41 Insulin aspart banyak digunakan karena memiliki kerja onset kerja cepat dan
menurunan kadar glukosa postprandial lebih cepat dibandingkan insulin regular ACCP, 2013. Penderita DM Tipe 2 tertentu kemungkinan juga membutuhkan
terapi insulin apabila terapi lain yang diberikan tidak dapat mengendalikan kadar glukosa darah. Selain itu ketika penderita mengalami stress berat, seperti pada
infeksi berat, tindakan pembedahan, infark miokard akut atau stroke, ketoasidosis diabetik. Penderita DM yang mendapat nutrisi parenteral atau yang memerlukan
suplemen tinggi kalori untuk memenuhi kebutuhan energi yang meningkat, secara bertahap memerlukan insulin eksogen untuk mempertahankan kadar glukosa
darah mendekati normal ketika terjadi peningkatan kebutuhan insulin Depkes RI, 2005.
4.3 Persentase Frekuensi Potensi Interaksi Obat Antidiabetes Subjek Penelitian
4.3.1 Kriteria Usia
Berdasarkan analisis terhadap 90 rekam medik, ditemukan adanya potensi interaksi obat antidiabetes sebesar 68,9. Gambaran umum kejadian potensi
interaksi obat kriteria usia ditunjukkan pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4 Persentase potensi interaksi obat antidiabetes pada subjek penelitian
dengan kriteria usia
Kriteria Subjek
Total Rekam Medik=90 Berpotensi
Interaksi Tidak Berpotensi
Interaksi Usia
25-34 35-44
45-54 55-64
65-74
≥75 5
15 27
12 3
5,56 16,70
30 13,31
3,33 1
2 7
10 8
1,11 2,22
7,78 11,11
8,89 Total
62 68,9
28 31,11
42 Penelitian terhadap 90 rekam medik pasien mengenai kejadian potensi
interaksi obat antidiabetes menggambarkan bahwa potensi interaksi obat terjadi pada kelompok usia 55-64 tahun 30. Hasil penelitian yang dilakukan oleh
Sivva, et al. 2015 juga menunjukkan hal serupa, kelompok usia 50-60 tahun adalah usia yang terbanyak mengalami interaksi obat, secara umum pasien lansia
memiliki resiko terjadinya interaksi obat karena mereka kebanyakan memiliki banyak penyakit dan polifarmasi yang biasanya muncul dengan meningkatnya
durasi dari kondisi penyakit dan perubahan fisiologi Arvind, et al., 2011. Persentase potensi interaksi obat antidiabetes terdapat pada 62 rekam
medik dari 90 total rekam medik 68,90 Tabel 4.4, angka ini cukup tinggi dan tentunya perlu mendapat perhatian farmasis. Adanya ditemukan potensi interaksi
obat ini dapat berhubungan dengan penurunan efek terapi atau bahkan semakin meningkatnya efek oleh karena semakin meningkatnya konsentrasi suatu obat
drugs.com, 2015. Monitoring terkait efek yang mungkin ditimbulkan oleh interaksi obat ini sangat diperlukan.
4.3.2 Kriteria Jumlah Obat
Analisis terhadap 165 resep, ditemukan adanya potensi interaksi obat pada 115 resep 69,7. Gambaran umum kejadian potensi interaksi obat kriteria usia
ditunjukkan pada Tabel 4.5.
Tabel 4.5 Persentase potensi interaksi obat antidiabetes pada subjek penelitian
dengan kriteria jumlah obat
Kriteria Subjek
Total Resep=165 Berpotensi interaksi
Tidak Berpotensi Interaksi
Jumlah Obat 5 obat
≥ 5 obat 6
109 3,64
66,06 13
37 7,88
22,42 Total
115 69,70
50 30,30
43 Penelitian terhadap 165 resep mengenai kejadian potensi interaksi obat
antidiabetes menggambarkan bahwa potensi interaksi obat terjadi pada pasien yang menerima
≥5 obat memiliki persentase sebesar 66,06. Potensi interaksi obat Antidiabetes terdapat pada 115 resep dari 165 total resep 69,70 Tabel
4.5. Persentase ini cukup tinggi dan tentunya perlu mendapat perhatian farmasis. Adanya ditemukan potensi interaksi obat ini dapat berhubungan dengan
penurunan efek terapi atau bahkan semakin meningkatnya efek oleh karena semakin meningkatnya konsentrasi suatu obat drugs.com, 2015. Monitoring
terkait efek yang mungkin ditimbulkan oleh interaksi obat ini sangat diperlukan.
4.4 Gambaran Kejadian Potensi Interaksi Obat Antidiabetes Subjek Penelitian