BAB 4 PERAWATAN DAN LAPORAN KASUS
4.1 Perawatan
Perawatan anomali ortodonti sindroma wajah adenoid memerlukan kerjasama yang baik antara bidang ortodonti dengan bidang otolaringologi. Tindakan yang terlebih dahulu
harus dilakukan sebelum perawatan anomali ortodonti adalah adenoidektomi, yaitu tindakan bedah untuk membuang jaringan adenoid yang menghambat saluran pernafasan
atas Gambar 15 - 17.
2,12,19
Tahapan selanjutnya setelah tindakan adenoidektomi adalah perawatan terhadap kebiasaan buruk seperti berbicara dengan suara hiponasal dan bernafas melalui mulut.
Koreksi suara hiponasal dilakukan dengan terapi bicara, sedangkan koreksi kebiasaan bernafas melalui mulut dilakukan dengan pemakaian oral screen atau pre-orthodontic
trainer Gambar 18 dibantu dengan terapi bernafas. Kedua alat ini berfungsi untuk menutup jalur masuk udara ke rongga mulut sehingga penderita akan beradaptasi dengan
bernafas melalui rongga hidung.
1,22
Perawatan lanjutan setelah kebiasaan buruk terkoreksi adalah perawatan lengkung rahang atas yang sempit dengan palatum yang tinggi dengan menggunakan pesawat rapid
maxillary expansion Gambar 19. Perawatan fase ini bertujuan untuk mengoreksi pertumbuhan bentuk rahang atas yang sempit dan pertumbuhan ruang nasal yang kurang
berkembang. Pada kasus maloklusi Klas II Angle divisi 1 selain dipasangkan pesawat rapid maxillary expansion pada rahang atas, pesawat bite block dipasangkan pada rahang bawah
untuk mempertahankan hubungan vertikal selama rahang atas mengalami ekspansi. Pada kasus maloklusi Klas III Angle, pada ekstraoral digunakan pesawat fungsional chin cap
untuk membatasi pertumbuhan rahang bawah ke arah vertikal dan merangsang rotasi rahang bawah ke anterior.
10,19,26-28
Perawatan tahap terakhir adalah perawatan dengan menggunakan pesawat cekat, yang bertujuan untuk mengoreksi maloklusi gigi geligi. Pada tahap ini dilakukan analisa
ruang untuk mengetahui apakah ruang yang tersedia cukup untuk pergerakan gigi geligi. Apabila terdapat kekurangan ruang, salah satu tindakan yang dapat dilakukan adalah
ekstraksi gigi premolar pertama. Pada kasus maloklusi Klas II Angle divisi 1, pada rahang bawah digunakan pesawat cekat dengan lip bumper untuk membatasi tekanan bibir
terhadap gigi geligi anterior rahang bawah.
3,10,18,19,27
Gambar 15. Tindakan adenoidektomi dengan kuret untuk mengangkat
hipertropi adenoid.
11
KURET
ADENOID
A B
Gambar 16. Gambaran skeletal : A. sebelum adenoidektomi, tampak sudut mandibula
yang besar, posisi lidah yang rendah, dan kurangnya pertumbuhan ramus. B.setelah adenoidektomi, tampak sudut mandibula yang meningkat, posisi
lidah normal, dan peningkatan pertumbuhan ramus.
12
Gambar 17. Kondisi ruang nasofaring sebelum dan sesudah adenoidektomi
9
Gambar 18. Oral screen dan pre orthodontic trainer
22
Gambar 19. Rapid maxillary expansion
7
4.2 Laporan Kasus