Tabel 4.3 Pertumbuhan ekonomi sisi permintaan
Rincian 2004
2005 2006
2007 Total konsumsi
4,9 4,3
3,9 4,9
Konsumsi swasta 5,0
4,0 3,2
5,0 Konsumsi pemerintah
4,0 6,6
9,6 4,0
Investasi 14,2
10,8 2,9
9,1 Permintaan domestik
9,1 5,3
3,3 4,2
Net Ekspor 23,1
13,6 15,6
6,1 Ekspor barang dan jasa
11,1 16,4
9,2 8,0
Impor barang dan jasa 25,2
17,1 7,6
8,9 PDB
4,9 5,7
5,5 6,3
Sumber : BPS
4.2 Perkembangan kredit
Menurut jenis pengunaannya pangsa kredit bank swasta tersebut pada tahun 2007 didominasi oleh kredit modal kerja Rp.
196189 miliar, kredit konsumsi Rp. 113464 miliar dan kredit investasi Rp.
66575 miliar dibandingkan dengan tahun sebelumnya total kredit modal kerja Rp. 153879 miliar, kredit konsumsi Rp. 90555
miliar dan kredit investasi Rp. 52023 miliar.
40000 80000
120000 160000
200000
2003 2004
2005 2006
2007
84637.0 41267.0
27144.0 102492.1
58972.2 35810.7
132688.3 87207.6
46525.4 153878.8
90554.2 52022.4
196189.0 113464.0
66575.0
Kredit Modal Kerja Kredit Konsumsi
Kredit Investasi
Mil iar
Ru pia
h
Grafik 4.1 Kredit modal kerja, kredit konsumsi, kredit investasi
Universitas Sumatera Utara
Untuk melihat perkembangan kredit yang disalurkan terhadap sektor ekonomi dari tahun 1983 sd 2007 dapat dilihat dari tabel berikut.
Tabel 4.4 Perkembangan Kredit Bank Umum Swasta Nasional
Tahun Bank Swasta Nasional
Miliar Rupiah 1983
1868 1984
2970 1985
3991 1986
5295 1987
7214 1988
10340 1989
17330 1990
31958 1991
36851 1992
36863 1993
51534 1994
72330 1995
94269 1996
123788 1997
128016 1998
132710 1999
39304 2000
56245 2001
81541 2002
118188 2003
153046 2004
197276 2005
266423 2006
296458 2007
376228 Sumber : Bank Indonesia
Perkembangan pertumbuhan kredit BUSN dalam kurun waktu 1983- 1988 dengan rata-rata 41,9 per tahun dengan total kredit yang disalurkan meningkat dari
Rp 1868 miliar pada tahun 1983 menjadi Rp 10340 miliar pada tahun 1988. dengan
Universitas Sumatera Utara
partumbuhan kredit yang cukup tinggi tersebut, pangsa kredit BUSN terhadap industri perbankan juga meningkat dari 15,9 pada tahun 1983 menjadi 25,3 pada
tahun 1988. Pakto 1988 telah memberikan pengaruh yang luar biasa, tidak hanya dalam pertumbuhan jumlah bank dan jumlah kantor, tetapi juga terhadap
pertambahan kredit. Begitu pula dengan kebijakan pakmei 1993 yang melonggarkan beberapa rambu kehati-hatian, pertumbuhan kredit menjadi berkembang lebih pesat.
Pada akhir tahun 1999 jumlah kredit bank swasta mengalami penurunan jumlah kredit yang drastis , pangsa pemberian kredit kelompok bank ini menurun dari
52,8 pada tahun 1996 menjadi 28 pada tahun 1999. Sedangkan jumlah kredit yang disalurkan hanya sebesar Rp. 39304 miliar atau turun sebesar Rp. 93406 miliar
dibanding dengan jumlah kredit pada tahun 1998 sebesar Rp. 132710 miliar. Besarnya penurunan posisi kredit oleh kelompok Bank Umum Swasta Nasional tidak
terlepas dari adanya penutupan 38 Bank Umum Swasta Nasional yang ditutup karena tidak layak mengikuti program rekapitalisasi dialihkan ke BPPN untuk penutupan
kegiatan usaha mereka. Pada tahun 2000-2007 perkembangan jumlah kredit mengalami peningkatan
jumlah dari Rp. 56245 miliar pada tahun 2000 menjadi Rp. 376228 milia pada tahun 2007 dengan rata pertumbuhan kredit bank swasta dari tahun 2000-2007 yakni
sebesar 31,6 per tahun. Dengan pertumbuhan kredit tersebut maka pangsa kredit bank swasta nasional terhadap total kredit bank umum juga mengalami peningkatan
dari 33,9 pada tahun 2000 menjadi 47,4 pada tahun 2007.
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan berdasarkan sektor ekonomi pada tahun 2007 pemberian kredit terbesar yang disalurkan bank swasta di Indonesia yakni sektor perdagangan
26,31 dan sektor jasa-jasa 25,06.
4.3 Perkembangan tenaga kerja