Perumusan Masalah Ruang Lingkup Pembahasan Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori 1 Tinjauan Pustaka

1.2 Perumusan Masalah

Jugun ianfu atau perbudakan seksual yang dilakukan tentara Jepang selama pendudukan di Indonesia merupakan suatu bentuk kekerasan seksual yang tidak biasa. Hal ini meninggalkan luka yang mendalam bagi para korban karena mereka dijadikan perempuan penghibur bukan karena keinginan sendiri melainkan dipaksa dan disiksa baik secara fisik maupun psikis. Para jugun ianfu merasa malu akan diri mereka, malu terhadap masyarakat masyarakat dan bangsa sendiri yang menganggap mereka sebagai pelacur. Permasalahan yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah 1. Mengapa diadakan jugun ianfu di Telawang Kalimantan Selatan? 2. Seperti apa realita jugun ianfu di Telawang Kalimantan Selatan?

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan

Pembatasan masalah sangat penting dalam penyusunan skripsi agar penelitian lebih terfokus pada topik yang akan dibahas. Maka ruang lingkup pembahasannya adalah : Realita keberadaan jugun ianfu di Telawang Kalimantan Selatan selama pendudukan Jepang di Indonesia tahun 1942-1945. Universitas Sumatera Utara 1.4 Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori 1.4 1 Tinjauan Pustaka Jugun ianfu adalah istilah Jepang terhadap perempuan penghibur tentara kekaisaran Jepang dimasa perang Asia Pasifik, istilah asing lainnya adalah Comfort Women. Pada kenyataannya Jugun ianfu bukan merupakan perempuan penghibur tetapi perbudakan seksual yang brutal, terencana, serta dianggap masyarakat internasional sebagai kejahatan perang. Diperkirakan 200 sampai 400 ribu perempuan Asia berusia 13 hingga 25 tahun dipaksa menjadi budak seks tentara Jepang http:www.ianfuindonesia.webs.com. Kasus Jugun ianfu yang menimpa para perempuan tersebut diabaikan para pelaku Jugun Ianfu. Perdana Mentri Jepang, Shinzo Abe menampik adanya bukti tentang adanya perempuan yang dipaksa menjadi budak seks tentara Jepang pada masa Perang Dunia ke- II dan Jepang tidak meminta maaf atas kejahatan perang tersebut setelah pernyataan maaf di ucapkan oleh Sekretaris Kabinet Yohei Kono pada 1993 meski Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat mengesahkan resolusi yang menghimbau Jepang untuk meminta maaf. Hingga sekarang para korban Jugun ianfu ini menuntut kepada Jepang agar sejarah kelam tersebut diakui Jepang dan dimasukkan ke dalam kurikulum pendidikan Jepang dan menuntut hak mereka dalam bentuk konpensasi dari pemerintah Jepang. Eka Hindra : 289 Berdasarkan pemaparan diatas dapat dilihat bahwa jugun ianfu merupakan suatu realita sejarah yang tidak dapat disangkal dan harus diakui kebenarannya Universitas Sumatera Utara

1.4 .2 Kerangka Teori