Pengertian Perjanjian Kredit Tinjauan Yuridis Kredit Dengan Jaminan Hak Tanggungan Yang Objeknya Tanah Dengan Status Hak Guna Usaha Pada Bank Sumut Cabang Medan

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN KREDIT

A. Pengertian Perjanjian Kredit

Istilah perjanjian kredit ditemukan dalam instruksi pemerintah yang ditujukan kepada masyarakat bahwa memberi kredit dalam bentuk apapun bank- bank wajib mempergunakan akad perjanjian instruksi demikian dimuat dalam instruksi presiden kabinet No 15EKA101996 jo Surat Edaran Bank Negara Indonesia No.2539UpkPemb1996 dan Surat edaran Bank Negara Indonesia No.2643UPKPemb1960 tentang pedoman kebijaksanaan dibidang perkreditan. Menurut Pasal 1 angka 11 Undang-undang No.10 Tahun 1998 tentang Perubahan atas Undang-undang No.7 Tahun 1992 tentang Perbankan mengatur bahwa “Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Pengertian perjanjian kredit, dari berbagai jenis perjanjian yang diatur dalam Bab V sampai dengan XVIII Buku III KUH Perdata tidak terdapat ketentuan tentang perjanjian kredit bank. Bahkan dalam Undang-Undang Perbankan sendiri yakni Undang- Undang Nomor 10 tahun 1998 tentang Perubahan Undang-undang Nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan tidak mengenal istilah perjanjian kredit, tetapi istilah perjanjian kredit ditemukan dalam Instruksi Presidium Kabinet nomor 15EK10 Tanggal 3 Oktober 1996 Jo. Surat Edaran Bank Negara Indonesia unit I No. Universitas Sumatera Utara 2539UPKPemb Tanggal 8 Oktober 1996 yang menginstruksikan kepada masyarakat perbankan bahwa dalam memberikan kredit dalam bentuk apapun, bank-bank wajib mempergunakan akad perjanjian. Ketentuan yang berlaku bagi perjanjian diatur dalam buku ketiga KUHPerdata yang berjudul “Tentang Perikatan”, terdapat dalam bab kedua. Perjanjian diatur dalam buku ketiga KUHPerdata karena perjanjian merupakan salah satu sumber dari perikatan. Perjanjian terdapat dalam buku III KUHPerdata pada Pasal 1313 KUHPerdata yang menyatakan bahwa suatu perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau lebih. Perjanjian memiliki kekuatan mengikat bagi para pihak yang terlibat di dalamnya untuk dapat melaksanakan hak dan kewajiban. Perjanjian ditujukan untuk memperjelas hubungan hukum dan memberikan kepastian dalam penyelesaian suatu sengketa. 13 Buku III KUHPerdata Bab XIII Pasal 1754 menjelaskan bahwa pinjam meminjam adalah suatu perjanjian dengan mana pihak yang satu memberikan kepada pihak yang lain suatu jumlah tertentu barang-barang yang habis karena pemakaian, dengan syarat bahwa pihak yang terakhir ini akan mengembalikan sejumlah yang sama dari jenis dan mutu yang sama pula. Dalam Instruksi Presidium Kabinet Nomor 15EK10 Tanggal 3 Oktober 1966 jo. Surat Edaran Bank Negara Indonesia Unit I Nomor 2539UPKPemb Tanggal 8 Oktober 1966 yang menginstrusikan kepada masyarakat perbankan bahwa dalam memberikan kredit dalam bentuk apapun, Bank-bank wajib mempergunakan perjanjian kredit. 13 I Ketut Artadi dan I Dewa Nyoman Rai Asmara Putra, Implementasi Ketentuan Hukum Perjanjian Ke Dalam Perancangan Kontrak ,Udayana University Press, Denpasar, 2010, hal. 28. Universitas Sumatera Utara Suatu kontrak atau perjanjian harus memenuhi syarat sahnya perjanjian, yaitu kata sepakat, kecakapan, hal tertentu dan sebab apapun yang halal. Pengertian perjanjian menurut Bryan A. Garner dalam bukunya Black’s Law Dictionary menyatakan bahwa “Agreement in which the law requires not only the consent of the parties but also a manifestation of the agreement in some particular form in default of which the agreement ” Perjanjian di mana hukum tidak hanya menuntut persetujuan para pihak, tetapi juga merupakan manifestasi dari perjanjian dalam beberapa bentuk tertentu dalam standar yang perjanjiannya. 14 Setiap pemberian kredit dan kredit yang telah disepakati oleh pemberi kredit dan penerima kredit maka dari itu para pihak tersebut yang wajib dituangkan dalam bentuk perjanjian sebagaimana diketahui termasuk dalam perjanjian kredit. Perjanjian itu sendiri yang sudah diatur dalam Pasal 1313 KUHPerdata sehingga perjanjian kredit itu sendiri yang berakar pada suatu perjanjian pinjam meminjam sebagaimana yang sudah diatur dalam Pasal 1754 KUHPerdata. Bahwa di dalam pembuatan perjanjian kredit tersebut para pihak harus sudah memenuhi syarat-syarat dari sahnya suatu perjanjian yang dapat dilihat dan dipahami tentang syarat sahnya perjanjian yang diatur dalam Pasal 1320 KUHPerdata yaitu : a. Para pihak telah sepakat untuk membuat perjanjian; b. Para pihaknya cakap untuk membuat perjanjian; 14 Bryan A. Garner, Black’s Law Dictionary abrid ged seventh edition, West Group, United States of America, 2000, hal 54. Universitas Sumatera Utara c. Ada hal tertentu yang diperjanjikan; d. Perjanjian tersebut didasarkan pada sebab yang halal. Perjanjian kredit yang mempunyai fungsi penting baik fungsi tersebut bagi kreditur maupun debitur adalah sebagai berikut : a. Berfungsi sebagai perjanjian pokok; b. Berfungsi sebagai alat bukti mengenai batasan hak antara kreditur dan debitur; c. Berfungsi sebagai alat monitoring kredit.

B. Bentuk Perjanjian Kredit Bank