Klasifikasi Diabetes Melitus Diabetes Melitus

16 kenaikan atau penurunan efek obat tersebut. Penyesuaian dosis diperlukan pada saat mulai atau menghentikan penggunaan obat yang berinteraksi. c. Pemantauan pasien Jika kombinasi yang saling berinteraksi diberikan, maka diperlukan pemantauan pasien. Keputusan untuk memantau atau tidak tergantung pada berbagai faktor, seperti karakteristik pasien, penyakit lain yang diderita pasien, waktu mulai menggunakan obat yang menyebabkan interaksi dan waktu timbulnya reaksi interaksi obat. d. Melanjutkan pengobatan seperti sebelumnya Jika interaksi obat tidak bermakna klinis atau jika kombinasi obat yang berinteraksi tersebut merupakan pengobatan optimal, pengobatan pasien dapat diteruskan.

2.2 Diabetes Melitus

Diabetes melitus DM adalah suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar glukosa darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin Depkes RI, 2005.

2.2.1 Klasifikasi Diabetes Melitus

Menurut American Diabetes Association 2015, terdapat 4 klasifikasi diabetes melitus, yaitu: a. Diabetes melitus tipe 1 Diabetes melitus tipe 1 sebelumnya disebut dengan istilah diabetes tergantung insulin insulin-dependent diabetes atau diabetes yang muncul sejak 17 kanak-kanak atau remaja juvenile-onset diabetes ADA, 2015. Walaupun bentuk diabetes ini biasanya muncul pada anak-anak dan remaja, ini juga dapat muncul pada usia berapa saja. Triplitt, et al., 2008. Kasus DM tipe 1 berkisar antara 5-10 dari seluruh populasi penderita diabetes. Diabetes tipe ini terjadi dikarenakan destruksi autoimun dari sel β pankreas. Namun beberapa bentuk diabetes tipe 1 tidak diketahui etiologinya idiophatic diabetes. Pasien dengan diabetes bentuk ini memiliki insulinopenia permanen dan cenderung terjadi ketoasidosis episodik dan menunjukkan berbagai tingkat defisiensi insulin antara episodenya. Tidak ada bukti dari autoimunitas untuk bentuk diabetes ini dan kurangnya bukti mengenai imunologi autoimunitas sel β. Diabetes tipe ini biasanya diturunkan dan insulin mutlak dibutuhkan oleh penderita diabetes tipe ini ADA, 2015. b. Diabetes melitus tipe 2 Diabetes melitus tipe 2 sebelumnya dikenal dengan istilah diabetes yang tidak tergantung insulin non-insulin-dependent diabetes atau diabetes yang muncul setelah dewasa adult-onset ADA, 2015. Penderita DM tipe 2 mencapai sekitar 90-95 dari seluruh populasi penderita diabetes Depkes RI, 2005. Diabetes jenis ini dikarakterisasi oleh resistensi insulin dan berkurangnya sensitivitas insulin. Timbulnya DM tipe 2 dikaitkan dengan pola gaya hidup yang buruk, seperti: kurangnya olahraga, obesitas, dan diet tinggi lemak dan rendah serat Triplitt, et al., 2008. c. Diabetes Melitus Gestasional Gestational Diabetes MellitusGDM Diabetes melitus gestasional adalah intoleransi glukosa yang timbul selama masa kehamilan. Wanita dengan diabetes pada trimester pertama akan 18 diklasifiksikan memiliki diabetes tipe 2. GDM adalah diabetes yang didiagnosa pada trimester kedua atau ketiga kehamilan yang tidak jelas-jelas diabetes. ADA, 2015. Sekitar 7 dari seluruh wanita hamil menderita GDM. Deteksi klinis penting sebagai terapi untuk menurunkan morbiditas dan mortalitas perinatal Triplitt, et al., 2008 d. Diabetes tipe spesifik Tipe spesifik diabetes dikarenakan oleh penyebab lain seperti sindrom monogenik diabetes seperti neonatal diabetes dan maturity-onset diabetes of the young {MODY}, penyakit eksokrin pankreas seperti fibrosis sistik, dan obat atau bahan kimia yang menginduksi diabetes seperti pada pengobatan HIVAIDS atau setelah transplantasi organ ADA, 2015.

2.2.2 Diagnosis Diabetes Melitus