2
pascapanen  atau  pengolahan  cabai  menjadi  andalan  dalam  mempertahankan dan  meningkatkan  nilai  jual  produk  yang  dituntut  prima  oleh  konsumen.  Usaha
penyimpanan  masih  terbatas  dengan  menggiling  cabai  merah  dalam  bentuk basah  dimana  hasil  olahan  cabai  merah  giling  yang  masih  belum  memenuhi
standar  mutu  cabai  giling  dan  dijual  dalam  bentuk  curah,  sehingga  daya  simpan produk  menjadi  singkat.  Petani  belum  menerapkan  penanganan  penyimpanan
dan  pengeringan pada  suhu  rendah.  Hal  ini  dikarenakan  pengetahuan  petani yang masih terbatas mengenai penanganan pascapanen dan olahan cabai merah
yang baik dan benar. Oleh  karena  itu,  petani  cabai  perlu  memiliki  pengetahuan  tentang
penanganan  komoditas  yang  mudah  rusak agar  kesegarannya  dapat
dipertahankan lebih lama, memperpanjang umur simpan cabai merah, disamping memudahkan  pendistribusian  dan  meningkatkan  nilai  tambah  cabai  melalui
teknologi  penyimpanan  cabai  dalam  bentuk  segar,  olahan  dan  bentuk  kering serta  teknologi  pengeringan,  diversifikasi  produk  olahan  cabai  kering  dan
pengemasannya.
1.2. Tujuan
Tujuan Akhir: Meningkatkan  nilai  tambah  komoditas  cabai  merah  melalui  penerapan  inovasi
teknologi penyimpanan dan pengeringan di Provinsi Bengkulu. Tujuan Tahun 2016 :
a. Mengkaji  teknologi  pengeringan dan  penyimpanan cabai  merah  yang  efektif di terapkan pada kelompok petani di Provinsi Bengkulu
b. Mengkaji  teknologi  penanganan  pascapanen  dan  penyimpanan  cabai  merah segar
c. Mengkaji teknologi pengolahan dan penyimpanan cabai merah giling.
d. Peningkatan  nilai  tambah  komoditas cabai  merah setelah  adanya  penerapan teknologi  pengeringan  dan pengolahan  cabai  merah oleh  kelompok  petani
cabai merah. Tujuan Tahun 2017 :
a. Mengembangkan  produk  olahan  cabai  merah  kering  pada  kelompok  petani cabai merah di Provinsi Bengkulu.
3
b. Menyebarluaskan  informasi  peran  inovasi teknologi
penyimpanan  dan pengeringan  cabai  merah terhadap  peningkatan  nilai  tambah  komoditas
cabai merah.
1.3. Keluaran
Keluaran Akhir : Meningkatnya  nilai  tambah  komoditas  cabai  merah  melalui  penerapan  inovasi
teknologi penyimpanan dan pengeringan di Provinsi Bengkulu. Keluaran Tahun 2016 :
a. Teknologi  pengeringan dan  penyimpanan cabai  merah  yang  efektif  di terapkan pada kelompok petani di Provinsi Bengkulu
b. Teknologi penanganan pascapanen dan penyimpanan cabai merah segar c.
Teknologi pengolahan dan penyimpanan cabai merah giling. d. Nilai  tambah  komoditas cabai  merah setelah  adanya  penerapan
teknologi pengeringan  dan  pengolahan  cabai  merah oleh  kelompok  petani  cabai
merah. Keluaran Tahun 2017:
a. Berkembangnya  produk  olahan  cabai  merah  kering  pada  kelompok  petani cabai merah di Provinsi Bengkulu.
b. Tersebarluasnya  informasi  peran  inovasi teknologi
penyimpanan  dan pengeringan  cabai  merah terhadap  peningkatan  nilai  tambah  komoditas
cabai merah.
1.4. Perkiraan Manfaat dan Dampak
Perkiraan Manfaat 1.
Terimplementasikan  teknologi  penyimpanan dan  pengeringan cabai  merah di tingkat petani.
2. Meningkatnya pengetahuan, sikap, dan ketrampilan petani terhadap inovasi
teknologi penyimpanan dan pengeringan cabai. 3.
Teradopsinya  teknologi  penyimpanan  dan  pengeringan  komoditas  cabai merah  di  kelompok  petani  dan  pengolah  cabai  merah  sebagai  peluang
pengembangan home industri berbasis agribisnis.
4
Perkiraan Dampak 1. Meningkatnya Nilai  tambah komoditas  cabai  merah  sebesar  20   setelah
dilakukan penyimpanan dan pengeringan cabai merah. 2. Teknologi  penyimpanan  dan  pengeringan  cabai  merah  diharapkan  dapat
memperpanjang  umur  simpan  produk  cabai  merah sehingga  dapat  menjaga ketersediaan produk pada saat terjadi penurunan jumlah panen.
3. Meningkatnya pendapatan  masyarakat  usahatani  dan  kelompok  pengolah hasil cabai merah sebesar + 15–20  dibandingkan pendapatan saat ini.
5
I I . TI NJAUAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis Teknologi Penyimpanan Cabai Merah