33
c. Pengertian Kedisiplinan Belajar
Berdasarkan uraian di atas, yang dimaksud kedisiplinan belajar adalah suatu kondisi belajar yang tercipta dan terbentuk sebagai pola tingkah laku
belajar yang diatur sedemikian rupa menurut ketentuan yang ditaati oleh semua pihak secara sadar sehingga tercipta ketertiban dan keteraturan dalam
belajar. Kedisiplinan merupakan salah satu syarat yang dapat menentukan keberhasilan seseorang dalam mencapai tujuannya. Sikap disiplin sangat
diperlukan dalam belajar karena dengan adanya kedisiplinan belajar yang tinggi siswa diharapkan dapat menguasai materi pelajaran yang telah diterima
dengan baik. Kedisiplinan belajar ini dapat berupa kedisiplinan dalam menggunakan waktu belajar, kedisiplinan masuk sekolah, kedisiplinan dalam
mengerjakan tugas dari guru dan lain-lain. Dalam belajar sangat diperlukan adanya kedisiplinan agar seseorang dapat memperoleh prestasi yang optimal.
d. Fungsi Kedisiplinan
Fungsi utama disiplin adalah untuk mengajarkan pengendalian diri secara mudah, menghormati dan mematuhi perilaku yang otoriter. Wujud dari
perilaku disiplin dalam belajar antara lain tidak pernah menyontek, anak datang ke sekolah tepat waktu, anak belajar secara teratur dan anak mematuhi
jadwal belajar yang telah ditetapkan. Menurut Elizabeth B. Hurlock 1993:97 fungsi disiplin dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu : a
Fungsi yang bermanfaat Fungsi yang bermanfaat ini meliputi :
a untuk mengajar anak yaitu bahwa perilaku tertentu selalu diikuti
hukuman, namun yang lain akan diikuti dengan pujian. b
untuk mengajar anak tentang suatu tingkatan penyesuaian yang wajar, tanpa menuntut konformitas yang berlebihan.
c untuk membantu anak mengembangkan hati nurani mereka.
b Fungsi yang tidak bermanfaat
Fungsi yang tidak bermanfaat ini meliputi : a
untuk menakut-nakuti anak. b
sebagai agresi orang yang mendisiplin.
commit to users
34 Sedangkan Y. Singgih D. Gunarsa dan Singgih D. Gunarsa 1992:136
menyatakan bahwa “Fungsi utama kedisiplinan adalah untuk mengendalikan diri dengan mudah, menghormati dan mematuhi otoritas”. Hal ini dapat
dijelaskan bahwa seorang anak mulai menumbuhkan kedisiplinan melalui otoritas orang tuanya. Otoritas yang wajar menyebabkan anak belajar untuk
menekan kesenangan dan mendahulukan segala kewajibannya. Berdasarkan uraian di atas, yang dimaksud fungsi kedisiplinan dapat
dibedakan menjadi dua yaitu: fungsi yang bermanfaat, dan fungsi yang tidak bermanfaat. Fungsi yang bermanfaat antara lain: kedisiplinan sangat berguna
bagi anak dalam mengembangkan moral yang baik atau mengembangkan hati nurani mereka, kedisiplinan berfungsi untuk mengendalikan diri dengan
mudah, menghormati dan mematuhi otoritas. Fungsi yang tidak bermanfaat meliputi dua hal yaitu untuk menakut-nakuti anak dan sebagai pelampiasan
agresi dari orang yang disiplin.
e. Faktor-Faktor yang Berperan dalam Pembentukan Kedisiplinan Belajar