Masyarakat traditisional Tahap prasyarat tinggal landas

Rostow dalam bukunya ”The Stages of economic” 1960 Rostow mengemukakan tahap-tahap dalam proses pembangunan ekonomi yang dialami oleh setiap negara pada umumnya kedalam lima tahap, yaitu:

1. Masyarakat traditisional

Rostow mengartikan tahap masyarakat tradisional sebagai suatu masyarakat yang struktur berkembang di dalam fungsi produksi yang terbatas, yang didasarkan kepada teknologi, ilmu pengetahuan, dan sikap masyarakat seperti sebelum masa newton. Yang dimaksud Rostow dengan masyarakat sebelum masa Newton adalah suatu masyarakat yang masih menggunakan cara-cara berproduksi yang relatif primitif dan cara hidup masyarakat yang masih dipengaruhi oleh nilai-nilai yang dicetuskan oleh cra pemikiran yang tidak rasional, tetapi oleh kebiasaan yang telah berlaku secara turun temurun. Menurut Rostow dalam suatu masyarakat tradisional tingkat produksi per kapita dan tingkat produktivitas per pekerja masih terbatas, oleh sebab itu sebahagian besar sumber daya masyarakat masih digunakan untuk kegiatan sektor pertanian. Struktur sosial masyarakat bersifat berjenjang hubungan darah dan keluarga memainkan peranan yang menentukan. Kekuasaan politik terpusat di daerah, di tangan bangsawan pemilik tanah yang didukung oleh sekelompok serdadu dan pegawai negeri. Pertanian biasanya menjadi sumber utama pendapatan negara dan para bangsawan yang kemudian dihamburkan untuk pembangunan candi atau perang. Universitas Sumatera Utara

2. Tahap prasyarat tinggal landas

Rostow mengartikan pembangunan ekonomi sebagai suatu proses yang menyebabkan perubahan ciri-ciri penting dari suatu masyarakat, yaitu perubahan dalam sistem politiknya, struktur sosialnya, nilai-nilai masyarakatnya, dan struktur kegiatan ekonominya. Apabila perubahan-erubahan seperti itu muncul, maka proses pertumbuhan ekonomi dapat dikatakan sudah mulai berlaku. Rostow mendefenisikan tahap ini sebagai suatu masa transisipada ketika suatu masyarakat telah mempersiapkan dirinya, atau dipersiapkan dari luar, untuk mencapai pertumbuhan yang mempunyai kekuatan untuk terus berkembang self-sustained growth menurut rostow pada tahap ini dan sesudahnya pertumbuhan ekonomi akan berlangsung secara otomatis.

3. Tinggal landas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penyaluran Kredit dan Konsumsi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Kota Pematangsiantar

4 64 87

Analisis Pengaruh Penyaluran Kredit Dan Konsumsi Terhadap Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi Di Kota Binjai

2 50 107

Analisis efektivitas penetapan suku bunga sertifikat Bank Indonesia (SBI) terhadap penyaluran kredit serta implikasinya terhadap petumbuhan ekonomi nasional

2 57 87

Analisis Pola Penyaluran Kredit Pada Bank-Bank Asing di Indonesia

1 4 97

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR INTERNAL BANK TERHADAP PERTUMBUHAN PENYALURAN KREDIT PERBANKAN : Studi pada Bank Umum Konvensional di Indonesia.

1 2 41

PENGARUH PERTUMBUHAN DPK, PERTUMBUHAN SIMPANAN DARI BANK LAIN, SURAT BERHARGA DAN ASPEK MAKRO EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN KREDIT PADA BANK UMUM SWASTA NASIONAL DEVISA - Perbanas Institutional Repository

0 0 17

PENGARUH PERTUMBUHAN DPK, PERTUMBUHAN SIMPANAN DARI BANK LAIN, SURAT BERHARGA DAN ASPEK MAKRO EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN KREDIT PADA BANK UMUM SWASTA NASIONAL DEVISA - Perbanas Institutional Repository

0 0 14

PENGARUH PERTUMBUHAN DPK, PERTUMBUHAN SIMPANAN DARI BANK LAIN, SURAT BERHARGA DAN ASPEK MAKRO EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN KREDIT PADA BANK UMUM SWASTA NASIONAL DEVISA - Perbanas Institutional Repository

0 0 11

PENGARUH DPK, LDR, NPL, ROA, CAR, DAN SBK TERHADAP PENYALURAN KREDIT PADA BANK UMUM SWASTA NASIONAL DEVISA DI INDONESIA - Perbanas Institutional Repository

0 0 15

PENGARUH DPK, LDR, NPL, ROA, CAR, DAN SBK TERHADAP PENYALURAN KREDIT PADA BANK UMUM SWASTA NASIONAL DEVISA DI INDONESIA - Perbanas Institutional Repository

0 1 18