hingga 24 jam paska terapi trombolitik. Diet tinggi Omega 3 dan Omega 6 dapat menurunkan kadar fibrinogen, sementara pemakaian obat-obatan
seperti steroid, androgen, phenobarbital, streptokinase, urobinase dan vaproic acid serta pemakaian estrogen dapat meningkatkan kadar
fibrinogen.
11,28
2.4. HIPERTENSI
Hipertensi merupakan penyakit yang hampir mengenai 1 milyar penduduk dunia dan menjadi suatu masalah tersendiri yang harus
dihadapi. Di Amerika Serikat, meskipun kewaspadaan terhadap hipertensi telah mencapai 79, akan tetapi tekanan darah yang telah
terkontrol baru mencapai 34. Hipertensi merupakan faktor risiko yang amat besar dalam menimbulkan berbagai penyakit jantung koroner
PJK, gagal jantung, stroke dan gagal ginjal pada usia dewasa muda maupun usia lanjut. Diketahui faktor genetik ternyata berperan sangat
besar dalam terjadinya hipertensi yaitu 40-50 sedangkan faktor lingkungan 10-30.
18,19,20
Batasan hipertensi yang ditentukan oleh World Health Organization WHO pada tahun 1999 adalah 16095 mmHg, yang kemudian
diperketat menjadi 14090 mmHg pada tahun 2003. Hal itu karena masih banyak risiko terjadinya stroke, PJK dan gagal jantung. Kriteria hipertensi
tersebut sesuai dengan yang dikeluarkan oleh Joint National Commite on Prevention, Detection, Evaluation and Treatment on High Blood Pressure
JNC VII.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Prospective Studies Collaborative yang melakukan meta analisis pada 61 penelitian menunjukkan pengaruh usia dan tekanan
darah terhadap peningkatan mortalitas akibat stroke dan penyakit jantung sistemik. Data dari Framingham Study memperlihatkan peningkatan
resiko penyakit kardiovaskular pada kelompok tekanan darah tinggi menurut klasifikasi Joint National Commite.
18,19,20,25
2.5. Patofisiologi Hipertensi
Tekanan darah berfungsi mendorong darah melalui sistem pembuluh untuk memenuhi kebutuhan perfusi organ. Pengaturan
tekanan darah dilakukan oleh suatu fungsi fisiologi kompleks yang melibatkan integrasi sistem kardiovaskular, ginjal, syaraf dan endkorin.
Gangguan terhadap pengaturan rerata tekanan darah akan mengakibatkan hipertensi. Patofisiologi hipertensi mempelajari
mekanisme regulasi tekanan darah normal dan mencari bukti gangguan yang menyebabkan hipertensi atau mendahului terjadinya peningkatan
tekanan darah. Studi patofisiologik telah berhasil menguraikan berbagai faktor penyebab yang mendasari perbedaan antara normotensi dan
hipertensi, akan tetapi gagal menelusuri akar penyebab hipertensi.
12,18,20
Secara klinis peningkatan tekanan darah yang kronik dapat menyebabkan kerusakan jantung, pembuluh darah dan ginjal, akan tetapi
pada stadium awal tidak menimbulkan gangguan fungsi. Batas tingkat tekanan darah yang menyebabkan gangguan kardiovaskular tidak
Universitas Sumatera Utara
diketahui. Gangguan kardiovaskular muncul sebagai mekanisme kompensasi akibat peningkatan tekanan darah yang menyebabkan
kerusakan pembuluh darah dan hipertrofi ventrikel kiri atau pengaruh akibat kerusakan pembuluh darah misalnya aterosklerosis atau
nefroasklerosis.
18,20,23
Mekanisme hipertensi jarang disebabkan faktor tunggal tetapi merupakan bagian dan interaksi dari berbagai faktor. Faktor genetik dan
faktor lingkungan berperan dalam mekanisme terjadinya hipertensi.Terjadinya hipertensi dipengaruhi oleh ekspresi gen mayor
individu yang berpengaruh terhadap tekanan darah. Faktor lain yang berperan dalam peningkatan tekanan darah misalnya obesitas, resistensi
insulin, asupan alkohol atau garam yang tinggi, stres dan asupan kalium atau kalsium rendah. Dalam klinik selain patofisiologi penting dipahami
patogenesis hipertensi yang mempelajari proses terjadinya dan faktor penyebab yang dikaitkan dengan hipertensi. Dalam menjalankan
fungsinya tekanan darah dipengaruhi oleh curah jantung Cardiac Output dan resistensi vaskular perifer Peripheral vascular resistence.
Tekanan darah digambarkan sebagai hasil perkalian antara curah jantung dan resistensi vaskular perifer.
18,19,23, 25
Setiap perubahan pada curah jantung atau resistensi vaskular perifer akan mempengaruhi tekanan darah. Perubahan tekanan pre-load
dan kontraktilitas akan berpengaruh pada curah jantung sedangkan resistensi vaskular perifer dipengaruhi oleh vasokonstriksi fungsional dan
hipertrofi struktural. Kelebihan asupan garam, penurunan jumlah nefron,
Universitas Sumatera Utara
faktor stres, perubahan genetik dapat menganggu keseimbangan curah jantung dan resistensi vaskular perifer dan berpengaruh terhadap
tekanan darah. Faktor yang berasal dari endothelium dan renin angiotensin aldosteron berpengaruh terhadap patogenesis hipertensi.
18
2.6. Klasifikasi Hipertensi