Pemalsuan SIM Dalam Hukum Pidana Di Indonesia

1 Barangsiapa menyimpan bahan atau benda yang diketahuinya bahwa diperentukkan untuk melakukan salah satu kejahatan berdasarkan Pasal 264 No.2-5, di pidana dengan pidana penjara paling lama 9 tahun atau pidana denda paling banyak Rp 4.500,. 2 Bahan-bahan dan benda-benda itu dirampas. Perbuatan menyimpan adalah berupa perbuatan membuat benda berada dalam kekuasaanya sedemikian rupa yang bilamana diperlukan ia dapat segera mempergunakannya. 81 Unsur kesalahan dalam kejahatan ini adalah berupa yang diketahuinya bahwa bahan atau benda itu dipergunakan untuk melakukan pemalsuan surat Pasal 264 butir 2-5 KUHP. Dalam menyimpan tidak perlu benda itu berada langsung dalam kekuasaannya, dapat juga berada dalam tangan orang lain atas permintaannya atau perintahnya, dan orang lain itu tunduk sepenuhnya atas perintah orang itu mengenai benda tadi. Benda yang dimaksudkan adalah benda- benda yang digunakan sebagai alat dalam membuat palsu atau memalsu surat objek cetak, stempel, pulpen, dan sebagainya. sedangkan bahan berupa bahan pembuat surat palsu atua surat yang dipalsu, misalnya tinta dan kertas. 82

B. Pemalsuan SIM Dalam Hukum Pidana Di Indonesia

Adapun hukum positif di Indonesia yang mengatur wajibnya kepemilikan SIM sesuai dengan jenis Kendaraan Bermotor dalam mengendaraimengemudikan kendaraan bermotor di jalan adalah sebagaimana tertulis di dalam Pasal 77 ayat 1 Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan 81 Soenarto Soerodibroto, Op. Cit., hlm. 138. 82 Ibid, hlm. 139. Jalan yakni setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan wajib memiliki Surat Izin Mengemudi sesuai dengan jenis Kendaraan Bermotor yang dikemudikan. 83 Dan dalam Pasal 288 ayat 2 Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yakni dijelaskan bahwa setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di jalan yang tidak dapat menunjukkan Surat Izin Mengemudi yang sah di pidana kurungan paling lama 1 satu bulan danatau denda paling banyak Rp. 250.000,00 dua ratus lima puluh ribu rupiah. 84 Adapun SIM berfungsi sebagai berikut: Dikeluarkannya Undang-undang Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan diharapkan akan menjadi suatu perbaikan dari aturan yang sebelumnya yaitu Undang-undang Nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas. Jika membandingkan antara kedua undang-undang tersebut, bahwa dalam Undang-undang Nomor 22 tahun 2009 telah mengalami perubahan tetapi perubahan tersebut hanya sedikit dan tidak signifikan terhadap tindak pidana pelanggaran lalu lintas dari undang-undang yang lama. Perundang-undangan lalu lintas dan angkutan jalan, diarahkan untuk menciptakan peraturan yang mampu melandasi dan menjamin tahap-tahap pelaksanaan sistem perhubungan nasional secara menyeluruh. 85 1. Legitimasi kompetensi Pengemudi 83 Pasal 77 ayat 1 Undang-undang No. 22 Thn. 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. 84 Pasal 288 ayat 2 Undang-undang No. 22 Thn. 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. 85 Pasal 4 Peraturan Kepala Kepolisian Republik Indonesia No. 9 Thn. 2002 tentang Surat Izin Mengemudi. yakni merupakan bentuk pengakuan dan penghargaan dari Negara Republik Indonesia kepada para peserta uji yang telah lulus Ujian Teori, Ujian Keterampilan melalui Simulator, dan Ujian Praktik. Ujian Teori adalah penilaian terhadap tingkat pengetahuan dan pemahaman mengenai peraturan perundang-undangan di bidang lalu lintas, teknis dasar Ranmor, cara mengemudikan Ranmor, dan tata cara berlalu lintas bagi peserta uji sedangkan Ujian Praktik adalah penilaian terhadap tingkat kemampuan dan keterampilan mengemudi Ranmor dan berlalu lintas di jalan bagi peserta uji. 2. Identitas Pengemudi yakni memuat keterangan identitas lengkap pengemudi. 3. Kontrol kompetensi Pengemudi yakni merupakan alat penegakan hukum dan bentuk akuntabilitas pengemudi. 4. Forensik kepolisian yakni memuat identitas pengemudi yang dapat digunakan untuk mendukung kegiatan penyelidikan dan penyidikan pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas serta tindak pidana lain. Satuan Penyelenggara Administrasi SIM Satpas adalah unsur pelaksana Polri di bidang lalu lintas yang berada di lingkungan kantor Kepolisian setempat atau di luar lingkungan kantor Kepolisian, yang dimana SIM yang diterbitkan oleh Satpas di Indonesia berlaku selama 5 lima tahun dan dapat diperpanjang. 86 86 Pasal 11 Peraturan Kepala Kepolisian Republik Indonesia No. 9 Thn. 2002 tentang Surat Izin Mengemudi. SIM tidak mempunyai kekuatan berlaku apabila: 87 1. habis masa berlakunya; 2. dalam keadaan rusak dan tidak terbaca lagi; 3. diperoleh dengan cara tidak sah; 4. data yang terdapat dalam SIM diubah; danatau 5. SIM dicabut berdasarkan putusan pengadilan. Adapun persyaratan pendaftaran SIM bagi peserta uji meliputi: 88 1. Usia • berusia 17 tujuh belas tahun untuk SIM A, SIM C, dan SIM D; • berusia 20 dua puluh tahun untuk SIM B I dan berusia 21 dua puluh satu tahun untuk SIM B II; • berusia 20 dua puluh tahun untuk SIM A Umum; • berusia 22 dua puluh dua tahun untuk SIM B I Umum dan berusia 23 dua puluh tiga tahun untuk SIM B II Umum. 2. Administrasi yakni terdiri atas persyaratan pengajuan: • SIM baru; • perpanjangan SIM; • pengalihan golongan SIM; • perubahan data pengemudi; • penggantian SIM hilang atau rusak; 87 Pasal 12 Peraturan Kepala Kepolisian Republik Indonesia No. 9 Thn. 2002 tentang Surat Izin Mengemudi. 88 Pasal 24 Peraturan Kepala Kepolisian Republik Indonesia No. 9 Thn. 2002 tentang Surat Izin Mengemudi. • penerbitan SIM akibat pencabutan SIM 3. Kesehatan meliputi: • Kesehatan Jasmani • Kesehatan Rohani Adapun persyaratan dan tata cara memperoleh SIM Golongan C baru sebagai berikut: 89 1. Sehat Jasmani dan rohani dinyatakan dengan surat keterangan Dokter. 2. Berusia sekurang-kurangnya 16 tahun. 3. Membayar formulir di BIIBRI. 4. Mengisi formulir permohonan 5. Dapat menulis dan membaca huruf latin. 6. Melampirkan foto copy KTP. 7. Memiliki pengetahuan yang cukup mengenai lalu-lintas jalan dan memiliki ketrampilan mengemudikan kendaraan bermotor. 8. Lulus ujian teori dan praktek. 89 Pasal 217 Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1993 tentang Kendaraan dan Pengemudi. BAB III KAJIAN YURIDIS TINDAK PIDANA PEMALSUAN SIM DITINJAU DARI PUTUSAN PENGADILAN NEGERI MEDAN NOMOR 600PID.B2009PN.MDN

A. Posisi Kasus