Ketentuan Umum Tentang Perseroan Terbatas

BAB III HUBUNGAN HUKUM ANTARA PERSEROAN TERBATAS DENGAN

YAYASAN YANG DIDIRIKAN OLEH PERSEROAN TERBATAS

A. Ketentuan Umum Tentang Perseroan Terbatas

Kata “Perseroan” menunjukan kepada modalnya yang terdiri atas sero saham. Sedangkan kata “terbatas” menunjukkan kepada tanggung jawab pemegang saham yang tidak melebihi nilai nominal saham yang diambil bagian dan milikinya. 48 Abdulkadir Muhammad, perseroan terbatas adalah perusahaan akumulasi modal yang dibagi atas saham-saham dan bertanggung jawab sekutu pemegang saham terbatas pada jumlah saham yang dimilikinya. Perseroan Terbatas adalah perusahaan badan hukum. Defenisi perseroan terbatas tersebut adalah salah satu bentuk organsasi usaha atau badan usaha yang ada dan dikenal dalam system hukum dagang Indonesia dimana pemegang saham bertanggung jawab sebatas nilai nominal saham yang diambil dan dimilikinya. 49 Bentuk Perseroan Terbatas PT merupakan bentuk lazim dan banyak dipakai dalam dunia usaha di Indonesia karena PT merupakan asosiasi modal dan badan hukum yang mandiri. 50 48 Abdulkadir Muhammad, Pengantar Hukum Perusahaan Indonesia, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 1991, hlm. 68. 49 Abdulkadir Muhammad, Loc. Cit, hlm. 68. 50 I. G. Rai Wijaya, Hukum Perusahaan Terbatas Khusus Pemahaman Atas Undang- Undang No. 1 Tahun 1995 , Jakarta: Kesaint Blanc, 2002, hlm. 1. Menurut Undang-Undang Perseroan Terbatas Nomor 40 tahun 2007 dalam Pasal 1 angka 1 dinyatakan bahwa: 42 “Perseroan Terbatas, yang selanjutnya disebut dengan Perseroan, adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, yang melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang ini serta peraturan pelaksanaannya”. Dari batasan yang diberikan tersebut di atas ada 5 lima unsur Perseroan Terbatas yaitu sebagai berikut: 51 1. Perseroan Terbatas merupakan suatu badan hukum; 2. Didirikan berdasarkan perjanjian; 3. Menjalankan usaha tertentu; 4. Memiliki modal yang terbagi dalam saham-saham; 5. Memenuhi persyartan Undang-Undang. Perseroan Terbatas merupakan badan hukum, yang berarti perseroan terbatas adalah subjek hukum dimana perseroan terbatas sebagai suatu badan yang dapat dibebani hak dan kewajiban seperti halnya manusia pada umumnya. undang-undang yang telah memberikan perseroan sebagai badan hukum atau “persona standi in judicio” telah membuat keberadaan perseroan sebagai subjek hukum mandiri yang berarti hukum memberikan padanya hak dan kewajiban sebagaimana yang dimiliki manusia. Artinya, perseroan itu dapat mempunyai harta kekayaan sendiri, hak-hak dan melakukan perbuatan serta kewajiban seperti 51 Ahmad Yani Gunawan Wijaya, Seri Hukum Bisnis Perseroan Terbatas, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2000, hlm. 7. orang-orang pribadi. 52 Oleh karena itu sebagai badan hukum, perseroan terbatas mempunyai kekayaan sendiri yang terpisahkan dari kekayaan pengurusnya. Dengan adanya kedudukan mendiri dari perseroan itu, bila terjadi pergantian Pemegang Saham, Direksi dan Komisaris maka tidak membuat perseroan berubah dari keberadaannya sebagai “persona standi in judicio”. 53 Dalam melakukan kegiatan yang dilihat bukan perbuatan pengurusnya tetapi yang harus diperhatikan adalah Perseroannya, karena yang bertanggung jawab adalah perseroan. 54 Badan hukum oleh beberapa para ahli hukum sebagaimana yang telah dikemukakan oleh Chaidir Ali antara lain memberikan batasan sebagai berikut : 55 1. E. Utrecht Badan Hukum ialah badan yang menurut hukum berkuasa berwenang menjadi pendukung hak. 2. R. Subekti Badan Hukum adalah suatu badan atau perkumpulan yang dapat memiliki hak- hak dan melakukan perbuatan seperti seorang manusia, serta memiliki kekayaan sendiri, dapat digugat atau mengugat di depan hakim. 3. Meyers Badan Hukum adalah meliputi sesuatu yang menjadi pendukung hak dan kewajiban. 4. Wirjono Prodjodikoro 52 Bismar Nasution, “Kewajiban Melaksanakan RUPS dan Saat Pembagian Deviden Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun1995” , http : www. Bismarnasty.wordpress.pdf, hlm. 2. 53 Ibid. 54 Ahmad Yani Gunawan Wijaya, Loc. Cit, hlm. 7. 55 Chaidir Ali, Badan Hukum, Bandung: Alumni, 1991, hlm. 18. Badan Hukum adalah badan yang di samping manusia perseorangan juga dapat dianggap bertindak dalam hukum dan yang mempunyai hak-hak, kewajiban-kewajiban dan perhubungan hukum terhadap orang lain atau badan lain. Ketentuan lebih lanjut tentang hal-hal umum perseroan terbatas akan dijelaskan mengenai ketentuan umum tentang perseroan terbatas antara lain sebagai berikut: 1. Prosedur pendirian perseroan terbatas Proses pendirian perseroan terbatas adalah pembuatan akta pendirian perseroan terbatas, pengesahan perseroan terbatas, pendaftaran perseroan terbatas, dan pebgumuman. Untuk lebih jelasnya penulis akan kemukakan satu persatu. a. Pembuatan akta pendirian perseroan terbatas Untuk mendirikan suatu Perseroan perlu dipenuhi syarat dan prosedur yang telah ditentukan oleh UUPT. Syarat-syarat dan prosedur tersebut terdiri dari tiga syarat utama yang harus dipenuhi, yaitu : 56 Pasal 7 ayat 1 Undang-Undang Perseroan Terbatas menyatakan perseroan didirikan oleh dua orang atau lebih. Yang dimaksud dengan orang adalah orang perseorangan atau badan hukum. Ketentuan sekurang-kurangnya dua orang menegaskan prinsip yang dianut oleh undang-undang bahwa perseroan sebagai badan hukum dibentuk berdasarkan perjanjian. Oleh karena itu harus mempunyai lebih dari satu orang pemegang saham sebagai pendiri. Ketentuan dua 1. Didirikan oleh dua orang atau lebih 56 Abdulkadir Muhammad, Op. Cit, hlm. 68. orang pendiri atau lebih tidak berlaku bagi perseroan Badan Usaha Milik Negara BUMN. Adanya dua orang dalam pendirian perseroan terbatas ini adalah jelas karena dalam mendirikan perseroan terbatas harus didasarkan pada perjanjian atau yang disebut dengan asas kontraktual sesuai Pasal 1313 kitab Undang-Undang Hukum Perdata, suatu perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang atau lebih. Soekardono, bahwa sebaiknya jumlah para pihak dalam akta pendirian suatu Perseroan Terbatas haruslah berjumlah ganjil, supaya lebih mudah dalam mengambil suatu keputusan. 57 Sentosa Sembiring juga berpendapat bila suatu Perseroan sudah berdiri dan pemegang saham kurang dari dua orang, maka pendiri harus mencari partner baru. Bila tidak, resiko yang akan diderita oleh perseroan terbatas akan menjadi tanggung jawab pribadi pendiri. Perseroan terbatas yang lahir karena perjanjian yang berarti hubungan koneksitas diantara para pendiri PT hanya merupakan hubungan yang bersifat “contractual” yang tidak memungkinkan adanya pemegang saham tunggal. 58 Akta pendirian yang merupakan perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi yang membuatnya dan perjanjian itu tidak dapat ditarik kembali selain dengan kesepakatan para pihak atau alasan-alasan yang telah ditetapkan oleh undang-undang dan perjanjian itu harus dilakukan dengan itikad baik. 57 Soekardono, Hukum Dagang Indonesia Jakarta: Rajawali Pers, 1983, hlm. 11. 58 Sentosa Sembiring, Hukum Perusahaan tentang Perseroan Terbatas, Bandung: Nuansa Aulia, 2006, hlm. 18. 2. Didirikan dengan akta otentik Pasal 7 1 Undang-Undang Perseroan Terbatas, perjanjian pendirian perseroan harus dibuat dengan Akta Otentik dibuat dihadapan Notaris mengingat perseroan adalah badan hukum. Akta otentik tersebut merupakan akta pendirian yang memuat anggaran dasar perseroan. Ketentuan Pasal 7 ayat 1 Undang- Undang Perseroan Terbatas ini menegaskan bahwa akta notaris merupakan syarat mutlak untuk adanya suatu perseroan terbatas. Tanpa adanya akta otentik akan meniadakan eksistensi perseroan terbatas, sebab akta pendirian inilah nantinya yang harus disahkan oleh Menteri Hukum dan HAM. Akta pendirian perseroan terbatas ini mempunyai fungsi intern dan ekstern. Fungsi intern, yaitu fungsi sebagai aturan main para pemegang saham dan organ perseroan. Sedangkan fungsi ekstern terhadap pihak ketiga sebagai identitas dan pengaturan tanggung jawab perbuatan hukum yang dilakukan oleh yang berhak atas nama perseroan terbatas. Pasal 8 ayat 2 menegaskan bahwa akta pendirian tersebut merupakan perjanjian berdasarkan kesepakatan para pihak yang dibuat secara otentik yang memuat anggaran dasar perseroan dan keterangan lain yang berkaitan dengan pendirian perseroan. Keterangan lain yang dimaksud sekurang-karangnya memuat: 59 a. Nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, pekerjaan, tempat tinggal dan kewarganegaraan pendiri perseroan, atau nama, tempat kedudukan dan alamat 59 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 jo. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, Pasal 8 angka 2. lengkap serta nomor dan tanggal keputusan Mentri mengenai pengesahan badan hukum dari pendiri perseroan; b. Nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, pekerjaan, tempat tinggal, kewarganegaraan anggota Direksi dan Dewan Komisaris yang pertama kali diangkat; c. Nama pemegang saham yang telah mengambil bagian saham, rincian jumlah saham, dan nilai nominal saham yang telah ditempatkan dan disetor. Akta dibuat oleh notaris, maka PT tersebut resmi berdiri dan dapat melakukan kegiatan usaha, akan tetapi status PT tersebut bukan sebagai badan hukum. Jadi masing-masing pendiri pada masa ini bertanggung jawab secara pribadi terhadap tindakan yang dilakukan. 60 Pasal 32 Undang-Undang Perseroan Terbatas ditentukan bahwa modal dasar perseroan paling sedikit Rp.50.000.000 lima puluh juta rupiah dan pada Sebuah Perseroan Terbatas yang baru didirikan dengan hanya berdasarkan “akta pendirian” yang dibuat dihadapan Notaris Pasal 7 ayat 1 UUPT sudah dapat melakukan perbuatan hukum, hal ini dalam praktek sering disebut dengan “Perseroan dalam Perndirian”, artinya para pendiri telah dapat melakukan kegiatan atas nama perseroan yang bersangkutan, dan segala kegiatan yang dilakukan selama masa tersebut menjadi tanggung jawab secara pribadi para pendirinya sampai perbuatan hukum tersebut diterima, diambil alih atau dikukuhkan oleh PT yang bersangkutan setelah mendapat pengesahan. 3. Modal Dasar Perseroan 60 Meteri perkuliahan mata kuliah Hukum Dagang I oleh dosen bapak Ramli Siregar, SH. M.Hum. saat pendirian perseroan paling sedikit 25 dua puluh lima persen dari modal dasar harus sudah ditempatkan dan disetor penuh. b. Pengesahan perseroan terbatas Undang-Undang Perseroan Terbatas mewajibkan pengesahan akta pendirian suatu perseroan terbatas oleh Mentri Hukum dan HAM sebelum perseroan terbatas tersebut dapat memiliki status badan hukum, sebagai suatu subjek yang mandiri dalam hukum, yang memiliki hak-hak, kewajiban-kewajiban dan harta kekayaan tersendiri. Saat pengesahaan tersebut merupakan satu-satunya saat mulai berlakunya sifat kemandirian tersebut. Hakekat melakukan pengesahan terhadap akta pendirian perseroan terbatas adalah untuk memberikan status badan hukum terhadap Perseroan Terbatas. Pengesahan terhadap akta pendirian perseroan terbatas dilakukan dengan mendasarkan pada ketentuan Pasal 9 ayat 1 Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Pasal 9 ayat 1 ditentukan bahwa untuk memperoleh Keputusan Mentri mengenai pengesahan badan hukum Perseroan, pendiri bersama-sama mengajukan permohonan melalui jasa teknologi informasi sistem administrasi badan hukum secara elektronik kepada Mentri dengan mengisi format isisan yang memuat sekurang-kurangnya : 61 61 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 jo. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, Pasal 9 ayat 1. 1. Nama dan tempat kedudukan Perseroan; 2. Jangka waktu berdirinya Perseroan; 3. Maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perseroan; 4. Jumlah modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor; 5. Alamat lengkap Perseroan. Adapun tata cara permohonan dan pengesahan akta pendirian perseroan terbatas adalah sebagai berikut : a. Permohonan pengesahan akta pendirian PT diajukan oleh Notaris kepada Mentri Hukum dan Hak Asasi Manusia, melalui Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum paling lambat 60 enam puluh hari terhitung sejak akta pendirian ditanda tangani; b. Permohonan diajukan secara elektronis dengan mengisi format isian akta notaris FIAN Model 1 atau II, dan dilengkapi keterangan mengenai dokumen pendukung; c. Apabila format isian dan keterangan mengenai dokumen pendukung telah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undang, Mentri langsung menyatakan tidak keberatan atas permohonan yang bersangkutan secara elektronik. Yang dimaksud dengan “langsung” dalam ketentuan ini adalah pada saat yang bersamaan dengan saat pengajuan permohonan diterima; d. Apabila format isian dan keterangan mengenai dokumen pendukung tidak sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan, Mentri langsung memberitahukan penolakan beserta alasannya kepada pemohon secara elektronik; e. Dalam jangka waktu paling lambat 30 tiga puluh hari terhitung sejak tanggal pernyataan tidak keberatan Mentri Hukum dan HAM, pemohon yang bersangkutan wajib menyampaikan secara fisik surat permohonan pengesahan akta pendirian yang dilampirkan dokumen pendukung; f. Apabila semua persyaratan telah dipenuhi secara lengkap, paling lambat 14 empat belas hari Mentri menerbitkan keputusan tentang pengesahan badan hukum Perseroan yang ditandatangani secara elektronik; g. Apabila persyaratan tentang jangka waktu dan kelengkapan dokumen pendukung tidak dipenuhi, Mentri langsung memberitahukan hal tersebut kepada permohon secara elekronik dan pernyataan tidak berkeberatan atas permohon yang bersangkutan menjadi gugur; h. Dalam hal pernyataan tidak berkeberatan gugur, pemohon dapat mengajukan kembali permohonan untuk memperoleh Keputusan Mentri; i. Dalam hal permohonan untuk memperoleh Keputusan Mentri tidak diajukan dalam jangka waktu 60 enam puluh hari, akta pendirian menjadi batal sejak lewatnya jangka waktu tersebut dan perseroan yang belum memperoleh status badan hukum bubar karena hukum dan pemberesannya dilakukan oleh pendiri. c. Pendaftaran perseroan terbatas Perseroan yang telah mendapat pengesahan dari Mentri Hukum dan HAM Republik Indonesia wajib didaftarkan dalam daftar Perseroan yang dilakukan oleh Mentri Pasal 29 ayat 1 Undang-Undang Perseroan Terbatas. Pendaftaran wajib dilakukan dalam jangka waktu 3 tiga bulan setelah perusahaan menjalankan usahanya. Tujuan pendaftaran perseroan terbatas sebagai bukti bahwa perseroan yang dimaksud telah resmi terdaftar dan dapat melakukan aktivitas yang sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan. Menurut Pasal 2 undang-undang wajib daftar perusahaan, daftar perusahaan bertujuan untuk mencatat bahan-bahan keterangan yang dibuat secara benar dari suatu perusahaan dan merupakan sumber informasi resmi untuk semua pihak yang berkepentingan mengenai identitas, data serta keterangan lainnya tentang perubahan yang tercantum dalam Daftar Perusahaan dalam rangka menjamin kepastian berusaha. Dengan adanya daftar perusahaan ini pemerintah dapat melakukan pembinaan, pengarahan, pengawasan dan menciptakan iklim usaha yang sehat karena daftar perusahaan mencatat bahan- bahan keterangan yang dibuat secara benar dari setiap kegiatan usaha sehingga dapat lebih menjamin perkembangan dan kepastian berusaha bagi dunia usaha. Pendaftar Perseroan yang diselenggarakan oleh Menteri tersebut, memuat data perseroan Pasal 29 ayat 2 Undang-Undang Perseroan Terbatas yang meliputi : 62 62 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 jo. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, Pasal 29 ayat 2. 1. Nama dan tempat kedudukan, maksud dan tujuan serta kegiatan usaha, jangka waktu pendirian dan permodalan; 2. Alamat lengkap perseroan; 3. Nomor dan tanggal akta pendirian dan Keputusan Mentri mengenai pengesahan badan hukum Perseroan; 4. Nomor dan tanggal akta perubahan anggaran dasar dan persetujuan Mentri; 5. Nomor dan tanggal akta perubahan anggaran dasar dan tanggal penerimaan pemberitahuan oleh Mentri; 6. Nama dan tempat kedudukan notaris yang membuat akta pendirian dan akta perubahan anggaran dasar; 7. Nama lengkap dan alamat pemegang saham, annggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Perseroan; 8. Nomor dan tanggal akta pembubaran atau nomor dan tanggal penetapan pengadilan tentang pembubaran Perseroan yang telah diberitahukan kepada Mentri; 9. Berakhirnya status badan hukum Perseroan; 10.Neraca dan laporan laba rugi dari tahun buku yang bersangkutan bagi Perseroan yang wajib diaudit. Data perseroan dimasukkan dalam daftar perseroan pada tanggal yang bersamaan dengan tanggal : 63 63 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 jo. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, Pasal 29 ayat 3. a. Keputusan Mentri mengenai pengesahan badan hukum Perseroan, persetujuan atas perubahan anggaran dasar yang memerlukan persetujuan; b. Penerimaan pemberitahuan perubahan anggaran dasar yang tidak memerlukan persetujuan, atau c. Penerimaan pemberitahuan perubahan data perseroan yang bukan merupakan perubahan anggaran dasar. Dasar perseroan yang diselenggarakan oleh Menteri ini sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dibidang pasar modal dan terbuka untuk umum. d. Pengumuman Pengumuman pendiri perseroan terbatas ini juga oleh Menteri yang mengesahkan perseroan terbatas didalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia TBNRI : 64 Pengumuman ini dilakukan dalam waktu paling lambat 14 empat belas hari terhitung sejak tanggal diterbitkannya Keputusan Menteri atau sejak diterimanya pemberitahuan. Tujuan dari pendaftaran dan pengumuman ini adalah untuk memenuhi asas publisitas, yang bertujuan agar masyarakat luas mengetahui seluruh informasi yang berkaitan dengan perseroan tersebut. 1. Akta pendirian perseroan beserta Keputusan Menteri; 2. Akta perubahan anggaran dasar Perseroan beserta Keputusan Menteri; 3. Akta perubahan anggaran dasar yang telah diterima pemberitahuannya oleh Menteri. 65 2. Organ-organ perseroan terbatas Perseroan terbatas sebagai badan hukum harus mempunyai organ-organ sehingga dapat utuh disebut sebagai perseroan terbatas. Pengaturan organ dalam perseroan terbatas telah diatur dengan sangat jelas dalam Undang-undang Perseroan Terbatas. organ-organ perseroan terbatas adalah : 64 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 jo. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, Pasal 30 ayat 1. 65 Wirawan, “Prosedur Mendirikan Perseroan Terbatas”, http:www.google.com. diakses pada bulan Desember 2012, hlm. 1. 1. Rapat Umum Pemegang Saham RUPS Pemegang saham dalam Perseroan secara sendiri-sendiri tidak memiliki kewenangan dalam mencampuri jalannya perseroan terbatas yang dijalankan oleh direksi dan diawasi oleh dewan Komisaris. Namun demikian ada sebuah forum yang merupakan pemegang kekuasaan tertinggi untuk mengambil keputusan yang berhubungan dengan Perseroan. Rapat Umum Pemegang Saham adalah organ perseroan yang mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada direksi atau dewan komisaris dalam batas yang ditentukan dalam Undang-undang Perseroan Terbatas ini dan atau anggaran dasar. Misalnya pembuatan strukur organisasi perseroan, hak dan kewajiban para pemegang saham, pengeluaran saham baru, pembagianpenggunaan yang dibuat perseroan. Forum RUPS, pemegang saham berhak memperoleh keterangan yang berkaitan dengan Perseroan dari Direksi danatau Dewan Komisaris, sepanjang berhubungan dengan mata acara rapat dan tidak bertentangan dengan kepentingan Perseroan. RUPS dalam mata acara lain-lain tidak berhak mengambil keputusan, kecuali semua pemegang saham hadir danatau diwakili dalam RUPS dan menyetujui penambahan mata acara rapat. Keputusan atas mata acara rapat yang ditambahkan harus disetujui dengan suara bulat. RUPS terbagi menjadi: 1. RUPS tahunan, yang wajib diadakan dalam jangka waktu paling lambat 6 enam bulan setelah tahun buku berakhir dan harus diajukan semua dokemen dari laporan tahunan Perseroan; 2. RUPS lainnya, yang dapat diadakan setiap waktu berdasarkan kebutuhan untuk kepentingan Perseroan. Pemanggilan RUPS dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 14 empat belas hari sebelum tanggal RUPS diadakan, dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal RUPS. Pemanggilan RUPS dilakukan dengan Surat Tercatat danatau dengan iklan dalam surat kabar. Dalam panggilan RUPS dicantumkan tanggal, waktu, tempat, dan mata acara rapat disertai pemberitahuan bahwa bahan yang akan dibicarakan dalam RUPS tersedia dikantor Perseroan sejak tanggal dilakukan pemanggilan RUPS sampai dengan tanggal RUPS diadakan. Rapat umum pemegang saham diadakan sebelum perseroan wajib memberikan salinan bahan yang akan dibicarakan dalam RUPS kepada pemegang saham secara cuma-cuma jika diminta. Dalam hal pemanggilan tidak sesuai dengan ketentuan sebagaimana sudah disebutkan maka keputusan RUPS tetap sah jika semua pemegang saham dengan hak suara hadir atau diwakili dalam RUPS dan keputusan tersebut disetujui dengan suara bulat. Setiap penyelenggaraan RUPS, risalah RUPS wajib dibuat dan ditandatanggani oleh ketua rapat dan paling sedikit 1 satu orang pemegang saham yang ditunjuk dari dan oleh peserta RUPS. Tanda tangan sebagaimana telah disebutkan tidak disyaratkan apabila risalah RUPS tersebut dibuat dengan akta notaris. Kewenangan RUPS sebagai organ Perseroan Terbatas, memiliki beberapa kewenangan yang diberikan oleh undang-undang sebagai berikut: 1. Penetapan Perubahan Anggaran Dasar; 2. Pembelian kembali saham oleh perseroan atau pengalihannya; 3. Penambahan modal perseroan; 4. Pengurangan modal perseroan; 5.Persetujuan rencana kerja tahunan; 6. Pengesahan neraca dan laporan keuangan perseroan; 7. Perseroan laporan tahunan termasuk pengesahan laporan keuangan serta laporan pengawasan dewan komisaris; 8. Penetapan penggunaan laba; 9. Pengangkatan dan pemberhentian direksi dan komisari; 10. Penetapan mengenai penggabungan, peleburan dan pengambilan; dan 11.Penetapan pembubaran. b. Dewan komisaris Organ ini bertugas melakukan pengawasan secara umum dan atau khusus menurut anggaran dasar perseroan, serta member nasehat kepada Dierksi, dalam pengambilan kebijakan dan aktifitas yang dilakukan oleh Direksi pada Perseroan Supervise Funcation. Anggota dewan komisaris yang dapat diangkat adalah orang perorangan yang cakap melakukan perbuatan hukum, kecuali dalam jangka waktu 5 lima tahun sebelum pengangkatannya pernah: 1. Dinyatakan pailit; 2. Menjadii anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu Perseroan dinyatakan pailit; atau 3. Dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan negara danatau yang berkaitan dengan sektor keuangan. Ketentuan persyaratan kualifikasi Dewan Komisaris tersebut dapat ditambah oleh instansi teknis yang berwenang menetapkan persyaratan tambahan berdasarkan peraturan perundang-undangan. Pemenuhan persyaratan Dewan Komisaris dibuktikan dengan surat yang disimpan oleh Perseroan. Susunan Dewan Komisaris terdiri atas 1 satu orang anggota atau lebih. Dewan Komisaris yang terdiri atas lebih dari 1 satu orang anggota merupakan majelis dan setiap anggota Dewan Komisaris tidak dapat bertindak sendiri-sendiri, melainkan berdasarkan keputusan Dewan Komisaris. Setiap anggota Dewan Komisaris wajib dengan itikad baik, kehati-hatian dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan. c. Direksi Organ ini yang bertugas untuk melakukan pengurusan Perseroan dan mengambil seluruh tindakan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan. Dalam hal direksi terdiri atas 2 dua anggota direksi atau lebih, pembagian tugas dan wewenang pengurusan di antara anggota direksi ditetapkan berdasarkan keputusan RUPS. Apabila dalam hal RUPS tidak menetapkan, pembagian tugas dan wewenang anggota direksi ditetapkan berdasarkan keputusan direksi. Anggota direksi yang dapat diangkat adalah orang perseroan yang cakap melakukan perbuatan hukum, kecuali dalam waktu 5 lima tahun sebelum pengangkatannya pernah: 1. Dinyatakan pailit; 2.Menjadi anggota direksi atau anggota dewan komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perseroan dinyatakan pailit; atau 3.Dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangna negara danatau yang berkaitan dengan sektor keuangan.

B. Faktor-Faktor Pendorong Perseroan Terbatas Mendirikan Yayasan