BAB I PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG PENELITIAN
Fibrinogen merupakan suatu glikoprotein yang sangat penting, disintesa dihati dan dikumpulkan didalam alfa granul trombosit. Kadar
fibrinogen dalam plasma 1.5-4.0 gl, yaitu sekitar 75 dari fibrinogen yang beredar. Sekitar 10-25 didistribusikan ekstravaskular di dalam
cairan intertitial dan getah bening. Kadar minimum yang diperlukan untuk fungsi hemostasis hanya 0.5 gl.
1,2
Produksi di hati distimulasi oleh sitokin yang diekskresi oleh makrofag yang aktif atau sel endotel yang rusak dan mekanisme
umpan balik yang berhubungan dengan terbentuknya FDP Fibrin Degradasi Product. Fibrinogen merupakan protein fase akut dimana
kadarnya akan meningkat sebagai respon terhadap terjadinya infeksi, peradangan, stress, tindakan bedah, trauma dan nekrosis jaringan
akibat peningkatan kadar fibrinogen ini akan menyebabkan peningkatan viskositas plasma dan peningkatan agregasi trombosit
serta eritrosit. Pada beberapa penelitian secara prospektif melaporkan bahwa
terdapat fibrinogen yang tinggi pada penyakit –penyakit kardiovaskular
Universitas Sumatera Utara
seperti hipertensi dan dislipidemia mereka membuktikan bahwa peningkatan kadar fibrinogen berhubungan dengan kejadian hipetensi
dan dislipidemia. Hipertensi adalah penyakit multifaktorial yang timbul akibat adanya interaksi antara faktor-faktor risiko tertentu misalnya
ketidak seimbangan antara modulator vasodilatasi dan vasokonstriksi : endotel pembuluh darah berperan utama, tetapi remodelling dari
endotel , otot polos dan interstisium juga memberikan konstribusi. Pengaruh sistem otokrin setempat berperan pada sistem renin ,
angitensin dan aldosteron.
2,3,4
Sementara dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan maupun penurunan fraksi lipid dalam
plasma. Kelainan fraksi lipid yang utama adalah kenaikan kadar kolesterol total, kolesterol LDL, trigliserida dan penurunan kadar
kolesterol HDL. Di Indonesia, prevalensi gangguan profil lipid dalam plasma darah cenderung meningkat dari tahun ke tahun sementara itu
di negara-negara maju hal ini juga merupakan suatu masalah karena 50 populasinya menunjukkan kelainan transport lipid yang
merupakan faktor resiko serius untuk timbulnya komplikasi utama penyakit jantung.
3,4
Hiperfibrinogenemia merupakan suatu keadaan terjadi peningkatan kadar fibrinogen didalam darah. Fakto-faktor resiko yang
menyertai adalah umur, jenis kelamin, hiperglikemia,hipertensi, dislipidemia, obesitas, genetik dan merokok. Beberapa penelitian
mengatakan bahwa dislipidemia dan hipertensi dapat disertai dengan
Universitas Sumatera Utara
peningkatan kadar fibrinogen, pada binatang percobaan memperlihatkan bahwa free fatty acid FFA dapat menIngkatkan
biosintesa dari fibrinogen. Kecepatan sintesa fibrinogen di hati ditingkatkan oleh glukosa dan FFA, terutama palmitat. Kadar fibrinogen
yang tinggi pada hipertensi dan dislipidemia merupakan faktor resiko untuk terjadinya penyakit-penyakit kardiovaskular.
Sampai saat ini data tentang pasien –pasien hipertensi berasal dari negara-negara yang sudah maju. Data dari The National Healt and
Nutrition Examination Survey NHNES menunjukkan bahwa dari tahun 1999-2000, insiden hipertensi pada orang dewasa adalah sekitar 29-
31, yang berarti terdapat 58-65 juta orang yang menderita hipertensi di Amerika dan data dari Framingham Heart Study bahwa individu dengan
normotensi pada usia 55 tahun memiliki kecenderungan sebesar 90 untuk terjadi hipertensi. Sementara Hipertensi essensial merupakan 95
dari seluruh kasus hipertensi.
18
Taj Muhammad Khan dkk 2005, melakukan penelitian terhadap 70 subjek dengan umur antara 30-60 tahun dengan 35 subjek dengan
normotensi dan 35 subjek dengan hipertensi terdapat peningkatan kadar fibrinogen yang lebih tinggi pada subjek dengan hipertensi
dibandingkan dengan normotensi.
8
James J. Stec dkk 2000 melakukan penelitian terhadap 2632 subject pada Framingham Offspring Population yang diukur kadar
fibrinogennya yang terdiri dari 1256 subjek laki - laki dan 175 diantaranya dengan penyakit cardiovaskular, dan 1376 subjek
Universitas Sumatera Utara
perempuan dan 92 diantaranya dengan penyakit kardiovaskular, terdapat adanya hubungan yang bermakna antara kadar fibrinogen
yang diukur dengan faktor – faktor resiko seperti total cholesterol, HDL cholesterol, triglyserides dan kadar fibrinogen meningkat pada subjek
dengan penyakit kardiovascular dibandingkan yang tidak menderita penyakit kardiovaskular.
9
Shankar A dkk pada tahun 2006 juga melaporkan dari penelitian yang mereka lakukan secara cohort studi pada 3654 subject selama 2
tahun di Australia mendapatkan kadar fibrinogen juga meningkat pada hipertensi dibandingkan dengan kontrol dengan normotensi.
10
Leonardo A sechi dkk, pada tahun 2000 melaporkan dari penelitian yang mereka lakukan pada 352 partisipan laki-laki dan
perempuan yang diukur kadar fibrinogennya meningkat pada penderita hipertensi dibandingkan dengan normotensi, pada penelitian ini
didapati bahwa tidak ada pengaruh kadar fibrinogen yang diukur pada penderita yang di terapi dengan obat – obatan antihipertensi.
11
1.2 Perumusan Masalah