Metode Analisis Data METODE PENELITIAN

yang tertinggi untuk masing-masing indikator adalah 16 dan terendah 8, kemudian diklasifikasikan dalam 2 kategori, yaitu baik, dan tidak baik untuk pengetahuan berdasarkan nilai median. Baik, apabila jumlah skor responden nilai median, yaitu 12 dan tidak baik, apabila jumlah skor responden ≤ nilai median, yaitu 8. Sedangkan untuk keterampilan dikategorikan terampil dan tidak terampil. Terampil, apabila jumlah skor responden nilai median, yaitu 12 dan tidak terampil, apabila jumlah skor responden ≤ nilai median, yaitu 8.

3.6.2. Metode Pengukuran Variabel Dependen

Pengukuran variabel dependen, yaitu kinerja perawat dilakukan observasi dengan cara mengambil berkas format asuhan keperawatan pasien sesuai dengan perawat yang mengisi format asuhan keperawatan tersebut. Masing-masing format asuhan keperawatan ditelaah setiap aitem yang diisi dan yang tidak diisi dengan cara observasi, kemudian dihitung persentase kelengkapan pengisian format asuhan keperawatan. Berdasarkan Permenkes 269 tahun 2008, apabila satu item dari dokumentasi asuhan keperawatan tidak diisi maka kinerja perawat dipersepsikan tidak baik. Pengukuran variabel terikat menggunakan skala pengukuran nominal. Pengukuran variabel dependen kemudian dikategorikan baik dan tidak baik.

3.7. Metode Analisis Data

Dalam menganalisis data dalam penelitian ini mengunakan tiga tahap yaitu : Universitas Sumatera Utara a Analisis univariat, yaitu analisis untuk memperoleh gambaran distribusi frekuensi variabel bebas kompetensi, yaitu pengetahuan dan keterampilan serta variabel terikat, yaitu kinerja perawat. b. Analisis bivariat, yaitu analisis untuk melihat hubungan variabel pengetahuan dan keterampilan dengan variabel kinerja dilakukan dengan uji Chi Square. c. Analisis multivariat digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel pengetahuan dan keterampilan secara bersama-sama terhadap variabel kinerja menggunakan uji regresi logistik berganda multiple logistic regression dengan tingkat kepercayaan 95 α=0,05. Universitas Sumatera Utara

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

4.1.1 Sejarah Singkat RSUD Tanjung Pura

Rumah Sakit Umum Daerah RSUD Tanjung Pura adalah Rumah Sakit Peninggalan Kerajaan Kesultanan Langkat pada Masa Pemerintahan Sultan Tengku Mahmud Abdul Aziz yang berdiri pada tahun 1933. Rumah sakit ini pada masa itu bernama Rumah Sakit Tengku Musa Nama Putra Mahkota Sultan langkat, digunakan untuk Pengobatan Bangsawan Kerajaan yang sakit dan pejabat zaman kolonial Belanda. Pimpinan Rumah Sakit Tengku Musa ini pada saat itu adalah dokter Amir dan merangkap sebagai dokter Pribadi Sultan Langkat. Saat ini RSUD Tanjung Pura merupakan satu-satunya rumah sakit milik Pemerintah Daerah Kabupaten Langkat. RSUD Tanjung Pura terletak di ibu kota kecamatan Tanjung Pura dengan jarak 20 Km dari ibu kota Kabupaten Langkat.

4.1.2. Geografi

RSUD Tanjung pura dibangun diatas tanas seluas 15.974 m 2 , dengan luas bangunan 6.072 m 2 , RSUD Tanjung Pura berlokasi di Jalan Khairil Anwar No.09 Kelurahan Pekan Tanjung Pura Kecamtan. Tanjung Pura Kabupaten Langkat. Dalam menjalankan fungsinya RSUD Tanjung Pura memberikan pelayanan rawat jalan dan rawat inap kepada masyarakat di Kabupaten Langkat. RSUD Tanjung Pura Kabupaten Langkat terletak pada 3” 14’ – 4”13’ Lintang Utara dan 97” 52’ – 98” 45’ Bujur Timur dengan batas-batas sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara