Klasifikasi Hipertensi Dislipidemia Fisiologi Lipid

faktor stres, perubahan genetik dapat menganggu keseimbangan curah jantung dan resistensi vaskular perifer dan berpengaruh terhadap tekanan darah. Faktor yang berasal dari endothelium dan renin angiotensin aldosteron berpengaruh terhadap patogenesis hipertensi. 18

2.6. Klasifikasi Hipertensi

Klasifikasi hipetensi dibedakan bedasarkan faktor penyebab dan klasifikasi klinik. Klasifikasi klinik lebih menekankan derajat tingginya tekanan darah dan kaitannya dengan prevensi, deteksi, evaluasi maupun pengobatan. Hipertensi dibedakan atas dua jenis yaitu Hipertensi primer atau hipertensi esensial adalah hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya. Hipertensi primer meliputi lebih dari 90 kasus sedangkan selebihnya hipertensi yang penyebabnya dapat diidentifikasi atau disebut hipertensi sekunder. Klasifikasi hipertensi menurut laporan terbaru dari Joint National Commite JNC VII merupakan pedoman pengobatan hipertensi yang tergolong baru. Klasifikasi ini berlaku bagi individu dewasa usia 18 tahun atau lebih berdasarkan rerata pengukuran tekanan darah minimal dua kali pada posisi duduk dan dalam dua kunjungan yang berbeda .32 Klasifikasi Tekanan Darah Sistolik mmHg Diastolik mmHg Normal 120 80 Pre hipertensi 120 -139 80 - 89 Hipertensi std I 140 – 159 90 - 99 Universitas Sumatera Utara Hipertensi std II ≥ 160 ≥ 100 Pre hipertensi walaupun tidak dikatagorikan penyakit tetapi mempunyai resiko tinggi untuk menjadi hipertensi. Hal ini penting bagi individu dan dokter yang bersangkutan untuk berupaya mencegah terjadinya hipertensi. 18,19

2.7. Dislipidemia

Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan maupun penurunan fraksi lipid dalam plasma. Kelainan fraksi lipid yang paling utama adalah peningkatan kadar kolesterol total, kolesterol LDL terutama jenis LDL kecil padat small dense LDL, trigliserida serta penurunan kadar kolesterol HDL. Dislipidemia berkaitan dengan sindroma metabolik dan merupakan faktor resiko penyakit kardiovaskular. 21,22,24

2.8. Fisiologi Lipid

Lipid diangkut dalam plasma sebagai komponen dari lipoprotein kompleks. Lipoprotein adalah partikel kompleks yang berbentuk spherical yang terbuat dari ratusan molekul lipid dan protein. Protein yang dikenal dengan sebutan apolipoprotein menempati permukaan lipoprotein. Ada beberapa jenis lipoprotein berdasarkan densitas, komposisi, ukuran dan mobilitas elektroforesisnya, lipoprotein diklasifikasikan menjadi: Universitas Sumatera Utara 1. Kilomikron : merupakan lipoprotein yang mengangkut trigliserida yang berasal dari makanan serta akan menuju kedalam plasma melalui pembuluh limfe. 2. VLDL Very Low Density Lipoprotein : Lipoprotein yang mengangkut sintesis kolesterol dan trigliserida endogen. 3. LDL Low Density Lipoprotein : Lipoprotein yang mengangkut kolesterol pada sel hepar dan jaringan perifer, sehingga kolesterol dapat digunakan untuk kepentingan sel-sel tersebut. 4. HDL : Lipoprotein yang mengangkut kolesterol dari jaringan perifer kembali ke hepar. 31 Terdapat 3 jalur utama yang bertanggung jawab dalam pembentukan dan pengangkutan lipid dalam tubuh. 1. Jalur Eksogen Lipid yang berasal dari makanan mengalami proses pencernaan dan penyerapan, kemudian diangkut dalam bentuk kilomikron dalam sel- sel epitel usus halus. Kilomikron masuk ke dalam darah melalui pembuluh limfa usus. Didalam pembuluh darah, trigiserida dalam kilomikron akan mengalami hidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase LPL yang berasal dari endothel menjadi asam lemak bebas. Asam lemak bebas dapat disimpan sebagai trigliserid kembali di jaringan lemak adiposa, tetapi bila terdapat dalam jumlah yang banyak sebagian akan diambil oleh hati menjadi bahan untuk pembentukan trigliserid hati. Kilomikron yang sudah kehilangan sebagian besar Universitas Sumatera Utara trigliserid akan menjadi kilomikron remnant yang mengandung kolesterol ester dan akan dibawa ke hepar. 22,24 2. Jalur Endogen Trigliserid dan kolesterol yang disintesis di hepar akan diekskresikan ke dalam sirkulasi sebagai VLDL. Dalam sirkulasi, VLDL akan mengalami hidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase LPL menjadi asam lemak dan gliserol, kemudian VLDL menjadi IDL Intermediate Density Lipoprotein, suatu lipoprotein yang lebih kecil dan lebih padat. Sebagian dari IDL akan kembali ke hepar ditangkap oleh reseptor LDL, partikel IDL yang lainnya dihidrolisis menjadi LDL. Sebagian dari kolesterol di LDL akan dibawa ke hepar dan jaringan steroidogenik lainnya seperti kelenjar adrenal, testis, dan ovarium yang mempunyai reseptor LDL juga. LDL merupakan pembawa utama kolesterol dalam sirkulasi tubuh. 3. Jalur Reverse Cholesterol Transport Suatu proses yang membawa kolesterol dari jaringan kembali ke hepar. HDL merupakan lipoprotein yang berperan pada jalur ini. 22,24,

2.9. Tipe Dislipidemia

Dokumen yang terkait

Perbandingan Kadar Fibrinogen antara Hipertensi Dislipidemia dengan Hipertensi Non Dislipidemia

8 91 73

Perbandingan Kadar Adiponektin Antara Angina Pektoris Stabil Dengan Sindroma Koroner Akut Penelitian Potong Lintang Di Bagian / Smf Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Usu/ Rs H Adam Malik Medan

2 45 68

PERBEDAAN RATA­RATA TINGKAT RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER PADA PENDERITA HIPERTENSI DAN MEROKOK DENGAN HIPERTENSI DAN DISLIPIDEMIA DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG PERIODE JANUARI­-DESEMBER 2008

0 12 2

Gambaran Demografi dan Profil Lipid Pasien Penyakit Perlemakan Hati Non-Alkoholik dengan Riwayat Dislipidemia di RSUP Fatmawati pada Tahun 2013-2014

1 4 82

PERBEDAAN KADAR ASAM URAT PADA SESEORANG DENGAN HIPERTENSI DAN NON HIPETENSI DI KECAMATAN JEBRES KOTA Perbedaan Kadar Asam Urat Pada Seseorang Dengan Hipertensi Dan Non Hipertensi Di Kecamatan Jebres Kota Surakarta.

0 3 13

PERBEDAAN KADAR ASAM URAT PADA SESEORANG DENGAN HIPERTENSI DAN NON HIPERTENSI DI KECAMATAN JEBRES Perbedaan Kadar Asam Urat Pada Seseorang Dengan Hipertensi Dan Non Hipertensi Di Kecamatan Jebres Kota Surakarta.

0 4 13

Perbandingan Kadar Fibrinogen Plasma Pada Perokok Aktif Ringan dan Berat Dengan Non Perokok.

0 2 30

Perbandingan Antara Pengaruh Omega-3 dan Aerobik Exercise Terhadap Kadar Trigliserida Serum Tikus Jantan Galur Wistar Model Dislipidemia.

0 2 28

Perbandingan Antara Pengaruh Omega-3 Dengan Aerobic Exercise Terhadap Kadar Kolesterol-LDL Tikus Jantan Galur Wistar Model Dislipidemia.

0 4 27

HUBUNGAN HIPERTENSI, DIABETES MELLITUS DAN DISLIPIDEMIA DENGAN LUARAN KLINIS PASIEN ISKEMIK STROKE DENGAN HIPERSOMNIA Fitriah Handayani

0 0 6