Hubungan Hukum Antara Perseroan Terbatas Dengan Yayasan Yang

karyawan pada program yang ditawarkan. Bisa saja dana yang diberikan oleh kelompok karyawan lebih besar dari dana yang diberikan oleh perusahaan. Ada banyak permintaan berupa barang yang dapat diajukan permohonan bantuannya sepanjang lembaga sosial membutuhkan. Perusahaan yang bersangkutan tidak punya uang, barang atau produk yang dimilikinya pun tak apa-apa, sepanjang barang atau produk tersebut memang dibutuhkan oleh lembaga dan mendukung pencapaian program atau kegiatan yang sedang dilakukan.

C. Hubungan Hukum Antara Perseroan Terbatas Dengan Yayasan Yang

Didirikan Oleh Perseroan Terbatas Hubungan hukum dikenal pula dengan istilah rechtsverhouding atau rechtsbetrekking. Hubungan hukum adalah hubungan yang terjadi antara subyek hukum yang satu dengan subyek hukum lainnya dan atau antara subyek hukum dengan obyek hukum yang terjadi dalam masyarakat dimana hubungan ini diatur oleh hukum dan karenanya terdapat hak dan kewajiban diantara pihak-pihak dalam hubungan hukum. Hubungan hukum tidak terbatas, karena dalam hubungan hukum telah diikat suatu perjanjian yang karena ingkar atau pelanggaran terhadap perjanjian tersebut akan mengakibatkan suatu konsekuensi hukum atau akibat hukum. 72 Hubungan hukum melekat hak dan kewajiban kepada para pihak didalamnya. Hubungan hukum tesebut merupakan hubungan yang diatur dan diakui oleh hukum sehingga apabila terjadi pertentangan di dalam hubungan hukum terdapat akibat- 72 Hubungan Hukum, “status Hukum Art In the Science Of Law”, Diakses pada bulan Maret 2013. akibat hukum dan prosedur penyelesaian sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. Defenisi hubungan hukum di atas mengandung empat catatan utama yaitu: 73 1. Subjek hukum adalah segala sesuatu yang dapat mempunyai hak dan kewajiban menurut hukum atau segala pendukung hak dan kewajiban menurut hukum. Subjek hukum itu terdiri dari : a. Manusia natuurlijke person; Dikatakan tiap manusia baik warga negara ataupun orang asing dengan tak memandang agama atau kebudayaannya adalah subjek hukum, sebagai subjek hukum, sebagai pembawa hak, manusia mempunyai hak- hak dan kewajiban-kewajiban untuk melakukan sesuatu tindakan hukum, ia dapat mengadakan persetujuan-persetujuan, menikah, membuat wasiat dan sebagainya. Berlaku manusia itu sebagai pembawa hak, mulai dari saat ia dilahirkan dan berakhir pada saat ia meninggal dunia. Pasal 2 KUHPerdata berbunyi: “anak yang ada dalam kandungan seorang perempuan, dianggap telah dilahirkan, bilamana juga kepentingan sianak menghendakinya untuk menjadi ahli waris”. 74 b. Badan hukum rechtspersoon. Selain manusia pribadi sebagai pembawa hak, terdapat badan- badan kumpulan manusia yang oleh hukum diberi status “person” yang mempunyai hak dan kewajiban seperti manusia yang disebut badan 73 C.S.T.Kansil, Pengantar Ilmu Hukum, Jakarta: Sinar Grafika, 2010, hlm. 49. 74 Ibid. hukum. Badan hukum sebagai pembawa hak yang tak berjiwa dapat melakukan sebagai pembawa hak manusia, misalnya: dapat melakukan persetujuan-persetujuan, memiliki kekayaan yang sama sekali terlepas dari kekayaan anggotanya. Badan hukum terbagi atas perseroan terbatas, yayasan dan koperasi. 75 2. Objek hukum adalah segala sesuatu yang bermamfaat bagi subjek hukum dan yang menjadi objek hukum sesuatu hubungan hukum. Biasanya objek hukum ini disebut “benda”. Menurut KUHPerdata, benda ialah segala barang-barang dan hak-hak yang dapat dimiliki orang. Perbedaan subjek hukum dan objek hukum adalah hak dan kewajiban yang terjadi pada subjek hukum terjadi dari manusia persoon dan badan hukum rechtspersoon. 76 3. Van Apeldoorn mengatakan bahwa hak ialah hukum yang dihubungkan dengan seorang manusia atau subjek hukum tertentu dan dengan demikian menjelma menjadi suatu kekuasaan dan suatu hak timbul apabila hukum mulai bergerak. Sedangkan Prof. Dr. Notonagoro berpendapat bahwa hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yang semestinya diterima atau dilakukan oleh pihak tertentu dan tidak dapat oleh pihak lain manapun yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya. Beliau juga berpendapat bahwa kewajiban adalah sesuatu yang harus dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab. 77 Keberadaan yayasan pada dasarnya merupakan kebutuhan bagi masyarakat yang menginginkan adanya wadah atau lembaga yang bersifat dan bertujuan sosial, keagamaan dan kemanusiaan. Yayasan merupakan alat yang secara fungsional menjadi 75 Ibid. 76 Ibid. 77 Ibid. sarana untuk hal-hal atau pekerjaan dengan tujuan sosial, kebudayaan dan ilmu pengetahuan. 78 Berbeda dengan tujuan pendirian dari Perseroan Terbatas, tujuan filosofis pendirian yayasan adalah tidak bersifat komersial atau tidak mencari keuntungan, maksudnya adalah tujuan utamanya tidak lebih dari membantu atau meningkatkan kesejahtraan hidup orang lain yang membutuhkan bantuan. Serta membantu keuangan aset atau anggaran dasar dari yayasan ini sehingga yayasan tidak perlu repot-repot meminta sumbangan dari masyarakat dan meminimaliskan terjadinya penyimpangan yang terjadi pada yayasan. Yayasan yang didirikan oleh perseroan terbatas tidak boleh Hubungan hukum berkaitan dengan perjanjian yang lebih diatur didalam hukum privat, yang diatur dalam hukum perikatan. Perikatan dan perjanjian adalah dua hal yang berbeda. Hukum perikatan memiliki makna yang lebih luas daripada perjanjian karena hukum perikatan juga mengatur suatu hubungan hukum yang tidak timbul dari perjanjian atau atas suatu persetujuan. Hubungan hukum yang dapat berkaitan antara perseroan terbatas dengan hukum yayasan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No.28 tahun 2004 tentang perubahan Undang-Undang No.16 tahun 2001 tentang Yayasan. Kaitan hubungan hukum antara perseroan terbatas dengan yayasan oleh karena dalam Undang-Undang Yayasan Pasal 9 bahwa yayasan dapat didirikan oleh beberapa orang atau dapat juga oleh badan hukum, baik warga negara Indonesia maupun warga negara asing dengan memisahkan sebagian harta kekayaan pendirinya seabagai kekayaan awal, dengan tujuan sosial, kemanusian dan keagamaan. 78 Arie Kusumasturi dan Maria Suhardiadi, Hukum Yayasan diIndonesia, Jakarta: PT. Abadi, 2003, hal. 1. bertentangan dengan fungsi yayasan yang seyogyanya yaitu fungsi yayasan di bidang sosial, keagamaan dan kemanusiaan. Hubungan perseroan terbatas dengan yayasan adalah sebagai subjek hukum dan objek hukum dimana masing-masing mempunyai hak dan kewajiban yang harus dilaksanakan dan dijalankan oleh keduanya. Kedudukan perseroan terbatas sebagai pendiri dari yayasan dan yayasan mempunyai kedudukan sebagai yang didirikan oleh perseroan terbatas yang menjalankan tugas dan fungsi yayasan yang telah diatur oleh undang-undang. Hubungan hukum keduanya ini bisa menimbulkan peristiwa hukum yang artinya segala sesuatu yang dilaksanakan oleh perseroan terbatas dan yayasan ini bisa menimbulkan akibat hukum. Apabila akibat sesuatu hubungan hukum tidak dikehendaki oleh yang melakukannya atau salah satu yang melakukannya, maka masing-masing pihak yang menjadi subjek dan objek hukum ini tidak dijalankan sesuai peraturan perundang-undangan yang sudah ada.

BAB IV FUNGSI YAYASAN YANG DIDIRIKAN OLEH PERSEROAN