Jaminan Kredit Prinsip-Prinsip Pemberian Kredit

2.2.6 Jaminan Kredit

Berdasarkan tidak adanya jaminan, kredit dapat dikelompokkan menjadi kredit dengan jaminan secured loan dan kredit tanpa jaminan unsecured loan. a. Kredit dengan jaminan secured loan Kredit dengan jaminan secured loan adalah kredit yang disertai dengan jaminan atau agunan. Jaminan tersebut diserahkan oleh nasabah peminjam seperti tanah dan bangunan, kendaraan bermotor, dan beberapa harta wujud lainnya yang berharga dan dapat diterima oleh perbankan sebagai agunan. Jaminan yang diserahkan debitur dapat juga berbentuk surat-surat berharga aset finansial, seperti saham, obligasi, deposito yang dibekukan. Barang atau asset yang dijaminkan kepada peminjam harus lebih besar dari nilai kredit yang diberikan. Ada bank yang hanya bersedia memberikan pinjaman yang besarnya separuh dari asset yang dijaminkan. Ada juga yang bersedia memberikan lebih besar dari pada itu, tetapi tidak akanlebih besar dari nilai jaminannya. Kadang-kadang jaminan yang diberikan bukan barang atau aset finansial, melainkan seseorang atau pribadi yang sangat dipercaya oleh bank. Jika terjadi sesuatu yang merugikan kredit, maka orang tersebutlah yang dimintai pertanggungjawaban. b. Kredit tanpa jaminan unsecured loan Kredit tanpa jaminan unsecured loan dapat diberikan kepada seseorang atau perusahaan tertentu dengan beberapa alasan. Yang pertama, orang tersebut sudah sangat dikenal, teruji dan dipercaya oleh pihak bank. Yang kedua, prospek usaha debitur sangat baik dan biasanya juga terkait dengan penilaian bank tentang reputasi Universitas Sumatera Utara orang atau perusahaan tersebut. Kredit tanpa jaminan juga dapat diberikan kepada perusahaan –perusahaan kecil dan atau pengusaha lemah. Namun pemberiannya harus sangat selektif, Karena pemberian kredit tanpa jaminan sangat berisiko.

2.2.7 Prinsip-Prinsip Pemberian Kredit

Sebelum biasanya sesuatu fasilitas kredit di berikan maka bank harus merasa yakin bahwa kredit yang diberikan benar-benar akan kembali. Keyakinan tersebut akan diperoleh dari hasil penilaian kredit sebelum kredit tersebut disalurkan. Penilaian kredit oleh bank dapat dilakukan dengan berbagai cara untuk mendapatkan keyakinan tentang nasabah. Biasanya kriteria penilaian yang harus dilakukan oleh bank untuk mendapatkan nasabah-nasabah yang benar menguntungkan dilakukan dengan analisis 5 C dan 7 P Adapun penjelasan untuk analisis dengan 5 C kredit adalah sebagai berikut : 1. Character Suatu keyakinan bahwa, sifat atau watak dari orang-orang yang akan diberikan kredit benar-benar dapat dipercaya, hal ini tercermin dari latar belakang si nasabah baik bersifat latar belakang pekerjaan maupun yang bersifat pribadi seperti cara hidup atau gaya hidup yang dianutnya, keadaan keluarga. Ini semuanya merupakan ukuran ”kemauan” membayar. 2. Capacity. Untuk melihat nasabah dalam kemampuannya dalam bidang bisnis yang dihubungkan dengan pendidikannya, kemampuan bisnis juga diukur dengan Universitas Sumatera Utara kemampuan dalam memahami tentang ketentuan-ketentuan pemerintah. Begitu pula dengan kemampuannya dalam manjalankan usahanya selama ini. Pada akhirnya akan terlihat ” kemampuannya” dalam mengendalikan kredit yang disalurkan. 3. Capital Untuk melihat penggunaan modal apakah efektif, dilihat laporan keuangan neraca atau laporan rugi laba dengan melakukan pengukuran seperti dari segi likuiditas, solvabilitas, rentabilitas dan ukuran lainnya. Capital juga harus dilihat dari sumber mana saja modal yang ada sekarang ini. 4. Collateral Merupakan jaminan yang diberikan calon nasabah baik yang bersifat fisik maupun non fisik. Jaminan hendaknya melebihi jumlah kredit yang diberikan. Jaminan juga perlu diteliti keabsahannya, sehingga jika terjadi suatu masalah, maka jaminan yang dititipkan akan dapat dipergunakan secepat mungkin. 5. Condition Dalam menilai kredit hendaknya juga dinilai kondisi ekonomi dan politik sekarang dan dimasa yang akan datang sesuai sektor masing-masing, serta prospek usahayang dibiayai hendaknya benar-benar memiliki prospek yang baik, sehingga memungkinkan kredit tersebut bermasalah relatif kecil. Universitas Sumatera Utara Kemudian penilaian kredit dengan metode analisis 7 P adalah sebagai berikut : 1. Personality Yaitu menilai nasabah dari segi kepribadiannya atau tingkah lakunya sehari- hari maupun masa lalunya. Personality juga mencakupsikap, emosi, tingkah laku dan tindakan nasabah dalam menghadapi suatu masalah. 2. Party Yaitu mengklasifikasikan nasabah ke dalam klasifikasi tertentu atau golongan-golongan tertentu berdasakan modal, loyalitas serta karakternya. Sehingga nasabah dapat digolongkan ke golongan tertentu dan akan mendapatkan fasilitas yang berbeda dari bank. 3. Perpose Yaitu untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit, termsuk kredit yang diinginkan nasabah. Tujuan pengambilan kredit dapat bermacam-macam. Sebagai contoh apakah untuk modal kerja atau investasi, konsumtif atau produktif dan lain sebagainya. 4. Prospect Yaitu untuk melihat usaha nasabah di masa yang aka datang menguntungkan atau tidak, atau dengan kata lain mempunyai prospek atau sebaliknya. Hal ini penting untuk mengingat jika suatu fasilitas kredit yang dibiayai tanpa mempunyai prospek, bukan hanya bank yang rugi akan tetapi juga nasabah. Universitas Sumatera Utara 5. Payment Merupakan ukuran bagaimana cara nasabah untuk mengembalikan kredit yang telah diambil atau dari sumber mana saja dana untuk pengembalian kredit. Semakin banyak sumber penghasilan debitur maka akan semakin baik. Sehingga jika salah satu usahanya merugi akan dapat ditutupi oleh sektor lainnya. 6. Profitability Untuk menganalisis bagaimana kemapuan nasabah dalam mancari laba. Profitability diukur dari periode ke periode apakah tetap sama atau akan semakin meningkat, apalagi dengan tambahan kredit yang akan diperolehnya. 7. Protection Tujuannya adalah bagaimana menjaga usaha dan jaminan mendapatkan perlindungan. Perlindungan dapat juga berupa jaminan barang atau orang atau jaminan asuransi.

2.3 KETENAGAKERJAAN

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penyaluran Kredit dan Konsumsi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Kota Pematangsiantar

4 64 87

Analisis Pengaruh Penyaluran Kredit Dan Konsumsi Terhadap Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi Di Kota Binjai

2 50 107

Analisis efektivitas penetapan suku bunga sertifikat Bank Indonesia (SBI) terhadap penyaluran kredit serta implikasinya terhadap petumbuhan ekonomi nasional

2 57 87

Analisis Pola Penyaluran Kredit Pada Bank-Bank Asing di Indonesia

1 4 97

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR INTERNAL BANK TERHADAP PERTUMBUHAN PENYALURAN KREDIT PERBANKAN : Studi pada Bank Umum Konvensional di Indonesia.

1 2 41

PENGARUH PERTUMBUHAN DPK, PERTUMBUHAN SIMPANAN DARI BANK LAIN, SURAT BERHARGA DAN ASPEK MAKRO EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN KREDIT PADA BANK UMUM SWASTA NASIONAL DEVISA - Perbanas Institutional Repository

0 0 17

PENGARUH PERTUMBUHAN DPK, PERTUMBUHAN SIMPANAN DARI BANK LAIN, SURAT BERHARGA DAN ASPEK MAKRO EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN KREDIT PADA BANK UMUM SWASTA NASIONAL DEVISA - Perbanas Institutional Repository

0 0 14

PENGARUH PERTUMBUHAN DPK, PERTUMBUHAN SIMPANAN DARI BANK LAIN, SURAT BERHARGA DAN ASPEK MAKRO EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN KREDIT PADA BANK UMUM SWASTA NASIONAL DEVISA - Perbanas Institutional Repository

0 0 11

PENGARUH DPK, LDR, NPL, ROA, CAR, DAN SBK TERHADAP PENYALURAN KREDIT PADA BANK UMUM SWASTA NASIONAL DEVISA DI INDONESIA - Perbanas Institutional Repository

0 0 15

PENGARUH DPK, LDR, NPL, ROA, CAR, DAN SBK TERHADAP PENYALURAN KREDIT PADA BANK UMUM SWASTA NASIONAL DEVISA DI INDONESIA - Perbanas Institutional Repository

0 1 18