Pengambilan Sampel Ethical clearance dan Inform Consent Kerangka Konsepsional

1,96 + 1,036.1,05 0,55 2 = 33 Dimana : Z α = 1,96 α = 0,05 Z = 1,036 = 0,15 Dimana : Z α = Nilai batas normal dari tabel Z yang besar nya tergantung pada nilai α yang ditentukan. Untuk α = 0,05 dan Zα = 1,96. Z = Nilai batas normal dari tabel Z yang besar nya tergantung pada nilai yang ditentukan. Untuk = 0,15 dan Z = 1,036 Sd = Standar deviasi Fibrinogen adalah 1,05 D = Presisi rerata yang dianggap bermakna Besar sampel minimal untuk masing – masing kelompok adalah 33 orang.

3.6. Pengambilan Sampel

Pengambilan sampling berdasarkan consecutive sampling, dimana pengambilannya dalam rentang waktu 3 bulan yaitu bulan maret 2010 sampai dengan bulan Mei 2010, dimana apabila pada rentang waktu tersebut sampel telah mencukupi kriteria sampel minimal maka penelitian akan dihentikan. Analisa Data Universitas Sumatera Utara Untuk menjelaskan variabel karakteristik antara kedua kelompok disajikan dalam bentuk tabulasi dan dideskripsikan. Untuk melihat perbedaan kadar fibrinogen pada pasien Hipertensi dengan Dislipidemia dan Hipertensi tanpa Dislipidemia dilakukan uji T Independent jika data kedua kelompok berdistribusi normal, jika sebaliknya digunakan Mann-Whitney dan dikatakan bermakna apabila p 0,05. Sementara untuk melihat hubungan kadar fibrinogen dengan kadar trigliserida, kolesterol total,HDL dan LDL digunakan uji korelasi Pearson. Dimana kriteria dari korelasi ini sendiri meliputi : 1. Jika angka koefisien korelasi menunjukkan 0, maka kedua variabel tidak mempunyai hubungan 2. Jika angka koefisien korelasi mendekati 1, maka kedua variabel mempunyai hubungan yang semakin kuat 3. Jika angka koefisien korelasi mendekati 0, maka kedua variabel mempunyaim hubungan semakin lemah 4. Jika angka koefiien korelasi sama dengan 1, maka kedua variabel mempunyai hubungan linier sempurna positif 5. Jika angka koefisien korelasi sama dengan -1, maka kedua variabel mempunyai hubungan linier sempurna negatif

3.8. Ethical clearance dan Inform Consent

Ethical clearance diperoleh dari komite Penelitian Bidang Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Medan. Inform consent diminta secara tertulis dari subjek penelitian yang menyatakan bersedia Universitas Sumatera Utara ikut dalam penelitian setelah mendapat penjelasan mengenai maksud dan tujuan dari penelitian ini. 3.9. Bahan dan Cara Kerja 3.9.1. Persiapan dan Pengambilan Sampel Pengambilan Sampel Sampel darah diperoleh melalui vena punksi pada vena mediana cubiti menggunakan aseptik dengan alkohol 70 dan dibiarkan kering. Pengambilan darah dilakukan dengan menggunakan disposible syringe sebanyak 10 cc yang dibagi atas 3 bagian yaitu: a. 4 cc darah tanpa antikoagulan untuk mendapatkan serum dilakukan untuk pemeriksaan fungsi hati, kadar gula darah sewaktu, profil lipid, fungsi ginjal. b. 3,6 cc darah dengan 0,4 cc antikoagulan Na-citrat 3,8 untuk mendapatkan plasma dilakukan untuk pemeriksaan kadar fibrinogen. c. 2 cc darah Ehylene Diamine Tetra Acetate EDTA dilakukan untuk pemeriksaan darah lengkap. Universitas Sumatera Utara KERANGKA KERJA Populasi pasien hipertensi Anamnesa, TD, BB,IMT Kriteria Inklusi Kriteria Eklusi Pengambilan sampel darah 1x Pemeriksaan: DL,LFT,Cr, KGD ad, fibrinogen Universitas Sumatera Utara

3.9.3. Pemeriksaan Kadar Fibrinogen

Darah citrat dengan perbandingan 9: 1 segera disentrifuge selama 15 menit, dengan kecepatan 2000 g kemudian plasma dipindahkan secara hati-hati kedalam tabung plastik tertutup. Spesimen tersebut disimpan dalam tabung plastik pada temperatur -30C selama dua minggu dan kemudian setelah sampel terkumpul sampel lalu dikeluarkan segera pada temperatur ruangan kemudian dilakukan pemeriksaan fibrinogen. Sementara menurut Laboratory Procedure Manual yang dikeluarkan oleh universitas Washington Medical Centre plasma dapat disimpan selama 9 bulan pada suhu -70 C .40 Pemeriksaan dilakukan berdasarkan metode Clauss dengan alat CoaLab 6000 Metode: Clauss Prinsip : Turbodensitometric Didasarkan pada kecepatan terbentuknya bekuan dari plasma citrat yang diencerkan setelah penambahan trombin. Waktu yang dibutuhkan untuk terbentuknya bekuan setelah penambahan trombin ke dalam plasma yang diencerkan sebanding kadar fibrinogen dalam plasma. 17 Bahan : Plasma citrat Reagensia Fibroquant yang terdiri dari : - Thrombin reagen - Owren’s veronal buffer pH7,4 - Fibrinogen calibrator Universitas Sumatera Utara Alat : CoaLAB 6000

3.9.4 Prosedur Kalibrasi dan Pemeriksaan Fibrinogen Prosedur Kalibrasi

Pembuatan kurva kalibrasi ini dilakukan secara otomatis dengan alat CoaLaB 6000. Prosedur dalam pembuatan kurva kalibrasi : 1. Thrombin dicampur dengan 500 µl suspensi kaolin dan 500 µl air suling, tunggu 5 menit, jangan dikocok tetapi goyangkan perlahan- lahan sampai homogen biarkan selama 10 menit 2. Kalibrator fibrinogen dicampur dengan 1 cc air suling, tunggu 5 menit, jangan dikocok tetapi goyangkan perlahan-lahan sampai homogen dan biarkan selama 10 menit Tabung no. I II III Owren’s buffer - 450 µl 700 µl Fibrinogen kalibrator 600 µl 150 µl 100 µl Larutan kalibrator - 1 : 4 1 : 8 Konsentrasi fibrinogen C 4 x C 2 x C C 3. Masukkan menu rutin 4. Masukkan larutan kalibrator ke dalam cup sampel 5. Program alat untuk test kalibrasi 6. Masukkan larutan thrombin dan washing solution 7. Ukur clotting time larutan kalibrator Universitas Sumatera Utara Gambar 1. Kurva Kalibrasi fibrinogen 200 400 600 800 1000 1200 25.4 12.8 8.1 Tim e sec Mg d l Pemeriksaan Fibrinogen 1. Larutkan sampel plasma dengan owrens buffer 1: 8 2. Masukkan sejumlah reagent Fibroquant thrombin dan washing solution. 8. Program alat untuk mengukur kadar fibrinogen plasma Interpretasi Hasil : 6. Konsentrasi fibrinogen didalam 1 : 8 larutan plasma menggambarkan 100 konsentrasi fibrinogen dari sampel 7. Sampel dengan hasil Fibrinogen mean error FME harus dilakukan pemeriksaan ulang. 8. Sampel dengan NCF no clotting found harus diulang dengan perbandingan 1:4 dari larutan plasma Universitas Sumatera Utara 9. Sampel dengan Konsentrasi fibrinogen 80 mgdl harus diulang dengan 1 : 4 larutan plasma, dan hasilnya dibagi dua 10. Sampel dengan konsentrasi 600 mgdl harus diulang dengan membuat larutan plasma 1 : 12 , dan hasilnya dikalikan dua 11. Nilai target yang diharapkan adalah 150 – 400 mgdl

3.9.5. Pemeriksaan Faal Hati

Pemeriksaan yang dilakukan : SGOT, SGPT, Alkali Phosphatase dengan metoda International federation of Clinical Chemistry IFFC UV test. Bilirubin Total, Bilirubin Direct dengan metoda Jendrassik- Grof kolorimetri menggunakan alat Cobass 6000 C 501

3.9.6. Pemeriksaan Fungsi Ginjal

Pemeriksaan yang dilakukan adalah : Penilaian Creatinin clearance untuk menentukan fungsi ginjal dipakai rumus Cockroft and Gault. 29,15 KrCl = Berat badan x 140 – umur Kadar creatinin serum x 72 Pada wanita KrCl = KrCl pria x 0,85 Universitas Sumatera Utara

3.9.7. Pemeriksaan Kadar Gula Darah Sewaktu

Pemeriksaan ini dilakukan dengan metoda enzimatiK berdasarkan reaksi hexokinase UV test dengan alat Automatic Cobass 6000 C 501. Sampel yang digunakan adalah serum.

3.9.8. Pemeriksaan Lipid Profile

Pemeriksaan ini dilakukan dengan metoda enzimatik kolorimetrik dengan Automatic Cobass 6000 C 501. Bahan sampel adalah serum. Prinsip pemeriksaan masing-masing sebagai berikut : 1. Kolesterol total adalah dengan tes enzimatik kolorimetrik CHOD-PAP cholesterol Oxidase-Phenazone anti Peroxidase. 2. Trigliserida dengan tes enzimatikkolorimetrik GPO-PAP Glycerol Phosphat Oxidase – Phenazone Anti Peroxidase. 3. HDL dengan tes enzimatik kolorimetrik. 4. LDL didapatkan dengan tes enzimatik kolorimetri Pemeriksaan Darah lengkap Dengan alat automatic cell counting Sysmex XT 1800i. Bahan sampel darah EDTA. Prinsip pemeriksaan spectrophotometri Universitas Sumatera Utara Kontrol Kualitas Pemantapan kualitas dilakukan untuk menjamin ketepatan hasil pemeriksaan dalam batas yang dapat dipercaya valid. Sebelum dilakukan pemeriksaan harus dilakukan kalibrasi terhadap alat-alat yang digunakan, agar penentuan konsentrasi zat yang belum diketahui seakurat mungkin tidak bergantung dari lot reagen, kondisi reagen dan kondisi analyzer. Pemantapan kualitas untuk pemeriksaan plasma fibrinogen dilakukan dengan menggunakan plasmatrol di mana hasil pemeriksaan tersebut harus terletak dalam nilai batas yang dapat diterima dengan nilai target 150 – 400 mgdl kurva kalibrasi. Setelah didapatkan hasil, pemeriksaan selanjutnya dilakukan pemeriksaan plasma fibrinogen sampel penderita. Tabel 3. Pemeriksaan kadar Fibrinogen pada kedua kelompok Tanggal N Hipertensi Dislipidemia Hipertensi non Dislipidemia 2-5-2010 44 22 23 15-5-2010 22 11 10 Universitas Sumatera Utara

3.10. Kerangka Konsepsional

Fibrinogen Meningkat pd Hipertensi dan Dislipidemia - Lipid Profile - Fungsi Hati - Fungsi Ginjal - KGD sewaktu - DL - IMT Hipertensi std I JNC 7 Kriteria Eksklusi Kriteria Inklusi Non Dislipidemia Dislipidemia Fibrinogen Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN

Secara keseluruhan didapatkan 74 penderita yang diteliti terdiri dari 38 perempuan dan 36 laki-laki dan sebanyak 8 orang dikeluarkan dari penelitian ini karena 3 orang dengan hipertensi dengan penyakit ginjal kronik,3 orang dengan gangguan fungsi hati, 1 orang hipertensi dengan leukemia kronik dan 1 orang dengan karsinoma mammae. Jumlah penderita yang diikutkan dalam perhitungan statistik 33 orang dengan hipertensi dislipidemia dan 33 orang non dislipidemia. Dalam penelitian ini penderita terdiri dari 14 42,4 laki-laki dan 19 57,6 perempuan dengan umur rerata untuk Hipertensi dengan dislipidemia 55,30±11,78 dan non dislipidemia terdiri dari laki-laki 1442,4 dan perempuan 19 57,6 dan umur rerata 55,12±11,91. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Perbandingan Kadar Fibrinogen antara Hipertensi Dislipidemia dengan Hipertensi Non Dislipidemia

8 91 73

Perbandingan Kadar Adiponektin Antara Angina Pektoris Stabil Dengan Sindroma Koroner Akut Penelitian Potong Lintang Di Bagian / Smf Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Usu/ Rs H Adam Malik Medan

2 45 68

PERBEDAAN RATA­RATA TINGKAT RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER PADA PENDERITA HIPERTENSI DAN MEROKOK DENGAN HIPERTENSI DAN DISLIPIDEMIA DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG PERIODE JANUARI­-DESEMBER 2008

0 12 2

Gambaran Demografi dan Profil Lipid Pasien Penyakit Perlemakan Hati Non-Alkoholik dengan Riwayat Dislipidemia di RSUP Fatmawati pada Tahun 2013-2014

1 4 82

PERBEDAAN KADAR ASAM URAT PADA SESEORANG DENGAN HIPERTENSI DAN NON HIPETENSI DI KECAMATAN JEBRES KOTA Perbedaan Kadar Asam Urat Pada Seseorang Dengan Hipertensi Dan Non Hipertensi Di Kecamatan Jebres Kota Surakarta.

0 3 13

PERBEDAAN KADAR ASAM URAT PADA SESEORANG DENGAN HIPERTENSI DAN NON HIPERTENSI DI KECAMATAN JEBRES Perbedaan Kadar Asam Urat Pada Seseorang Dengan Hipertensi Dan Non Hipertensi Di Kecamatan Jebres Kota Surakarta.

0 4 13

Perbandingan Kadar Fibrinogen Plasma Pada Perokok Aktif Ringan dan Berat Dengan Non Perokok.

0 2 30

Perbandingan Antara Pengaruh Omega-3 dan Aerobik Exercise Terhadap Kadar Trigliserida Serum Tikus Jantan Galur Wistar Model Dislipidemia.

0 2 28

Perbandingan Antara Pengaruh Omega-3 Dengan Aerobic Exercise Terhadap Kadar Kolesterol-LDL Tikus Jantan Galur Wistar Model Dislipidemia.

0 4 27

HUBUNGAN HIPERTENSI, DIABETES MELLITUS DAN DISLIPIDEMIA DENGAN LUARAN KLINIS PASIEN ISKEMIK STROKE DENGAN HIPERSOMNIA Fitriah Handayani

0 0 6