahwa semakin parah gangguan
psikomotorik anak, maka semakin rendah kesehatan mental orang tua, antara lain dalam Arnaud et al 2008, Hung et al 2010, Seltzer 2009, dan Mobarak
2000. Faktor lain yang sangat berperan adalah status sosioekonomi rendah dalam penelitian Hung et al 2010, Arnaud et al 2008, dan Eisenhower et al
2009; tingkat edukasi orang tua Eisenhower et al, 2009, agama Hung et al, 2010, kehilangan kontrol diri, dukungan pasangan dan sosial, dan latar belakang
budaya Eisenhower et al, 2009; Gupta Singhal, 2005. Dari penemuan- penemuan tersebut menunjukkan bahwa stres psikososial lebih berdampak
signifikan terhadap tingkat stres daripada gangguan fungsional pada anak itu sendiri Hung et al, 2010.
2.2.3. Efek Parenting Stress terhadap Orang Tua
Parenting stress dialami hampir oleh semua orang tua dengan anak cacat, dan sebagian dengan anak normal. Tingkat stres yang tinggi dijumpai pada 70
ibu dan 40 ayah dengan anak cacat parah Gupta Singhal, 2005. Padahal, orang tua dari anak dengan keterbatasan memainkan peranan penting dalam
kesuksesan rehabilitasi anak mereka Hung et al, 2010. Perhatian besar yang
Universitas Sumatera Utara
dibutuhkan oleh anak dengan keterbatasan dalam jangka waktu yang lama, akan berdampak pada kesehatan psikologis dari orang tua Seltzer et al, 2009. Masalah
psikologis yang dialami orang tua antara lain depresi, distres emosional Hung et al, 2010.
Efek psikologis yang sering muncul adalah perasaan sedih dan putus asa yang berkepanjangan, berkurangnya nafsu makan dan kesenangan, lesu, dan juga
pikiran untuk bunuh diri. Tanda-tanda tersebut sering bersamaan dengan kecemasan, bentuk psikopatologis lain, dan perilaku antisosial seperti penggunaan
obat-obatan dan alkohol. Distres emosional pada orang tua dapat berkontribusi pada distres emosi dan psikiatri anak dan bisa berdampak pada kemampuan
keluarga mengatasi penyakit tersebut Deckard, 2004. Menurut Swartz 2005, terbentuknya tanda-tanda stres pada orang tua
akan menurunkan ketanggapan dan sensitivitas terhadap isyarat anak sehingga akan memperburuk kondisi anak dan mengganggu hasil dari terapi pada anak.
Parenting stress tidak hanya berdampak pada hubungan orang tua-anak saja, namun juga pada kesehatan orang tua itu sendiri. Stres berdampak pada fungsi
fisiologis tubuh orang tua, dari penuaan dan gangguan pada produksi hormon kortisol Seltzer et al, 2009 dan meningkatkan angka perselisihan antara orang
tua yang berujung perpisahan atau perceraian yang dilaporkan lebih sering terjadi pada keluarga dengan keterbatasan yang parah Risdal Singer 2004 dalam
Gerstein, et al 2009.
2.3. Tunagrahita