BAB III ANALISIS REALITA JUGUN IANFU DI TELAWANG KALIMANTAN
SELATAN
3.1 Telawang
Telawang adalah salah satu kelurahan di kecamatan Banjarmasin Barat, Banjarmasin, KalimantanSelatan,Indonesia.
http:.wikipedia.orgwikiTelawang,_Banjarmasin_Barat,_Banjarmasin.
Batas-batas wilayah kelurahan Telawang adalah sebagai berikut :
Utara : Kelurahan Telaga Biru dan Kecamatan Banjarmasin Tengah
Selatan : Sungai Martapura
Barat : Kelurahan Telaga Biru dan Basirih
Timur : Sungai Martapura dan kecamatan Banjarmasin Tengah
Telawang sebagai tempat berlangsungnya penelitian penulis ini adalah sebuah kota di Banjarmasin Barat, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Indonesia. Pada masa
pendudukan Jepang di Telawang terdapat 250.000 tentara Jepang. Dalam Eka Hindra Koichi Kimura tahun 2007, disebutkan Kalimantan merupakan pusat pemerintah militer
Kaigun tentara armada militer II Jepang pada tahun 1945 dan di Telawang didirikan rumah bordil Jepang atau ianjo yang merupakan ianjo terbesar di Indonesia yang
memuat perempuan – perempuan Jawa untuk dijadikan pemuas seks tentara Jepang.
Universitas Sumatera Utara
Asrama Telawang merupakan tempatianjo para jugun ianfu untuk melayani seks tentara Jepang. Asrama Telawang memang sudah dipersiapkan secara rapi. Lokasi rumah
terletak di tepi kota dan ditutupi pagar yang tinggi memberi kesan tertutup lihat lampiran.
“ Rombongan kami menempati rumah yang letaknya berada di pusat kota telawang. Rumah itu berada di tepi jalan raya, dikelilingi oleh pagar kayu setinggi tiga
meter, ditanami pohon binjai dan dan pohon kelapa yang besar di luar pagarnya. Tempat itu sangat tertutup dari luar. Untuk masuk ke dalam rumah, rombongan kami harus
melewati jalan kecil yang berada di samping gerbang utama. Dengan demikian tidak sembarang orang bisa keluar masuk. Kami menyebutnya asrama Telawang karena
tempatnya besar untuk menampung banyak orang” Hindra :92.
Pemilihan kota Telawang juga terkait akan pengeboman sumber minyak di Kalimantan tengah dan Kalimantan timur oleh sekutu, maka kelompok sipil, kelompok
militer, Angkatan Laut dan Angkatan Udara Jepang, semua datang ke Asrama Telawang untuk dipuaskan nafsu seksnya. Seperti penuturan Mardiyem “ Asrama
Telawang menjadi penuh sesak, banyak orang antri seperti pasar malam setiap harinya. Kami sangat menderita selama bertahun-tahun. Kalau ingat peristiwa itu aku sungguh
sunggguh merasa sakit, mungkin inilah jalan hidup yang harus aku lalui” Hindra :204.
Universitas Sumatera Utara
3.2 Cara Perekrutan