Pengendalian Mutu Bahan Baku

xcv Agar teh hitam yang dihasilkan berkualitas baik. Maka, diperlukan pengendalian mutu dalam setiap tahapan. Adapun pengendalian mutu yang dilaksanakan di UP Tambi adalah sebagai berikut :

1. Pengendalian Mutu Bahan Baku

Untuk menghasilkan teh yang berkualitas diperlukan pengendalian bahan baku. Bahan baku teh berasal dari pucuk teh. Pucuk teh yang dipetik harus dalam kondisi yang terjamin, baik secara pemetikannya serta penanganannya akan menghasilkan produk dengan kualitas yang baik. a. Pemetikan Pemetikan dilakukan dengan menggunakan gunting dan keranjang yang bersih. Pemetikan dilakukan pada pucuk yang memenuhi syarat yaitu dengan rumus petik P+2m, P+3m, B+1m, B+2m, B+3m dan dilarang memetik pucuk yang terlalu tua atau terlalu muda. Penumpukan pada keranjang tidak boleh terlalu padat. Setelah dari keranjang dimasukkan dalam waring. Pengisian pada waring maksimal 30 kg. Pengisian yang melebihi kapasitas dapat menyebabkan memar dan terjadinya kenaikan suhu. b. Analisa Petik Analisa petik merupakan salah satu pengendalian mutu pada tahap bahan baku, yang bertujuan untuk mengetahui benar tidaknya pemetikan yang dilakukan serta untuk mendeteksi kondisi kesehatan tanaman. Analisis dilakukan dengan berdasarkan rumus petik yang sudah ditentukan oleh perusahaan. c. Pengangkutan Setelah dikumpulkan dan ditimbang maka pucuk teh segera diangkut ke pabrik. Truk untuk mengangkut harus dalam keadaan bersih. Maksimal 5 tumpukan waring. Hal ini untuk menjaga agar kualitas pucuk tetap terjaga. Bak truk diberi penutup agar mencegah pengaruh sinar matahari dan hujan. d. Penerimaan pucuk xcvi Beberapa hal penting dalam tahap penerimaan pucuk ini adalah penimbangan serta pembongkaran pucuk. Truk yang telah sampai, pucuk segera ditimbang. Kemudian diangkut dengan troli. Pembongkaran pucuk teh dilakukan secara hati-hati dan dihindari tercecernya pucuk dalam ruang pelayuan. e. Analisis Pucuk Untuk mengetahui mutu pemetikan setelah pucuk sampai di pabrik dilakukan analisis pucuk. Yang melakukan analisis pucuk adalah petugas analisa. Analisis pucuk berfungsi untuk mengetahui persentase kerusakan pucuk juga berfungsi untuk mengetahui besarnya bonus yang diterima sesuai dengan mutu petikan. Jika mutu pemetikan 50 maka berarti masing-masing pemetik dalam satu blok kebun akan mendapatkan premi sebesar Rp 25,-. f. Sortir Daun Kasar Penyortiran daun pada tahap pelayuan ini bertujuan untuk menghilangkan atau memisahkan daun teh yang baik, gulma, serangga, ranting-ranting, rumput dan daun tua. Agar teh yang dihasilkan bersih.

2. Pengendalian Mutu pada Proses Pelayuan