Prosedur Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

disetujui sebagai instrumen dalam penelitian dengan membandingkan nilai   0,05 dan r hitung. Ketentuan : bila r hasil  0,05 maka pertanyaan tersebut valid. Dari hasil perhitungan menunjukkan 18 butir pertanyaan yang diujicobakan valid memiliki r hasil  0,05.

7.2. Uji Reliabilitas

Uji reliabelitas dimaksudkan untuk mengukur tingkat kesetabilan atau kekonsistenan jawaban yang diberikan reponden atas pertanyaan dari kuesioner. Sekumpulan pertanyaan untuk mengukur suatu variabel dikatakan reliabel dan berhasil mengukur dimensi variabel yang kita ukur jika koefisien realibilitasnya lebih dari 0,5   0,05 sudah memadai syarat reliabilitas. Uji reliabilitas dilakukan pada 10 resonden di Puskesmas Padang Bulan Medan yang mempunyai kriteria yang sama. Data dianalisis dengan uji cronbach’s alpha dan diolah dengan menggunakan bantuan program komputerisasi untuk mencari koefisien reliabilitas cronbach’s alpha. Dengan ketentuan apabila r hitung  0,05, maka instrumen dinyatakan reliabel. Apabila r hitung ≤ 0,05, maka instrumen dinyatakan tidak reliabel. Berdasarkan hasil uji reliabilitas kuesioner dengan menggunakan program komputerisasi dari 18 pertanyaan dengan 10 responden didapat hasilnya 0,794  0,05 yang berarti kuesioner yang dipakai reliabel.

8. Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data dilakukan dengan cara : 1. Meminta surat izin penelitian kepada Instansi Pendidikan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatara Utara untuk diajukan permohonan Universitas Sumatera Utara izin kepada Puskesmas Padang Bulan Medan pada bulan Februari 2012 yang digunakan peneliti sebagai lokasi penelitian. Setelah mendapat rekomondasi, peneliti melaksanakan pengumpulan data penelitian. 2. Peneliti menjelaskan kepada calon responden tentang tujuan, mamfaat, prosedur pengumpulan data serta menanyakan kesediaan calon reponden. Dimana calon responden dianggap telah memenuhi kriteria penelitian apabila : usia dewasa dini 18-40 tahun, menikah atau tidak menikah, siklus menstruasi rata-rata 21-35 hari, mengalami pre- menstrual syndrome PMS, tidak memiliki penyakit akut dan kronis, sampling insidental atau kebetulan ada dalam penelitian. 3. Bagi calon yang bersedia menjadi responden, peneliti memberikan informed consent dan responden diminta untuk menandatanganinya. 4. Selama proses pengumpulan data, peneliti mengumpulkan sendiri tanpa asisten. Selanjutnya peneliti menimbang berat badan respoden, kemudian mengukur tinggi badan respoden dengan alat yang sudah reliabel, cara pertama adalah menimbang berat badan responden tanpa sepatu dan hanya mengenakan baju yang tipis. Kemudian, ukur tinggi badan responden. Pastikan bahwa responden benar-benar berdiri tegak. Responen berdiri dengan kepala, bokong, dan tumit menempel di dinding. Jika hal ini tidak mungkin dilakukan karena lemak yang sangat berlebih, cukup berdiri tegak dengan kedua lengan di samping tubuh. Pandangan lurus ke depan, kepala tetap lurus dan tegak. 5. Cara melihat untuk kejadian Pre-menstrual Syndrome dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada responden. Pada saat itu juga Universitas Sumatera Utara reponden menjawab pertanyaan yang ada dalam kuesioner dan kuesioner dikembalikan pada hari itu juga dengan lama satu hari. 6. Setelah pengukuran selesai data yang terkumpul dilakukan analisa data.

9. Analisa Data

Dokumen yang terkait

Hubungan Tingkat Sadar Gizi Keluarga dan Status Gizi Balita di Puskesmas Padang Bulan Medan

2 34 80

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN MP-ASI DINI DENGAN KEJADIAN GIZI LEBIH PADA BAYI USIA 6-24 BULAN DI WILAYAH KERJA Hubungan Antara Pemberian MP-ASI DINI Dengan Kejadian Gizi Lebih Pada Bayi Usia 6-24 Bulan Di Wilayah Kerja PUSKESMAS Kartasura, Sukoharjo.

0 1 18

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN MP-ASI DINI DENGAN KEJADIAN GIZI LEBIH PADA BAYI USIA 6-24 BULAN DI WILAYAH KERJA Hubungan Antara Pemberian MP-ASI DINI Dengan Kejadian Gizi Lebih Pada Bayi Usia 6-24 Bulan Di Wilayah Kerja PUSKESMAS Kartasura, Sukoharjo.

0 1 22

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA USIA 2-5 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS Hubungan Status Gizi Dengan Kejadian Diare Pada Balita Usia 2-5 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar.

0 1 13

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA USIA 2-5 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN Hubungan Status Gizi Dengan Kejadian Diare Pada Balita Usia 2-5 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar.

0 0 16

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN DISMENORE PADA WANITA USIA SUBUR.

0 2 14

Tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku Deteksi Dini Kanker Serviks Pada Wanita Usia Subur di Puskesmas Padang Bulan Tahun 2015

0 0 11

Tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku Deteksi Dini Kanker Serviks Pada Wanita Usia Subur di Puskesmas Padang Bulan Tahun 2015

0 0 2

Tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku Deteksi Dini Kanker Serviks Pada Wanita Usia Subur di Puskesmas Padang Bulan Tahun 2015

0 0 4

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS PRAMBANAN

0 0 7